Minggu, 05 Agustus 2012

Fungsi Pria sebagai Ayah dan Kepala Rumah Tangga

Ayat bacaan: Keluaran 12:42
=======================
"Malam itulah malam berjaga-jaga bagi TUHAN, untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Dan itulah juga malam berjaga-jaga bagi semua orang Israel, turun-temurun, untuk kemuliaan TUHAN."

"Saya sudah berusaha keras memenuhi kebutuhan keluarga, terutama anak-anak saya... apa lagi yang kurang?" kata seseorang yang sedih melihat rumah tangganya porak poranda. Bekerja keras demi kebutuhan keluarga tentu sangat baik, karena ada banyak ayah yang melupakan fungsi penting ini, dan saya pun mengenal beberapa orang seperti itu. Tapi adalah keliru jika para pria terutama yang sudah menikah mengira bahwa tugas pria hanyalah mencari nafkah sedang urusan rumah cukup diserahkan kepada istri atau ibu dari anak-anak. Fakta berbicara bahwa ada banyak kehancuran keluarga diawali dari hilangnya fungsi ayah di dalamnya. Ketika seorang ayah tidak lagi berfungsi sebagai kepala keluarga, tidak lagi mempedulikan istri dan anak-anaknya, ketika seorang ayah terlalu disibukkan dengan pekerjaan dan karirnya, atau malah terjerumus dalam dosa, maka tiang penyangga keluarga pun goyah. Itu sama saja seperti pilar-pilar gedung yang goyah, sehingga gedungnya akan berada dalam kondisi berbahaya dan bisa runtuh sewaktu-waktu. Kondisi rumah tangga yang retak atau hancur alias broken home akan memicu anak-anak untuk mengalami kehancuran masa depan mereka. Banyak diantara korban obat-obat terlarang ternyata berasal dari keluarga yang hancur. Anak perempuan remaja banyak yang jatuh ke tangan pria hidung belang karena mereka rindu belaian kasih, pujian dan perhatian yang seharusnya mereka dapatkan dari ayah mereka. Saya pun sudah bertemu dengan orang-orang yang menjadi korban seperti ini. Tidak mudah memang peran seorang ayah. Disamping tanggung jawab untuk menafkahi keluarga, mereka juga diserahi tanggung jawab untuk menjaga keutuhan rumah tangganya, menjadi tulang punggung dan tiang yang menentukan kokoh tidaknya sebuah keluarga berdiri di atasnya dan tentu saja menjadi imam dalam keluarganya. Berat, tapi itulah garis fungsi ayah yang akan membawa perbedaan nyata dalam keharmonisan bahkan keselamatan keluarganya.

Kita bisa melihat sebuah contoh lewat Tuhan sendiri yang tercatat dalam Alkitab. Setelah menetap di Mesir sebagai budak selama sekitar 430 tahun, akhirnya tibalah masa bagi mereka untuk keluar dari Mesir dan menuju tanah terjanji. Meski Musa dan Harun yang bertindak sebagai pemimpin dalam perjalanan mereka keluar dari perbudakan di tanah Mesir pada waktu itu, tapi dari kitab Keluaran kita bisa melihat bahwa semua itu sesungguhnya langsung dipimpin oleh Tuhan sendiri. Ayat bacaan kita hari ini berbicara jelas mengenai bagaimana hebatnya penyertaan Tuhan atas umatNya. "Malam itulah malam berjaga-jaga bagi TUHAN, untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Dan itulah juga malam berjaga-jaga bagi semua orang Israel, turun-temurun, untuk kemuliaan TUHAN." (Keluaran 12:42). Tuhan sendiri yang berjaga-jaga atas mereka! Ini sebuah gambaran yang bisa kita jadikan pedoman dalam memahami fungsi bapa/ayah atau kepala rumah tangga. Seperti halnya Bapa kita di Surga yang menjalankan fungsiNya sebagai Bapa dari umatNya, seperti itu pula seharusnya kita, para pria, suami dari istri dan ayah dari anak-anak kita untuk menjalankan peran dengan baik.

Paulus memberikan gambaran posisi seorang ayah/suami digambarkan dalam suratnya kepada jemaat Korintus. "Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu Kepala dari tiap-tiap laki-laki ialah Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki dan Kepala dari Kristus ialah Allah." (1 Korintus 11:3). Kristus adalah kepala atas umatNya, dan pria adalah kepala atas keluarganya. Para pria, perhatikanlah bahwa kata "berjaga-jaga" dalam hubungannya sebagai kepala berbicara mengenai keharusan kita untuk mengawasi dan melindungi keluarga kita dari apapun yang dapat menimbulkan potensi untuk menghancurkan hidup istri dan anak-anak kita. Kita harus tetap waspada, karena iblis tidak akan pernah berhenti mencari mangsa. Iblis akan selalu siap menelan siapapun yang dapat ditelannya. "Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya." (1 Petrus 5:8). Oleh karena itu para ayah haruslah selalu sadar dan berjaga-jaga, melindungi keluarganya agar tidak rapuh dan berpotensi untuk disesatkan. Tuhan telah menempatkan anda dan saya, para pria sebagai kepala atas keluarga kita. Dia telah menitipkan seorang istri dan anak-anak ke dalam tangan kita lewat ikatan pernikahan yang langsung dimateraikan oleh Tuhan sendiri. Karena itu para suami/ayah haruslah bertanggung jawab dengan menjaga baik-baik apa yang telah dititipkan Tuhan kepada mereka. Berjaga-jagalah atas istri dan anak-anak kita. Berperanlah sebagai kepala keluarga yang bijaksana dan mengasihi keluarga, memberi waktu yang cukup bagi mereka, senantiasa berdoa dan menjadi imam bagi mereka, selalu memperlengkapi mereka semua dengan senjata rohani, dan mengawasi keadaan kerohanian mereka dari waktu ke waktu. Bukan hanya secara teoritis, tapi terutama dengan menjadi teladan bagi mereka lewat sikap, tingkah laku dan perbuatan kita. Jangan beri peluang kepada iblis, walau sekecil apapun. Jangan tunda lagi. Segeralah berjaga-jaga atas istri dan anak-anak kita, perkokohlah keluarga sebelum iblis menyentuh mereka atau malah anda terlebih dahulu.

Hai ayah dan kepala rumah tangga, berjaga-jagalah setiap waktu agar keluarga anda tetap terlindungi dan bahagia

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Kumpulan Khotbah Stephen Tong

Khotbah Kristen Pendeta Bigman Sirait

Ayat Alkitab Setiap Hari