Selasa, 21 Agustus 2012

Berani Melangkah

Ayat bacaan: Yosua 1:3
==================
"Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Kuberikan kepada kamu, seperti yang telah Kujanjikan kepada Musa."

Hari ini saya ingat ketika saya mulai belajar berenang di masa kecil dahulu. Ada beberapa teman pada waktu itu yang sama-sama les berenang tapi mereka takut masuk ke dalam kolam. Semua orang ingin sukses, tapi hanya sedikit yang berani melangkah. Butuh waktu buat sang pelatih agar mereka berani menjejakkan kaki ke kolam yang agak dalam. Mereka takut tenggelam, karena kaki mereka tidak bisa menjejak dasar kolam. Dan jika demikian, bagaimana mungkin mereka bisa berhasil dalam belajar berenang? Jika ilustrasi ini kita aplikasikan dalam kehidupan kita, ada banyak orang yang juga  bersikap demikian. Mereka ingin sukses tapi takut melangkah. Bagaimana bisa sukses kalau kita tidak mulai melakukan sesuatu? Lucunya, mereka menggantungkan semua itu pada takdir, yang ujung-ujungnya menyalahkan Tuhan. Padahal merekalah yang tidak berani melangkah. Mereka mengira bahwa keberhasilan itu bagai durian yang jatuh dari langit. Tuhan memang bisa melakukan itu, tapi itu tidak akan membawa kebaikan bagi kita karena akan menjadikan kita pribadi-pribadi yang malas dan manja. Dalam begitu banyak kesempatan kita bisa melihat bahwa Tuhan lebih suka memberkati kita lewat usaha yang kita lakukan ketimbang memberikan segalanya secara instan. Artinya, kita harus berani mengambil langkah yang tentu saja harus diselaraskan dengan keinginan Tuhan atas diri kita atau panggilan kita masing-masing. Dan disanalah berkat Tuhan akan tercurah dan membuat segala yang anda kerjakan berhasil.

Akan hal ini kita bisa belajar dari Yosua. Kita mengenal Yosua sebagai hamba Musa yang setia, yang selalu mengikuti Musa kemanapun ia pergi. Ketika pada Musa meninggal, Yosua pun diangkat Tuhan untuk menggantikan Musa memimpin bangsa Israel menuju Kanaan yang dikatakan berlimpah susu dan madunya. Apa yang anda katakan jika anda menjadi Yosua? Kaget? Takut? Ragu? Jika mengukurnya dari kemampuan sendiri yang memang terbatas, semua keraguan itu memang akan muncul. Begitu pula Yosua pada awalnya. Yosua mengikuti Musa begitu lama, sehingga dia pasti sudah kenal betul perangai bangsa Israel yang bandel dan keras kepalanya keterlaluan. Ia tentu tahu bahwa tugas yang ia emban adalah tugas luar biasa sulit, bahkan terlihat bagai mission impossible. Namun Tuhan menguatkan Yosua lewat beberapa pesan sebelum mulai melakukan tugasnya. Perhatikan apa kata firman Tuhan berikut: "Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Kuberikan kepada kamu, seperti yang telah Kujanjikan kepada Musa." (Yosua 1:3). Ayat ini berisi ulangan janji Tuhan yang pernah Dia berikan pada Musa. "Setiap tempat yang diinjak oleh telapak kakimu, kamulah yang akan memilikinya: mulai dari padang gurun sampai gunung Libanon, dan dari sungai itu, yakni sungai Efrat, sampai laut sebelah barat, akan menjadi daerahmu." (Ulangan 11:24). Perhatikan perkataan "setiap tempat yang diinjak oleh telapak kakimu" yang terdapat pada kedua ayat tersebut. Kalimat ini dengan jelas menunjukkan betapa perlunya bagi kita untuk berani menapak dan kemudian berani melangkah. Jika kita tidak melangkah, maka tidak akan ada tempat lain yang kita injak, dan itu artinya kita hanya akan berhenti di tempat, atau berjalan di tempat, dan dengan demikian, kita tidak akan mendapatkan apa-apa. Tanpa kemauan dan keberanian melangkah, kita tidak akan bisa mendapat apa-apa dari Tuhan.

Untuk berani melangkah dibutuhkan keberanian, keteguhan hati dan semangat baja. Tidaklah mudah untuk melangkah keluar dari zona nyaman, itu pasti. Ada banyak orang yang berhenti pada satu titik, dan kemudian tidak mengalami apa-apa lagi. Padahal ada begitu banyak berkat Tuhan menanti di depan yang mereka lewatkan dengan berhenti melangkah.  Mereka lebih memilih untuk dikuasai kekhawatirannya. Pikiran mereka dikuasai ribuan "what if"s, sehingga mereka gagal mendapatkan janji-janji Tuhan akan berkat yang melimpah. Saya sendiri tadinya bukanlah tipe orang yang berani mengambil resiko. Saya lahir dengan sifat dasar cenderung takut melakukan hal baru dan takut keluar dari zona nyaman. Tapi saya percaya ada Roh Kudus yang menyertai saya setelah lahir baru, dan menjadikan saya sebagai ciptaan baru. "Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang." (2 Korintus 5:17). Tidak ada alasan bagi saya untuk takut melangkah, karena ada Roh Allah menyertai. Kita tidak perlu ragu dan takut karena kita tidak akan dibiarkanNya sendirian! Tuhan akan selalu menyertai kita! Kepada Yosua pun Tuhan mengingatkan hal itu. "Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi." (Yosua 1:9).

Apa yang perlu kita pastikan terlebih dahulu adalah mencari tahu apa yang sudah direncanakan Tuhan bagi setiap kita jauh sebelum kita ada. Lalu melangkahlah sesuai dengan rencana Tuhan itu.  Ingatlah ada Roh Allah yang menyertai segala sesuatu yang kita lakukan, dimanapun, bagaimanapun dan kapanpun. Keberanian untuk melangkah merupakan awal dari sebuah perjalanan penuh kesuksesan atau keberhasilan. Take a step. Dan dalam prosesnya, tetaplah dekat dengan Tuhan. Stick with God and stay close to Him. Keraguan, kekhawatiran, kecemasan dan hal negatif lain boleh saja muncul, namun kalahkanlah semua itu dalam nama Yesus. Tidak ada tempat bagi semua itu dalam ciptaan baru. Daud punya kepercayaan seperti ini: "kepada Allah aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?" (Mazmur 56:12). Dan itulah yang perlu kita lakukan. Ada banyak berkat Tuhan menunggu di depan sana, sesuai janji-janjiNya, namun semua itu tidak akan bisa kita peroleh jika kita tidak berani melangkah. Sebaliknya, anda akan mulai berjalan dari satu keberhasilan kepada keberhasilan lainnya dan dalam peningkatan-peningkatan yang signifikan ketika anda memutuskan untuk terus menapak ke depan. Mulailah melangkah sesuai apa yang diperintahkan Tuhan, dan tuailah berkat-berkatNya dalam setiap pijakan anda.

Beranilah melangkah dan tuailah berkat Tuhan dalam setiap langkah itu

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Kumpulan Khotbah Stephen Tong

Khotbah Kristen Pendeta Bigman Sirait

Ayat Alkitab Setiap Hari