Jumat, 30 November 2007

Saat-saat Indah

Terkadang ada saat-saat dalam hidup ketika engkau merindukan seseorang begitu dalam, hingga engkau ingin mengambilnya dari angan-anganmu, lalu memeluknya erat-erat!

Ketika pintu kebahagiaan tertutup, dan pintu lain terbuka; sering kali kita memandang terlalu lama pada pintu yang tertutup hingga kita tidak melihat pada pintu lain yang telah terbuka bagi kita.

Jangan percaya penglihatan; penglihatan dapat menipu. Jangan percaya kekayaan; kekayaan dapat sirna. Percayalah pada Dia yang dapat membuatmu tersenyum, sebab hanya senyumlah yang dibutuhkan untuk mengubah hari gelap menjadi terang. Carilah Dia, yang membuat hatimu tersenyum.

Angankan apa yang engkau ingin angankan; pergilah kemana engkau ingin pergi; jadilah seperti yang engkau kehendaki, sebab hidup hanya satu kali dan engkau hanya memiliki satu kesempatan untuk melakukan segala hal yang engkau ingin lakukan. Semoga engkau punya cukup kebahagiaan untuk membuatmu tersenyum, cukup percobaan untuk membuatmu kuat, cukup penderitaan untuk tetap menjadikanmu manusiawi, dan cukup pengharapan untuk menjadikanmu bahagia.

Mereka yang paling berbahagia tidaklah harus memiliki yang terbaik dari segala sesuatu; mereka hanya mengoptimalkan segala sesuati yang datang dalam perjalanan hidup mereka.

Masa depan yang paling gemilang akan selalu dapat diraih dengan melupakan masa lalu yang kelabu; engkau tidak akan dapat maju dalam hidup hingga engkau melepaskan segala kegagalan dan sakit hatimu.

Ketika engkau dilahirkan, engkau menangis. Sementara semua orang disekelilingmu tersenyum. Jalani hidupmu sedemikian rupa, hingga pada akhirnya engkaulah satu-satunya yang tersenyum, sementara semua orang di sekelilingmu menangis.



Rabu, 28 November 2007

Down But Not Out

2 Corinthians 4:8–9
8We are hard-pressed on every side, yet not crushed; we are perplexed, but not in despair; 9persecuted, but not forsaken; struck down, but not destroyed.

Before you were a Christian, when something sad or bad happened to you, you cried until you had no more tears left. Your heart simply broke into pieces, and you felt trapped, depressed and totally defeated.

But after you became a Christian, when something bad happens to you, you still cry, but you feel comforted inside. You are sad outwardly, but your heart isn’t heavy. You don’t understand why, but deep down inside you, there is something lifting you up. That something buoyant, which is rising from the inside of you, is the life of Christ in you!

You cannot be completely distressed because Christ in you is the Prince of Peace (Isaiah 9:6) who says to you, “Peace I leave with you, My peace I give to you; not as the world gives do I give to you. Let not your heart be troubled, neither let it be afraid.” (John 14:27)

Yes, it is a bad situation and you are in a tight spot, but Christ in you is the way, the truth and the life (John 14:6), and He says to you, “It will all be all right. I will provide a way out for you.”

You know you are not defeated because Christ in you is your victory (1 Corinthians 15:57), and He says to you, “You are not fighting for victory, but fighting from victory, for you already have the victory in Me.”

In the past, before you knew Christ, when you were down, you were out. But now, when you are down, you are not out because Christ in you is the hope of glory. (Colossians 1:27) “Hope” in the Bible means “a definite positive expectation of good”.

So Christ in you is the definite positive expectation of a glorious marriage! Christ in you is the definite positive expectation of a glorious family! Christ in you is the definite positive expectation of glorious health for the rest of your life! Christ in you is the definite positive expectation of a glorious life!

Christ in you is the definite positive expectation of all the glories of God revealed to you! Hallelujah

Sabtu, 24 November 2007

KEJAIBAN KECILKU

Keajaiban Kecilku

Pekan lalu ketika hendak berangkat main bola kaki, saya dicegat seorang mahasiswa Atma Jaya - Yogyakarta. Dia butuh bantuan, mau cari informasi tentang Xaverian. Kedatangan orang ini sebenarnya sudah saya tunggu sejak dua minggu sebelumnya sebagaimana yang telah kami sepakati bersama. “Eh…malah datang waktu orang lagi mau asying-asyiknya main bola!”…Inilah perasaan saya saat itu…
Memang kemudian saya melayani tamu ini dengan baik sampai ia menemukan apa yang dia butuhkan. Sore itu perasaan saya menjadi lain…Saya bersyukur pada Tuhan karena saat itu saya bisa melampaui perasaan tidak enak itu dan beralih pada pilihan untuk melayani. Perasaan yang saya ceritakan tadi memang menunjukkan bahwa melayani tidak selalu mengenakkan. Akan tetapi, perasaan tidak menunjukkan siapa kita seluruhnya, kecuali jika kita terus berhenti pada perasaan. Kita sungguh menjadi orang yang utuh kalau perasaan dan pengalaman kita selalu kita konfrontasikan dengan pilihan dan komitmen hidup yang telah kita buat. Komitmen yang sudah aku buat seumur hidupku saat ini adalah mencintai seperti Yesus. Saya betul-betul bersyukur pada Tuhan atas pengalaman ini. Meski kecil, apa yang aku lakukan pekan-pekan lalu merupakan kejaiban yang bisa kuberikan bagi orang lain. Ajaib, karena dari sesuatu yang seolah-olah tidak mungkin untuk dilakukan karena tak terbayangkan akhirnya bisa dilakukan dan akhirnya bisa memberi kebahagiaan bagi orang lain.
Itulah arti pesta Kristus Raja yang kita peringati hari ini. Martabat Yesus sebagai Raja tidak lepas dari Salib. Di Salib Yesus setia pada pilihan untuk mencintai manusia sampai sehabis-habisnya. Dia sendiri selalu mengingatkan kita “ Barangsiapa ingin menjadi yang terbesar, hendaknya ia menjadi pelayan bagi yang lain”. Ini tentu saja merupakan pilihan yang langsung berlawanan dengan kecenderungan naluriah kita. Pada setiap kita dalam skala yang berbeda-beda ada kecenderungan atau kehendak untuk berkuasa (meminjam istilah Nietzche). Siapa dari kita yang tidak pingin dihormati, dilayani, disembah, dipuji? Tak satupun kah dari kita yang tidak ingin menjadi orang yang hebat, pemimpin, yang diperhitungkan, dst…Banyak yang kita kurbankan untuk meraih prestasi dan kedudukan.
Melayani adalah pilihan yang tidak begitu kita sukai, bisa membuat kita mengerutkan dahi, membuat kesal dan menggerutu. Sebab, waktu seperti terbuang percuma, tenaga terkuras dan kesenangan harus difunda untuk melakukan itu. Apalagi jika tidak ada contra prestasi yang nyata atas pelayanan kita itu.
Kita dipanggil untuk menjadi yang terbesar dengan melayani. Dengan melayani sekecil apa pun –asalkan dengan hati yang tulus -setiap hari kita akan ciptakan kejaiban-keajaiban kecil yang bisa mengubah dunia ini. Manakah keajaiban kecil yang anda buat hari ini, dan kejaiban apa lagi yang akan anda buat besok hari?
Mungkin itu senyum, doa bagi kawan, “selamat pagi” kepada pembantu anda, kecupan hangat dan waktu sejam saja bersama anak yang selalu anda tinggal pergi karena pekerjaan, serta Channel TV yang anda pencet untuk melihat bencana di Bangladesh -di antara begitu banyak acara hiburan – dan berdoa bagi mereka. Hanya anda yang tahu keajaiban apa yang perlu bagi orang lain hari ini.

Salam,
Ronald,s.x.

Jumat, 23 November 2007

Manfaat Baca Alkitab

Seorang Kakek hidup di suatu perkebunan di suatu pegunungan sebelah timur Negara bagian Kentucky (Amerika) dengan cucu lelakinya yg masih muda. Setiap pagi Kakek bangun lebih awal dan membaca Alkitab di meja makan di dapurnya. Cucu lelaki nya ingin sekali menjadi seperti kakeknya dan mencoba untuk menirunya dalam cara apapun semampunya.

Suatu hari sang cucu bertanya, " Kakek! Aku mencoba untuk membaca Alkitab seperti yang kakek lakukan tetapi aku tidak memahaminya, dan apa yang aku pahami aku lupa secepat aku menutup buku. Apa sih kebaikan dari membaca Alkitab?" Dengan tenang sang Kakek mengambil keranjang tempat arang, memutar sambil melobangi keranjang nya ia menjawab, " Bawa keranjang ini ke sungai dan bawa kemari lagi penuhi dengan air."

Maka sang cucu melakukan seperti yang diperintahkan kakek, tetapi semua air habis menetes sebelum tiba di depan rumahnya. Kakek tertawa dan berkata, "Lain kali kamu harus melakukukannya lebih cepat lagi," Maka ia menyuruh cucunya kembali ke sungai dengan keranjang tsb untuk dicoba lagi. Sang cucu berlari lebih cepat, tetapi tetap, lagi2 keranjangnya kosong sebelum ia tiba di depan rumah. Dengan terengah-engah, ia berkata kepada kakek nya bahwa mustahil membawa air dari sungai dengan keranjang yang sudah dibolongi, maka sang cucu mengambil ember sebagai gantinya. Sang kakek berkata, " Aku tidak mau ember itu; aku hanya mau keranjang arang itu. Ayolah, usaha kamu kurang cukup," maka sang kakek pergi ke luar pintu untuk mengamati usaha cucu laki-lakinya itu.

Cucu nya yakin sekali bahwa hal itu mustahil, tetapi ia tetap ingin menunjukkan kepada kakek nya, biar sekalipun ia berlari secepat-cepatnya, air tetap akan bocor keluar sebelum ia sampai ke rumah. Sekali lagi sang cucu mengambil air ke dalam sungai dan berlari sekuat tenaga menghampiri kakek, tetapi ketika ia sampai didepan kakek keranjang sudah kosong lagi.

Sambil terengah-engah ia berkata, " Lihat Kek, percuma!" " Jadi kamu pikir percuma?" Jawab kakek. Kakek berkata, " Lihatlah keranjangnya. " Sang cucu menurut, melihat ke dalam keranjangnya dan untuk pertama kalinya menyadari bahwa keranjang itu sekarang berbeda. Keranjang itu TELAH BERUBAH dari keranjang arang yang tua kotor dan kini BERSIH LUAR DAN DALAM.

"Cucuku, hal itulah yang terjadi ketika kamu MEMBACA ALKITAB. Kamu TIDAK BISA MEMAHAMI atau INGAT segalanya, tetapi KETIKA kamu MEMBACANYA LAGI, kamu AKAN BERUBAH, luar dalam. Itu adalah KARUNIA dari ALLAH di dalam hidup kita."
Mazmur 119 : 9, 105

Kamis, 22 November 2007

Apa dia pasangan mu?

Beberapa hal sederhana untuk mempertimbangkan apakah ia layak diperjuangkan .

Memilih pasangan hidup memang harus hati-hati . Bibit bobot bebet bukan hanya sekedar nasehat tidak penting dari orang tua . Itu benar-benar sesuatu yang harus dipertimbangkan . Tapi ada beberapa hal simple yang bisa membantu kita dalam tahap pendekatan awal untuk bisa mempertimbangkan apakah orang ini layak diperjuangkan untuk menjadi kandidat pasangan kita kedepan nanti .

1 . Bagaimana reputasinya?
Seringkali kita bermimpi "untuk mengubah seorang yang liar menjadi orang yang baik hati", namun mimpi itu tidak selalu menjadi kenyataan . Karena itu jika reputasi orang yang kita sukai itu sangat buruk di luar sana , kita sebaiknya berhati-hati dan berpikir dua kali atau mungkin tiga kali .

2 . Kenali setiap percakapan dengannya .
Dalam setiap percakapan, yang penting untuk kita ketahui ialah apakah ia seorang "pecinta diri sendiri" atau bukan . Jika ia tipe yang selalu fokus pada dirinya ketimbang pada kita, ini tanda kurang baik, terutama jika kita ingin serius dengannya di kemudian hari .

3 . Ketahui sejarah percintaannya .
Apakah gebetan kita ini terkenal sebagai si tukang gonta ganti pacar? Jika mantan pacarnya ada 12 padahal umurnya baru 23 tahun, kita benar-benar harus hati-hati, karena itu berarti dia bermasalah dengan satu kata yang berjudul 'komitmen' . Bisa-bisa kita hanya akan menjadi "pacar nomor 13" untuknya .

4 . Apakah kita nyaman bersamanya?
Ada orang yang kita sukai tapi membuat kita sendiri tidak nyaman . Mungkin karena bahasanya yang kasar, cara berpakaiannya yang -jujur saja- membuat malu, atau tingkah lakunya yang kadang tidak sopan . Jika ya, lebih baik pikir-pikir dulu untuk menjadikan dia kekasih pujaan hati .

5 . Bagaimana ia pada keluarganya .
Bagaimana ia memperlakukan keluarganya dan bagaimana ia berhubungan dengan saudara-saudaranya adalah hal penting yang disimak . Peringatan besar muncul jika orang yang anda sukai suka memusuhi adiknya sendiri atau kasar pada orang tuanya .

6 . Sadari pengaruh kehadirannya pada kerohanian anda .
Ini poin yang paling penting . Sebelum kita dan si dia memulai hubungan yang lebih serius, kita harus mulai bisa menilai dari berbagai sisi, apakah kehadiran orang istimewa kita itu memberi pengaruh baik bagi kerohanian kita atau tidak . Apakah kehadirannya membuat kita rajin berdoa atau malah jadi malas berdoa sama sekali? Apakah bersamanya membuat kita jadi jatuh dalam dosa atau tidak? Poin utamanya ialah, bersama dengan dirinya harus membuat hidup rohani kita naik dan bukan turun!! Jika bersama dengannya membuat rohani kita menjadi lemah, tinggalkan saja angan untuk bersamanya .

7 . Bayangkan yang jauh kedepan .
Maksudnya, kita harus mulai punya bayangan sebuah pernikahan dengan dirinya . Jika membayangkan untuk menjadi istri/suami nya saja membuat kita merasa aneh, jangan lanjutkan . Bayangkan juga apakah ia bisa menjadi ayah/ibu yang baik bagi anak-anak kita nanti . Kalau sikap dan karakternya sangat meragukan untuk itu, berarti ini sebuah lampu merah untuk kita .

8 . Orang lain harus dihargai .
Pendapat orang tua, pendapat sahabat, pendapat pimpinan, harus kita dengarkan . Biasanya mereka yang sudah "buta oleh cinta" tidak bisa melihat segala sesuatu dengan objektif . Karena itu pendapat orang penting dipertimbangkan . Jika semua orang terdekat berkata tidak, tidak ada salahnya untuk mempertimbangkan kembali keputusan anda .

Jika hampir semua dari 8 hal sederhana diatas mengarah ke sesuatu yang negatif tentang orang yang kita sukai tersebut, mengapa harus pusing lagi? Orang-orang sekeliling kita boleh menyebarkan kebohongan bahwa "kita harus punya pacar!!" . Padahal tidak . Begitu banyak perceraian yang terjadi karena kebohongan ini . Mereka memaksakan diri berpacaran dengan orang yang salah hanya karena ingin punya pacar dan akhirnya menikahi orang salah itu . Dan penyesalan hanya datang kemudian, "andai aku lebih berhati-hati waktu pacaran dulu" . Karena itu, tidak ada salahnya bagi kita untuk MENUNGGU sampai orang yang terbaik untuk kita dari Tuhan, tiba .

Selasa, 20 November 2007

Tetaplah berlari

Tetaplah berlari! (a letter from God)

AnakKu yang terkasih, Aku hampir tidak percaya ketika membaca suratmu. Bukankah baru beberapa minggu yang lalu engkau berjanji tidak akan menyerah? Aku tahu, mungkin minggu-minggu ini terasa sangat sulit bagimu, tapi, anakKu, kuatkan hatimu. Tetaplah berlari dalam track yang sudah kusediakan karena Aku tahu yang terbaik bagimu. Bila kau merasa lelah, berhentilah sejenak, ambil roti dan air hidup yang PutraKu telah tawarkan dan makanlah. Aku yakin, setelah kau mendapatkan keduanya, kau akan merasa segar kembali. Setelah itu, tarik nafas dalam-dalam dan mulai langkahkan kakimu untuk bergerak maju. Fokuskan pandanganmu pada apa yang ada di depanmu, pada tujuan yang kau miliki, yaitu menyelesaikan perlombaan dan menjadi juara.

Buanglah kemarahan dan sakit hati yang menghantui pikiranmu. Amarah dan sakit hati itu tidak ada gunanya, hanya menguras tenaga dan menghambatmu mencapai tujuan. Terkadang Aku mengijinkan hal-hal yang buruk terjadi karena Aku ingin melatihmu. Aku ingin kaki-kakimu menjadi lebih kuat daripada sebelumnya. Dengan begitu engkau dapat berlari dengan lebih cepat. Berhentilah mengasihani dirimu sendiri, berdirilah tegap, dan punyailah mental seorang pemenang. Seorang pemenang, bukan dilihat dari berapa kali ia sukses meraih gelar juara. Di mataKu, seorang pemenang adalah seorang yang tidak pernah menyerah terhadap kegagalan, yang mau bangkit setiap kali ia jatuh. Karena itu, jangan pernah menyerah ketika kau jatuh tersandung kerikil-kerikil di sepanjang jalanmu. Jangan pula kau merasa malu terhadap dirimu sendiri. Angkat kepalamu dan teruskan perjalananmu mencapai finish.

Ketika pertandingan dimulai, Kuharap kau bisa mengacuhkan omongan orang-orang yang menonton di bangku stadion. Jangan merasa sombong karena pujian atau karena kau diunggulkan. Pujian dan pengagungan yang keluar dari mulut mereka terkadang hanya sekedar basa-basi di depan para juara. Tak jarang, kata-kata manis itu akan segera berubah menjadi kritikan pedas dan kecaman ketika para juara itu gagal. Karena itu, kau juga tidak perlu risau ketika mendengar pernyataan-pernyataan skeptis yang mengatakan engkau pasti kalah. Kau bukan bertanding atas kemauan mereka. Kau juga tidak hidup berdasarkan omongan mereka. Pelari yang berpengalaman tahu akan hal itu. Karena itu, tidak usah pusing dengan perkataan-perkataan mereka. Fokuskan pikiranmu pada tujuan yang semula, bukan untuk mendapatkan pujian atau penghargaan dari orang lain, tapi untuk menyelesaikan pertandingan. Aku, Pelatihmu, tidak pernah meragukan kemampuan yang kau miliki. Aku tahu seberapa besar potensi yang ada padamu dan Aku tahu kau pasti bisa mencapai garis finish dengan gemilang.
Selamat berjuang anakKu, Aku menunggumu di garis finish.




Yang mengasihimu,
Ayahmu, Pelatihmu, Sahabatmu, Penonton setiamu





Tuhan.

Senin, 19 November 2007

KIAMAT SUDAH DEKAT? ALAMAK.....!

Itu adalah judul sebuah sinetron dalam salah satu stasiun televisi kita. Kiamat memang menarik untuk diomongkan. Bahkan akhir-akhir ini cukup ramai diseminarkan, didiskusikan, seolah-olah tidak tuntas-tuntasnya. Kitab suci jauh-jauh hari sudah menyediakan lahan subur bagi kita untuk merisaukannya. Celakanya, seringkali hari kiamat ini disalahmengerti. Dan sudah sejak lama pula kata kiamat ang membuat bulu kuduk merinding, telinga tidak nyaman. Kata-kata ini sudah masuk golongan pamali, pantang disebut.

Doomsday adalah kata Inggris untuk hari kiamat. Orang-orang sana memahaminya sebagai a time of final judgement, a time of catastrophic destruction and death. Sudah jelas kata ini di terlanjur memberi kesan ngeri, sedih dan was-was karena pada saat itu ada penghakiman, ada kematian dan kehancuran yang mengerikan.
Kitab Maleakhi menyebutnya lebih positif sebagai Hari Tuhan walaupun kesannya tetap membuat kita merinding: "hari tuhan datang menyala seperti perapian dan membakar orang-orang jahat bagaikan jerami. (Mal.4:1). Akan tetapi jika seluruh pasal itu anda baca, sebenarnya itu hanya metafor-metafor atau gambaran-gambaran yang sengaja dibuat oleh penulis untuk melukiskan pesan penting ini: tanggung jawab dan kesetiaan pada komitmen yang sudah kita buat di hadapan Tuhan. Ada hal positif yang digarisbawahi yakni relasi kasih dengan Tuhan. Kasih bukan hanya soal rasa-perasaan tapi komitmen dan tanggung jawab. Sebagaimana Tuhan menuntut orang Israel setia pada perjanjian yang telah mereka buat, demikian pun kita diminta untuk setiap pada-Nya. Jika kita bicara tentang relasi dan kesetiaan, maka tidak lagi relevan bicara soal hukuman. Tidak. Artinya, jika kita tidak setia, maka kita kehilangan kesempatan untuk mengalami kasih Allah yang abadi. Itulah hari Tuhan, yakni ketika kita sanggup mempertanggungjawabkan padanya kasih dan kesetiaan kita.
Yesus sendiri tidak bicara tentang hari kiamat. Bahkan Dia mengingatkan kita untuk disesatkan dengan macam-macam propaganda atau testimoni-testimoni sebagaimana dilukiskan sbb: “Waspadalah, supaya kamu jangan disesatkan. Sebab banyak orang akan datang memakai nama-Ku dan berkata: ‘Akulah Dia’ atau ‘Saatnya sudah tiba’. Dan apabila kamu mendengar tentang peperangan dan pemberontakan jangalah kamu takut. Sebab semuanya itu harus terjadi dahulu, tetapi itu tidak berarti kesudahannya akan datang segera Lukas (21:5-19). Dia sendiri mengatakan bahwa tentang kapan saatnya Dia sendiri tidak tahu (Markus 13:32).

Lalu kenapa dalam sejarah cukup sering ramalan-ramalan tentang akhir zaman selalu muncul? Berapa nyali kita untuk mengatakan kiamat sudah dekat atau memastikan dalam hitungan jari hari kiamat akan datang?

Seingat saya beberapa tahu lalu di Jawa Barat sebuah sekte yang dipimpin pendeta Hutasoit nyaris memimpin sebuah ritus ‘bunuh diri’masal sebagai cara menyambut hari kiamat yang sudah diramalkan sebentar lagi akan datang. Untungnya, rencana ini berhasil digagalkan polisi. Waktu kecil saya pernah membaca selebaran-selebaran yang meramalkan bahwa tahun 2000 adalah hari kiamat. Gempa, penyakit dan kesusahan besar akan terjadi. Yang sulit saya mengerti adalah itu berasal dari ramalan Bunda Maria. Saya tidak pernah percaya kalau Maria seburuk itu. Memang itu hanya isapan jempol saja. Buktinya tahun 2000 sudah kita lewati hingga sekarang.

Kemudian apa yang salah dalam pemahaman tentang hari kiamat, serta sikap macam apa yang mesti kita ambil?

Pertama, pemahaman yang salah tentang hari kiamat bersumber dari kesalahan membaca kisah Injil. Injil sinoptik yang melukiskan peristiwa ini antara lain Lukas 21:519; Markus bab 13 dan Matius 24:1-36. Memang dalam perikop-perikop itu diceritakan bahwa akan banyak sekali terjadi penderitaan baik karena bencana alam maupun akibat penganiayaan. Akan tetapi, tidak pernah dimaksudkan bahwa akan sungguh-sungguh terjadi dengan detail-detail sebagaimana diceritakan dalam Injil. Peristiwa-peristiwa itu adalah metafor untuk menyampaikan pesan bahwa penderitaan tetap ada dan bahwa mengikuti Yesus adalah pilihan beresiko yang tidak meluputkan kita dari penderitaan. Secara historis, konteks kisah ini adalah himbauan atau nasihat kepada para umat Katolik perdana yang pada abad-abad pertama dikejar-kejar dan dianiaya. Himbauan ini disampaikan dalam gaya sastra dengan maksud supaya umat sedapat mungkin setia pada iman akan Yesus. Teks-teks ini berisi himbaun untuk menghayati kemartiran karena Kristus; jadi bukan berita tentang kekalahan dan keputusasaan orang beriman pada saat itu.

Kedua, jika anda masuk hitungan orang-orang yang melihat Allah sebagai penghukum daripada sebagai Bapa yang Berbelaskasih, anda akan mudah menerima pandangan tentang hari kiamat sebagai saat hukuman. Orang-orang seperti ini akan menghayati agama atau religiositasnya dengan rasa takut. Jelas mereka tidak bahagia karena melakukan yang benar bukan karena itu benar dan baik adanya tapi karena takut. Di mana ada ketakutan, di situ tidak ada cinta. Padahal cinta adalah tuntutan mutlak untuk berelasi dengan Tuhan.

Ketiga, orang yang mudah percaya pada hari kiamat adalah orang-orang yang harus kita katakan ‘kalah’ dalam pertandingan kehidupan. Mereka adalah orang-orang yang tidak sanggup menerima kenyataan hidupnya apakah itu sakit, pengalaman ditolak dan dilukai, bangkrut, kemiskinan. Menerima bukanlah sikap pasif tapi aktif. Menerima berarti menanggung tapi sekaligus berusaha mengatasinya. Meskipun AIDS masih belum ditemukan obatnya, tapi Tuhan memberikan kita akal budi untuk terus mencari dan menemukan cara penyembuhannya. Syukur pada Tuhan atas penemuan para ahli kesehatan yang menunjukkan hasil-hasil yang signifikan meski belum maksimal. Kemiskinan kita hadapi bersama-sama dengan memberantas korupsi, mengembangkan pendidikan masyarakat. Pendek kata, jika kita malas dan putus asa, sebenarnya kiamat itulah yang kita ciptakan sendiri untuk diri kita . Sinetron Kiamat Sudah Dekat adalah satire atau sindiran untuk orang-orang yang malas, cepat menyerah dan putus asa.

Lalu apa sikap kita?

Yesus minta kita untuk tetap setia dan bertekun. Kesetiaan pada-Nya kita buktikan untuk terus bertekun mencari jalan keluar dari masalah yang kita hadapi. Untuk menyelesaikan masalah, kita butuh teman, kita butuh rekan. Dan di sinilah fungsinya Gereja.

Arti kata-kata injil bahwa tidak seorangpun tahu kapan hari Tuhan itu datang kecuali Allah sendiri sebenarnya mau mengajak kita untuk come to the present yakni untuk hidup saat ini. Hidup saat ini adalah sebuah sikap iman yang mau menyerahkan dan mempercayakan diri kita pada Allah. Kita tidak harus kuatir dan takut, karena Tuhan menjamin hidup kita. “Tidak sehelai pun dari rambut kepalamu akan hilang” (Luk.21:19).Kita mesti membiarkan Tuhan bekerja, menyelesaikan apa-apa yang sungguh di luar kesanggupan dan batas-batas kemampuan manusiawi kita. Jika kita hidup saat ini dengan kepercayaan penuh pada-Nya, pada saat itulah kita berjumpa dengan Dia yang mengasihi kita. Hari Tuhan harus dilihat positif sebagai kesempatan perjumpaan dengan Tuhan; sebuah perjumpaan yang dengan sendirinya mengundang kita untuk bertanggung jawab. Ketika anda berjumpa dengan kekasih atau suami/istri anda setelah lama tidak bertemu, anda tentu dengan segera meninggalkan pekerjaan anda (cucian, televisi, pekerjaan kantor,dll) untuk menemuinya; membuatkan dia teh Sosro, bercerita sambil menyiapkan hidangan untuknya. Kita merelakan waktu, tenaga, rencana dan bahkan hidup kita demi orang yang kita cintai.

Semoga setiap hari kita sungguh-sungguh menjadikan waktu kita sebagai kesempatan untuk berjumpa Dia.

Salam,

Ronald,s.x.

Minggu, 18 November 2007

Doa dan Iman

Saat makan siang dengan beberapa teman, salah seorang dokter bedah bertanya kepada saya," dokter, operasi terhebat apakah yang pernah Anda lakukan?"

Saya bingung harus menjawab operasi yg mana. Saya sudah banyak melakukan operasi Dan semuanya menuntut keahlian, kesabaran, ketelitian yg tinggi. Kemudian saya teringat pada operasi yg dijalani oleh gadis kecil yg hanya mempunyai harapan 10% saja untuk hidup.

Malam itu para perawat membawa seorang gadis kecil yg berwajah pucat masuk ke-ruang operasi. Waktu itu pikiran saya sedang dipenuhi berbagai macam persoalan yang berat. Ketika para perawat sedang mempersiapkan pembiusan, gadis kecil ini bertanya kepada saya ....

"Dokter bolehkah saya menanyakan sesuatu ?"

"Ya sayang, apa yg ingin kamu tanyakan?"....

"Setiap malam sebelum tidur saya selalu berdoa, sekarang sebelum operasi dimulai, bolehkah saya berdoa?"......

"Baiklah anak manis, engkau memang harus berdoa, jangan lupa berdoa juga untuk saya.".........

Kemudian gadis kecil itu melipat kedua tangannya Dan berdoa......"Yesus, engkau gembala yang baik, berkatilah domba kecilMu malam ini, dalam kegelapan, kiranya Engkau dekat denganku,lindungi aku sampai datangnya sinar mentari esok pagi" Dan berkati pula dokter yg akan mengoperasiku."

Setelah menutup doanya gadis kecil itu berkata "sekarang saya sudah siap Dokter".

Mata saya berkaca2, melihat betapa besar iman yang dimiliki gadis kecil tersebut. Malam itu sebelum saya mulai operasi, saya berdoa......

"Tuhan yg baik, engkau boleh tidak membantuku dalam operasi yang lain, tapi kali ini bantulah aku untuk menyelamatkan gadis kecil ini,"

kemudian saya mulai mengoperasi gadis kecil itu Dan keajaiban terjadi, dia disembuhkan.

Saat berpisah Dan melepas gadis kecil itu untuk kembali ke rumah, maka saya sadar sesungguhnya sayalah " pasien" yg menjalani operasi iman. Gaya hidup gadis kecil itu mengajarkan bahwa jika Kita menyerahkan seluruh masalah & beban hidup Kita ke dalam tangan Tuhan, maka Dia akan memulihkan & menolong Kita.

Doa & Iman !......
Membuat Kita yakin bahwa Tuhan mampu memelihara & menjaga harapan yang Kita gantungkan kepadaNya. Doa menjadikan iman sebuah kenyataan. Doa yg dinaikkan dengan iman akan menghapuskan kekuatiran di dalam hati Kita, sehingga DOA itu akan mendatangkan mujizat. Tidak Ada yg mustahil bagi orang yang percaya kepadaNya, karena itu tetaplah berdoa dengan penuh kenyakinan & pengharapan di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 16 : 24
"Sudahkah kamu berdoa dengan iman ? Mintalah maka kamu akan menerima dengan penuh sukacita.........."

Sabtu, 17 November 2007

Tuhan pernah berbisik

Ketika aku kirimkan padamu seorang teman, Aku tidak memberikan sesorang yang sempurna karena engkaupun tak sempurna. Aku mempertemukanmu dengan teman-teman yang sama dengan mu, sehingga kalian dapat saling mengisi, berbagi dan bertumbuh bersama.

Jika kamu memancing ikan, ketika ikan itu terikat di mata kail, hendaklah angkat dan jagalah ia dengan baik. Janganlah sesekali kamu lepaskan ia begitu saja.... Karena ia akan sakit oleh karena ketajaman mata kailmu. Begitulah juga dalam kehidupan. Janganlah kamu banyak memberi banyak pengharapan kepada seseorang, bila memang rasa itu tak pernah ada.

Ketika kamu menyukai seseorang dan ia mulai menyayangimu, hendaklah kamu bisa menjaga hatinya. Janganlah sesekali kamu meninggalkannya begitu saja. Karena ia akan terluka oleh kenangan bersamamu dan mungkin tidak dapat melupakan segalanya selagi dia mengingat... ..

Jika kamu menadah air biarlah berpada, jangan terlalu mengharap pada takungannya dan janganlah menganggap ia begitu teguh, tapi cukupkan sebatas apa yang kamu perlukan. Karena bila sekali ia retak, akan sukar bagimu untuk menjadikannya kembali seperti semula. Akhirnya kamu akan kecewa dan ia akan dibuang.

Begitu juga jika kamu memiliki seseorang, terimalah seadanya. Janganlah kamu terlalu mengaguminya dan janganlah kamu menganggapnya begitu istimewa. Anggaplah ia manusia biasa. Sehingga apabila sekali ia melakukan kesilapan maka akan lebih mudah bagi kamu untuk menerima ketidak sempurnaannya dan memaafkannya. Berbagilah kasih, berusahalah saling menerima dan peliharalah sifat mudah memaafkan, dengan demikian persahabatan menjadi lebih indah.

Jika kamu telah memiliki sepinggan nasi yang pasti baik, putih dan sehat untuk dirimu, mengapa kamu harus berlengah dan mencoba mencari makanan yang lain ? Begitu juga ketika kamu bertemu dengan seorang yang membawa kebaikan kepada dirimu, menyayangimu, mengasihimu dengan tulus dan sepenuh hati, mengapa kamu harus berlengah dan mencoba membandingkannya dengan yang lain?. Ingatlah, jangan
pernah mengejar kesempurnaan, karena kelak, kamu akan kehilangan yang terbaik yang sudah kau raih dan kamu akan menyesal.

Ya Tuhan, terima kasih bisikan indahmu. Aku mohon ya Tuhan, ketika aku menyukai seorang teman, tolong ingatkanlah aku bahwa di dunia ini tak akan pernah ada sesuatu yang abadi. Pada masanya, segala sesuatu itu pasti akan berakhir. Sehingga ketika seseorang meninggalkanku, aku akan tetap kuat dan tegar karena aku bersama Yang Tak Pernah Berakhir, yaitu cinta mu ya Tuhan...

Orang bijak berucap Mencintai seseorang adalah keharusan Dicintai seseorang adalah kebahagiaan Tapi dicintai oleh Sang Pencinta adalah segalanya

Jumat, 16 November 2007

BERHARGA DI MATA BAPA

Sekalipun sesama kita menolak kita, Sekalipun sesama kita tidak menghargai kita,
Namun Bapa menerima dan menghargai kita dengan apa adanya kita...

Sekalipun sesama kita membenci kita, Sekalipun sesama kita tidak menyayangi kita, Namun Bapa sangat mencintai kita…

Sekalipun sesama kita merancangkan rencana jahat terhadap kita, Sekalipun sesama kita melakukan yang tidak baik terhadap kita, Namun Bapa merancangkan rencana yang baik dan indah bagi masa depan kita….

Sekalipun sesama kita tidak mahu mendengarkan keluh kesah kita, Sekalipun sesama kita tidak mahu menolong kita, Namun Bapa dengan sabar sentiasa mendengarkan keluh kesah dan menolong kita…

Kita harus ingat…...
Kita sangatlah berharga di mata Bapa, Bahkan sebelum dunia dijadikan, Bapa telah memilih kita, Bahkan sebelum dalam kandungan, Bapa telah melukiskan kita di telapak tangan-Nya…

Betapa berharganya kita di mata Bapa…
Sehingga Bapa rela memberikan Putera Tunggal-Ny a bagi kita…
Betapa Bapa menyayangi kita…
Bapa selalu ada untuk kita dan selalu sayang serta menghargai apa adanya kita.

Kamis, 15 November 2007

A Cong

Ini sebuah kisah nyata yang menarik dan menyentuh. Ada seorang laki-laki paruh baya, umur 50 tahunan. Ia dipanggil A Cong (Ah Chong, ejaan inggrisnya). Miskin, tetapi jujur dan tekun. Kejujuran dan ketekunan itu mendapat perhatian seorang pemilik toko material di daerah Glodok, Pinangsia, Jakarta. A Cong diangkat menjadi CEO (chief exec.officer) atau penanggung jawab penuh toko tersebut.

Usaha material itu meraup sukses luar biasa. Sedemikian sibuknya A Cong di toko itu melayani pembeli, sampai ia tak sempat makan dengan teratur. Bahkan tidak jarang ia makan sambil
tetap melayani.

Tetapi, di tengah kesibukannya, setiap jam 12 siang ia menyempatkan diri berlari ke sebuah gereja di dekat situ. Dan itu ia lakukan tiap hari, sudah lebih dari tiga setengah tahun.

Sampai pada suatu hari kecurigaan seorang pastor memuncak .. ! Ia telah memperhatikan dan mengamati fenomena aneh ini di gerejanya. A Cong datang di pintu gereja, hanya berdiri saja, membuat tanda salib, lalu segera bablas lagi.

Ritual itu setia dilakukan A Cong, tiap-tiap hari, itu-itu saja. Adakahudang dibalik batu??? Jangan2 ..... Romo yang penasaran itu mencari kesempatan menghadang si A Cong, dan bertanya tanpa basa-basi lagi : Maaf, Cek (panggilan menghormat bagi laki2 Tionghoa), kenapa Encek saben hari datang jam 12 begini, cuman berdiri aja di pintu, bikin tanda salib, terus cepet2 pergi?"

Kaget, si A Cong menjawab tersipu: "Hah?!... Lomo, owe ini olang sibuk, owe punya waktu seliki, tapi owe seneng dateng kemali."

Jelas, Romo belum puas dan terus mendesak: Emangnya apa yang Encek lakukan di pintu gereja gitu?" Jawab A Cong dengan polos: "Ngga ada apa2. Benel Owe cuman bilang ini doang: Tuhan Yesus, ini owe, A Cong.Uuudah ."

Terbengong, hanya "Oh....!" yang bisa dilontarkan sang Romo. Dan A Cong pun bergegas kembali ke tokonya.

Pada suatu hari A Cong sakit parah karena super sibuk dan makan sekenanya, tidak teratur. Komplikasi penyakitnya cukup berat rumah sakit. A Cong bukan orang kaya, maka ia menempati kamar kelas 3, satu kamar dihuni 8 orang pasien. Sejak masuknya A Cong, kamar itu menjadi ceria, penuh canda tawa.Tak terasa 3 bulan sudah A Cong dirawat. Ia pun sembuh dan diperbolehkan pulang.

Ia gembira, tentunya, tetapi teman2 sekamarnya bersedih. Selama dirawat itu, semua sesama pasien dihiburnya. A Cong setiap pagi menghampiri teman-teman pasiennya, satu per satu, dan menanyakan keadaan masing-masing. Sayang, sekarang A Cong harus pulang dan kamar itu akan kembali sunyi.

Akhirnya salah seorang sesama pasien mencoba bertanya: "Eh Cek A Cong, mau nanya nih. Kenapa sih Encek begitu gembira, dan selalu gembira, padahal penyakit Encek 'kan serius?" Acong tercenung dan menjawab " saben ali yam lua welas, yah, ada olang laki lambut gondlong dateng, megang kaki saya, dia bilang: A Cong, ini aku, Yesus Kristus. Gimana owe nggak seneng, coba..."

Senin, 12 November 2007

KASIH YANG PALING BESAR

Suatu pagi yang sunyi di Korea, di suatu desa kecil, ada sebuah bangunan kayu mungil yang atapnya ditutupi oleh seng-seng. Itu adalah rumah yatim piatu di mana banyak anak tinggal akibat orang tua mereka meninggal dalam perang.

Tiba-tiba, kesunyian pagi itu dipecahkan oleh bunyi mortir yang jatuh di atas rumah yatim piatu itu. Atapnya hancur oleh ledakan, dan kepingan-kepingan seng mental ke seluruh ruangan sehingga membuat banyak anak yatim piatu terluka. Ada seorang gadis kecil yang terluka di bagian kaki oleh kepingan seng tersebut, dan kakinya hampir putus. Ia terbaring di atas puing-puing ketika ditemukan, P3K segera dilakukan dan seseorang dikirim dengan segera ke rumah sakit terdekat untuk meminta pertolongan.

Ketika para dokter dan perawat tiba, mereka mulai memeriksa anak-anak yang terluka. Ketika dokter melihat gadis kecil itu, ia menyadari bahwa pertolongan yang paling dibutuhkan oleh gadis itu secepatnya adalah darah. Ia segera melihat arsip yatim piatu untuk mengetahui apakah ada orang yang memiliki golongan darah yang sama.

Perawat yang bisa berbicara bahasa Korea mulai memanggil nama-nama anak yang memiliki golongan darah yang sama dengan gadis kecil itu. Kemudian beberapa menit kemudian, setelah terkumpul anak-anak yang memiliki golongan darah yang sama, dokter berbicara kepada grup itu dan perawat menerjemahkan, Apakah ada di antara kalian yang bersedia memberikan darahnya utk gadis kecil ini?" Anak-anak tersebut tampak ketakutan, tetapi tidak ada yang berbicara. Sekali lagi dokter itu memohon, "Tolong, apakah ada di antara kalian yang bersedia memberikan darahnya utk teman kalian, karena jika tidak ia akan meninggal!"

Akhirnya, ada seorang bocah laki-laki di belakang mengangkat tangannya dan perawat membaringkannya di ranjang untuk mempersiapkan proses transfusi darah.

Ketika perawat mengangkat lengan bocah untuk membersihkannya, bocah itu mulai gelisah.

"Tenang saja," kata perawat itu, "Tidak akan sakit kok."

Lalu dokter mulai memasukan jarum, ia mulai menangis.

"Apakah sakit?" tanya dokter itu.

Tetapi bocah itu malah menangis lebih kencang. "Aku telah menyakiti bocah ini!" kata dokter itu dalam hati dan mencoba untuk meringankan sakit bocah itu dengan menenangkannya, tetapi tidak ada gunanya. Setelah beberapa lama, proses transfusi telah selesai dan dokter itu minta perawat untuk bertanya kepada bocah itu.

"Apakah sakit?"

Bocah itu menjawab, "Tidak, tidak sakit."

"Lalu kenapa kamu menangis?",tanya dokter itu.

"Karena aku sangat takut untuk meninggal" jawab bocah itu.

Dokter itu tercengang! "Kenapa kamu berpikir bahwa kamu akan meninggal?"

Dengan air mata di pipinya, bocah itu menjawab, "Karena aku kira untuk menyelamatkan gadis itu aku harus menyerahkan seluruh darahku!"

Dokter itu tidak bisa berkata apa-apa, kemudian ia bertanya, "Tetapi jika kamu berpikir bahwa kamu akan meninggal, kenapa kamu bersedia untuk memberikan darahmu? "

Sambil menangis ia berkata, "Karena ia adalah temanku, dan aku mengasihinya!

Tuhan Yesus lebih dahulu mengasihi kita dengan Kasih Yang paling Besar........

~ Elia Stories

Minggu, 11 November 2007

Nasihat Seekor Beruang

Pada suatu hari, ada dua orang anak muda yg sedang melakukan pengamatan bunga langka di hutan. Kedua anak muda itu sudah berteman sejak lama. Mereka adalah siswa tingkat atas di sebuah sekolah setempat.

Ketika mereka sedang asyik-asyiknya mengamati bunga-bunga nan indah, muncul seekor beruang dari balik semak-semak. Beruang tersebut terlihat seram dan ganas, ditambah lagi karna ukuran tubuhnya yg besar.

Seketika juga salah seorang dari mereka dengan cepat berlari dan langsung memanjat pohon, sebisa mungkin mencapai dahan tertinggi dan menyembunyikan diri di sela cabang-cabang pohon.

Sedang kan temannya yang masih dalam keadaan terkejut tidak bisa berlari dengan cepat dan tidak sempat lagi untuk memanjat pohon.

Ia sadar bahwa ia akan segera diserang beruang itu, ia pun menjatuhkan diri dan berbaring pasrah di tanah.

Beruang itu mulai mendekat dan mengendus-endus seluruh muka dan tubuhnya. Ia pun menahan napas dan berpura-pura mati.

Ajaib! Tak berapa lama, beruang itu pergi menjauhinya.

Setelah beruang itu pergi jauh, temannya yang bersembunyi di atas pohon segera
turun dan merasa lega karena ia tidak terluka.

Kemudian ia mendekati temannya yg masih terlunglai lemas di tanah dan dengan sedikit bercanda ia bertanya kepada sang teman;
"Apa sih yg dibisikkan beruang tadi kepadamu?"

Temannya itu menjawab; "Beruang itu membisikkan nasihat padaku, jangan berpergian dengan seorang teman yg suka meninggalkan temannya bila terjadi bahaya."

Kamis, 08 November 2007

Allah turut bekerja dalam segala sesuatu

Allah turut bekerja dalam segala sesuatu

Di salah satu gereja di Eropa Utara, ada sebuah patung Yesus Kristus yg disalib, ukuran nya tidak jauh berbeda dgn manusia pd umumnya. Karena segala permohonan pasti bisa dikabulkan-Nya,maka orang berbondong-bondong datang secara khusus kesana untuk berdoa, berlutut dan menyembah, hampir dapat dikatakan halaman gereja penuh sesak seperti pasar.

Di dlm gereja itu ada seorg penjaga pintu, melihat Yesus yg setiap hari berada di atas kayu salib, harus menghadapi begitu banyak permintaan orang, ia pun merasa iba dan di dalam hati ia berharap bisa ikut memikul beban penderitaan Yesus Kristus.

Pada suatu hari, sang penjaga pintu pun berdoa menyatakan harapannya itu kepada Yesus. Di luar dugaan,ia mendengar sebuah suara yang mengatakan,"Baiklah! Aku
akan turun menggantikan kamu sebagai penjaga pintu, dan kamu yg naik di atas salib itu, namun apapun yg kau dengar,janganlah mengucapkan sepatah kata pun." Si penjaga pintu merasa permintaan itu sangat mudah.

Lalu,Yesus turun, dan penjaga itu naik ke atas, menjulurkan sepasang lengannya seperti Yesus yg dipaku diatas kayu salib. Karena itu orang-orang yang datang bersujud, tidak menaruh curiga sedikit pun. Si penjaga pintu itu berperan sesuai perjanjian sebelumnya, yaitu diam saja tidak boleh berbicara sambil mendengarkan isi hati orang-orang yg datang. Orang yang datang tiada habisnya, permintaan mereka pun ada yang rasional dan ada juga yg tidak rasional, banyak sekali permintaan yg aneh-aneh. Namun, demikian, si penjaga pintu itu tetap bertahan untuk tidak bicara, karena harus menepati janji sebelumnya.

Pada suatu hari datanglah seorang saudagar kaya, setelah saudagar itu selesai berdoa, ternyata kantung uangnya tertinggal. Ia melihatnya dan ingin sekali memanggil saudagar itu kembali, namun terpaksa menahan diri untuk tidak berbicara. Selanjutnya datanglah seorang miskin yang sudah 3 hari tidak makan, ia berdoa kepada Yesus agar dapat menolongnya melewati kesulitan hidup ini. Ketika hendak pulang ia menemukan kantung uang yang ditinggalkan oleh saudagar tadi, dan begitu dibuka, ternyata isinya uang dalam jumlah besar. Orang miskin itu pun kegirangan bukan main,"Yesus benar-benar baik, semua permintaanku dikabulkan!" dengan amat bersyukur ia lalu pergi.

Diatas kayu salib,"Yesus" ingin sekali memberitahu nya, bahwa itu bukan miliknya. Namun karena sudah ada perjanjian,maka ia tetap menahan diri untuk tidak berbicara. Berikutnya, datanglah seorang pemuda yang akan berlayar ke tempat yg jauh. Ia datang memohon agar Yesus memberkati keselamatannya. Saat hendak meninggalkan gereja, saudagar kaya itu menerjang masuk langsung mencengkram kerah baju si pemuda, dan memaksa si pemuda itu mengembalikan uangnya. Si pemuda itu tidak mengerti keadaan yang sebenarnya, lalu keduanya saling bertengkar. Di saat demikian, tiba-tiba dari atas kayu salib "Yesus" akhirnya angkat bicara. Setelah semua masalahnya jelas, saudagar ka ya itu pun kemudian pergi mencari orang miskin itu, dan si pemuda yang akan berlayar pun bergegas pergi, karena khawatir akan ketinggalan kapal.

Yesus yg asli kemudian muncul, menunjuk ke arah kayu salib itu sambil berkata, "TURUNLAH KAMU! Kamu tdk layak berada disana." Penjaga itu berkata,"Aku telah mengatakan yg sebenarnya, dan menjernihkan persoalan serta memberikan keadilan, apakah salahku?". "Kamu itu tahu apa?",kata Yesus. "Saudagar kaya itu sama sekali tidak kekurangan uang, uang di dalam kantung bermaksud untuk hambur-hanburkannya. Namun bagi orang miskin, uang itu dapat memecahkan masalah dlm kehidupannya sekeluarga. Yang paling kasihan adalah pemuda itu. Jika saudagar itu terus bertengkar dengan si pemuda sampai ia ketinggalan kapal, maka si pemuda itu mungkin tidak akan kehilangan nyawanya. Tapi sekarang kapal yang ditumpanginya sedang tenggelam di tengah laut."

Kita seringkali menganggap apa yg kita lakukan adalah yang paling baik, namun kenyataannya kadang justru bertentangan. Itu terjadi karena kita tidak mengetahui hubungan sebab-akibat dalam kehidupan ini. Kita harus percaya bahwa semua yg kita
alami saat ini, baik itu keberuntungan maupun kemalangan, semuanya merupakan
hasil pengaturan yang terbaik dari Tuhan.

Rabu, 07 November 2007

TOKO GROSIR SURGA

Suatu hari dalam perjalanan hidup saya,saya melihat sebuah papan bertuliskan,"Toko Grosir Surga".Ketika saya berjalan dan hendak masuk ketoko itu, pintu segera terbuka dengan begitu lebar.Sementara saya berdiri dalam kebingungan ketika berada dalam toko tersebut, saya melihat banyak malaikat yang berdiri dimana-mana. Salah satu dari mereka memberikan keranjang belanja kepada saya sambil berkata,"Anakku, berbelanjalah dan pilih apa saja yang engkau mau, semua kebutuhan orang Kristen tersedia di toko ini dan jika engkau tidak bisa membawa semua belanjaanmu, engkau boleh kembali lagi kesini.

Pertama-tama saya mengambil KESABARAN dan KASIH , karena keduanya berada dirak yang sama. Dibawah rak itu saya melihat PENGERTIAN dan saya pun mengambilnya.

"Kau selalu memerlukannya dimanapun kau pergi," kata malaikat yang ada di depan saya. Saya mengambil 2 kotak KEBIJAKSANAAN dan sekantong IMAN. Saya juga tidak melupakan ROH KUDUS karena itu terletak di setiap tempat didalam toko itu. Saya berhenti sejenak untuk mengambil sebungkus KEKUATAN dan KETEGUHAN HATI untuk menolong dan memampukan saya melalui perjuangan hidup ini. Meskipun keranjang saya sudah penuh, tetapi saya teringat bahwa saya membutuhkan ANUGERAH. Saya juga tidak melupakan KESELAMATAN karena saya tahu itu merupakan barang yang gratis di toko tersebut. Saya mengambil lebih, agar bisa membagikannya kepada orang lain yangmembutuhkannnya. Saya berpikir, "ini kan cuma-cuma."

Keranjang saya kini benar-benar penuh dan saya berjalan ke kasir untukmembayar belanjaan. Saya berpikir,"Dengan semua yang saya beli, saya pasti bisa menyenangkan Tuhan saya." Di depan kasir saya melihat DOA dan tanpa menunggu lebih lama saya segera mengambilnya karena saya tahu tanpa DOA saya akan segera jatuh dalam pencobaan. DAMAI dan SUKACITA adalah dua hal penting yang hampir saya lupakan. Saya segera mengambil satu keranjang kecil untuk keduanya dan untuk NYANYIAN PUJIAN. Pada akhirnya saya berkata kepada malaikat, "Sekarang berapa yang harussaya bayar?"Ia hanya tersenyum dan berkata, " Kamu tinggal membawanya saja."Sekali lagi saya bertanya dalam kebingungan, "Sungguh, berapa harga semua ini?" Ia tersenyum dan berkata, "Anakku,bertahun-tahun yang lalu Yesus telah membayar semuanya untuk mu." Aku terharu, aliran-aliran bening membanjiri mataku. Di dalam Iman semuanya sudah tersedia bagi kita yang percaya kepada YESUS. Kita tinggal mengambilnya kapan dan berapa banyak yang kita mau. Alkitab berkata bahwa Ia datang supaya kita memiliki hidup dan mempunyainya dalam segala kelimpahan . DIA menjadi miskin agar kita kaya dalam segala hal.

Saat ini "Toko Grosir Sorga" masih terbuka, dan YESUS mengharapkan agarkita semua datang dan menikmati hasil dari pengorbananNYA .

Selasa, 06 November 2007

Kawan dan Cinta

Kawan dan Cinta...

Satu hari CINTA & KAWAN berjalan dalam kampung...

Tiba-tiba CINTA terjatuh dalam telaga...
Kenapa?? Kerena CINTA itu buta...

Lalu KAWAN pun ikut terjun dalam telaga...
Kenapa?? Kerena ... KAWAN akan buat apa saja demi CINTA !!

Di dalam telaga CINTA hilang...
Kenapa? Kerena... CINTA itu halus, mudah hilang kalau tak dijaga, sukar dicari apa lagi dalam telaga yang gelap...

Sedangka n KAWAN masih mencari-cari dimana CINTA & terus menunggu..
Kenapa ?? Karena ... KAWAN itu sejati & akan kekal sebagai KAWAN yang setia...

so, hargailah KAWAN kita ....

Walau kita punya couple , teman still paling setia.
Walau kita punya harta banyak , teman still paling berharga.........

Senin, 05 November 2007

Sahabat Sejati

Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri

Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan
mempunyai nilai yang indah.

Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya...

Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya..

Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur - disakiti, diperhatikan - dikecewakan, didengar - diabaikan, dibantu - ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian..

Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya.

Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah.

Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain, tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.
Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya, karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis.

Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya. Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya.

Ingatlah kapan terakhir kali anda berada dalam kesulitan. Siapa yang berada di samping anda ???
Siapa yang mengasihi anda saat anda merasa tidak dicintai ??
Siapa yang ingin bersama anda
saat anda tak bisa memberikan apa-apa ??

MEREKALAH SAHABAT ANDA

Hargai dan peliharalah selalu persahabatan anda dengan mereka.

** Dalam masa kejayaan, teman-teman mengenal kita. Dalam kesengsaraan, kita mengenal teman-teman kita **

Minggu, 04 November 2007

Impian Seorang Mahasiswi

Hari pertama kuliah di kampus, profesor memperkenalkan diri dan menantang kami untuk berkenalan dengan seseorang yang belum kami kenal. Saya berdiri dan melihat sekeliling ketika sebuah tangan lembut menyentuh bahu saya.

Saya menengok dan mendapati seorang wanita tua, kecil, dan berkeriput, memandang dengan wajah yang berseri-seri dengan senyum yang cerah. Ia menyapa, "Halo anak cakep. Namaku Rose. Aku berusia delapan puluh tujuh. Maukah kamu memelukku?"Saya tertawa dan dengan antusias menyambutnya, "Tentu saja boleh!". Dia pun memberi saya pelukan yang sangat erat. "Mengapa kamu ada di kampus pada usia yang masih begitu muda dan tak berdosa seperti ini?" tanya saya berolok-olok. Dengan bercanda dia menjawab, "Saya di sini untuk menemukan suami yang kaya, menikah, mempunyai beberapa anak, kemudian pensiun dan bepergian."

"Ah yang serius?" pinta saya. Saya sangat ingin tahu apa yang telah memotivasinya untuk mengambil tantangan ini di usianya. "Saya selalu bermimpi untuk mendapatkan pendidikan tinggi dan kini saya sedang mengambilnya!" katanya. Setelah jam kuliah usai, kami berjalan menuju kantor senat mahasiswa dan berbagi segelas chocolate milkshake. Kami segera akrab.Dalam tiga bulan kemudian, setiap hari kami pulang bersama-sama dan bercakap-cakap tiada henti. Saya selalu terpesona mendengarkannya berbagi pengalaman dan kebijaksanaannya. Setelah setahun berlalu, Rose menjadi bintang kampus dan dengan mudah dia berkawan dengan siapapun. Dia suka berdandan dan segera mendapatkan perhatian dari para mahasiswa lain. Dia pandai sekali menghidupkannya suasana.

Pada akhir semester kami mengundang Rose untuk berbicara di acara makan malam klub sepak bola kami. Saya tidak akan pernah lupa apa yang diajarkannya pada kami. Dia diperkenalkan dan naik ke podium. Begitu dia mulai menyampaikan pidato yang telah dipersiapkannya, tiga dari lima kartu pidatonya terjatuh ke lantai. Dengan gugup dan sedikit malu dia bercanda pada mikrofon. Dengan ringan berkata, "Maafkan saya sangat gugup. Saya sudah tidak minum bir. Tetapi wiski ini membunuh saya. Saya tidak bisa menyusun pidato saya kembali, maka ijinkan saya menyampaikan apa yang saya tahu."

"Kita tidak pernah berhenti bermain karena kita tua. Kita menjadi tua karena berhenti bermain. Hanya ada rahasia untuk tetap awet muda, tetap menemukan humor setiap hari. Kamu harus mempunyai mimpi. Bila kamu kehilangan mimpi-mimpimu, kamu mati. Ada banyak sekali orang yang berjalan di sekitar kita yang mati namun mereka tak menyadarinya." "Sungguh jauh berbeda antara menjadi tua dan menjadi dewasa. Bila kamu berumur sembilan belas tahun dan berbaring di tempat tidur selama satu tahun penuh, tidak melakukan apa-apa, kamu tetap akan berubah berubah menjadi dua puluh tahun. Bila saya berusia delapan puluh tujuh tahun dan tinggal di tempat tidur selama satu tahun, tidak melakukan apapun, saya tetap akan menjadi delapan puluh delapan. Setiap orang pasti menjadi tua. Itu tidak membutuhkan suatu keahlian atau bakat. Tumbuhlah dewasa dengan selalu mencari kesempatan dalam perubahan." "Jangan pernah menyesal. Orang-orang tua seperti kami biasanya tidak menyesali apa yang telah diperbuatnya, tetapi lebih menyesali apa yang tidak kami perbuat. Orang-orang yang takut mati adalah mereka yang hidup dengan penyesalan."

Rose mengakhiri pidatonya dengan bernyanyi "The Rose". Dia menantang setiap orang untuk mempelajari liriknya dan menghidupkannya dalam kehidupan sehari-hari. Akhirnya Rose meraih gelar sarjana yang telah diupayakannya sejak beberapa tahun lalu. Seminggu setelah wisuda, Rose meninggal dunia dengan damai. Lebih dari dua ribu mahasiswa menghadiri upacara pemakamannya sebagai penghormatan pada wanita luar biasa yang mengajari kami dengan memberikan teladan bahwa tidak ada yang terlambat untuk apapun yang bisa kau lakukan. Ingatlah, menjadi tua adalah kemestian, tetapi menjadi dewasa adalah pilihan.

* * *
Sediakan waktu untuk berpikir, itulah sumber kekuatan.
Sediakan waktu untuk bermain, itulah rahasia awet muda.
Sediakan waktu untuk membaca, itulah landasan kebijaksanaan.
Sediakan waktu untuk berteman, itulah jalan menuju kebahagiaan.
Sediakan waktu untuk bermimpi, itulah yang membawa anda ke bintang.
Sediakan waktu untuk mencintai dan dicintai, itulah hak istimewa Tuhan.
Sediakan waktu untuk melihat sekeliling anda, hari anda terlalu
singkat untuk mementingkan diri sendiri.
Sediakan waktu untuk tertawa, itulah musik jiwa.

Jumat, 02 November 2007

Kita dan Mereka yang Meninggal Dunia

Setiap 2 November orang-orang Katolik secara khusus memperingati arwah orang-orang beriman yang telah meninggal dunia. Tentang mereka yang meninggal saya punya pengalaman yang berkesan.
Dua tahun lalu waktu pulang cuti ke rumah, beberapa hari saya gunakan untuk mengunjungi sanak keluarga papa di kampung, kira-kira 70 km dari kota kecil tempat saya tinggal. Keluarga terakhir yang saya kunjungi sehari sebelum saya harus kembali ke rumah adalah kakak papa yang saat itu lagi sakit keras. Keadaannya sangat parah dan memprihatinkan. Semua keluarga sudah pasrah. Meski tidak bisa berbicara dan tidak jelas lagi melihat kehadiran saya, paman saya itu tersenyum ketika saya merangkul dan menciumnya…Lalu saya balik ke rumah saudara tempat saya menginap. Malam hari saat bercengkerama dengan keluarga tersebut, saya memutuskan untuk kembali lagi ke rumah paman yang sakit tadi untuk berdoa. Lalu saya pergi. Ketika masuk rumah, saya cukup kesal melihat tingkah beberapa sanak keluarga yang main kartu menunggu pagi. Saya kesal karena tingkah mereka itu seolah-olah ‘menunggu’ sekaligus membiarkan paman saya ‘meninggal’. Saya langsung menuju kamarnya lalu mengajak beberapa saudara yang mengelilingi tempat tidurnya berdoa.
Tanpa banyak pertimbangan saya mengajak mereka berdoa dua peristiwa rosario, dengan ujud supaya paman saya ini bisa bertahan sampai besok pagi agar bisa dibawa dan dirujuk ke rumah sakit terdekat (usul rujukan ini sebenarnya inisiatif saya). Saya memegang tangannya dan dalam keyakinan yang sungguh kami menyelesaikan dua puluh untaian doa Salam Maria. Yang sungguh mengejutkan saya adalah ketika hendak menutup doa, persis pada saat itu paman saya meninggal dunia. Saya masih ingat betul bagaimana nafas terakhirnya dihembuskan…Dia pergi untuk selamanya. Ini pengalaman pertama melihat orang yang menghadapi sakrat maut.
Maut, kematian adalah kata-kata yang sering membuat bulu kuduk kita merinding. Manifestasi-manifestasinya seperti dalam cerita-cerita horor, tempat-tempat yang angker seperti kuburan melengkapi rasa takut itu. Waktu kecil saya termasuk orang yang hampir (maaf..) pipis di celana kalau mendengar kisah horor, apalagi di suruh melewati kuburan. Itu mungkin proses alamiah yang umumnya setiap kita alami. Pelan-pelan perasaan seperti itu hilang dengan sendirinya. Justru pengertian-pengertian baru sekaligus pengalaman-pengalaman konkret sehubungan dengan kematian membuka mata saya untuk memahami dengan arif realitas yang bernama kematian itu.
Ingatan akan detik-detik terakhir hidup paman saya tadi sungguh menguatkan iman saya. Kematian adalah horizon dan batas yang membuat hidup kita bermakna. Sebuah titik di mana kita betul-betul berhenti untuk memandang Dia yang sedang menunggu dan menyongsong kita, dan mau merangkul kita hamba yang setia, yang sudah merawat dengan baik harta yang Ia percayakan pada ktia. Saya percaya, saat-saat itu, yakni saat-saat yang akan semua kita lalui, adalah saat di mana kita sungguh-sungguh menjumpai Dia yang kita imani, Dia yang sudah banyak kita dengar dan kita wartakan. Maka tidak ada alasan untuk takut. Sebaliknya kita pantas berharap. Apalagi Dia sudah mendahului kita, mengalahkan maut dengan memberi diri seutuhnya dan dibangkitkan Allah.
Saya mengajak saudara/I semua untuk berdoa bagi semua sanak keluarga kita yang telah meninggal. Kita percaya mereka yang sekarang sedang bersama Allah mendoakan kita agar sanggup memiliki iman yang sama seperti mereka: iman yang setia dan gembira untuk siap menyongsong Allah yang dengan gembira berlari mendapati dan merangkul kita hamba yang setia.

ronald,s.x.

You Ask Why?

You ask why I follow this Jesus?
Why I love Him the way I do?
When the world's turned away from His teachings
And the people who serve Him are few.

It's not the rewards I'm after
Or gifts that I hope to receive
It's the Presence that calls for commitment
It's the Spirit I trust and believe.

.....

..

Kamis, 01 November 2007

Pelajaran berharga : Kentang

Seorang Ibu Guru taman kanak-kanak ( TK ) tersebut mengadakan " permainan ".

Ibu Guru menyuruh anak tiap-tiap muridnya membawa kantong plastik ransparan 1 buah dan kentang. Masing-masing kentang tersebut di beri nama ber dasarkan nama orang yang dibenci, sehingga jumlah kentangnya tidak ditentukan berapa ... tergantung
jumlah orang-orang yang dibenci.

Pada hari yang disepakati masing-masing murid membawa kentang dalam kantong plastik. Ada yang berjumlah 2, ada yang 3 bahkan ada yang 5. Seperti perintah guru mereka tiap-tiap kentang di beri nama sesuai nama orang yang dibenci.

Murid-murid harus membawa kantong plastik berisi kentang tersebut kemana saja mereka pergi, bahkan ke toilet sekalipun, selama 1 minggu. Hari berganti hari, kentang-kentang pun mulai membusuk, murid-murid mulai mengeluh, apalagi yang membawa 5 buah kentang, selain berat baunya juga tidak sedap.

Setelah 1 minggu murid-murid TK tersebut merasa lega karena penderitaan mereka akan segera berakhir.

Ibu Guru : " Bagaimana rasanya membawa kentang selama 1 minggu ?"

Keluarlah keluhan dari murid-murid TK tersebut, pada umumnya mereka tidak merasa nyaman harus membawa kentang-kentang busuk tersebut ke mana pun mereka pergi.

Guru pun menjelaskan apa arti dari " permainan " yang mereka lakukan.

Ibu Guru : " Seperti itulah kebencian yang selalu kita bawa-bawa apabila kita tidak bisa memaafkan orang lain. Sungguh sangat tidak menyenangkan membawa kentang busuk kemana pun kita pergi. Itu hanya 1 minggu bagaimana jika kita membawa kebencian itu seumur hidup ? Alangkah tidak nyamannya ...

Arsip Blog

Kumpulan Khotbah Stephen Tong

Khotbah Kristen Pendeta Bigman Sirait

Ayat Alkitab Setiap Hari