Kamis, 09 Agustus 2012

Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku

2Kor. 9:6-10;


Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga. Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.  Seperti ada tertulis: "Ia membagi-bagikan, Ia memberikan kepada orang miskin, kebenaran-Nya tetap untuk selamanya." Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu;

Mzm. 112:1-2,5-6,7-8,9;


Haleluya! Berbahagialah orang yang takut akan TUHAN, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya. Anak cucunya akan perkasa di bumi; angkatan orang benar akan diberkati. Mujur orang yang menaruh belas kasihan dan yang memberi pinjaman, yang melakukan urusannya dengan sewajarnya. Sebab ia takkan goyah untuk selama-lamanya; orang benar itu akan diingat selama-lamanya. Ia tidak takut kepada kabar celaka, hatinya tetap, penuh kepercayaan kepada TUHAN. Hatinya teguh, ia tidak takut, sehingga ia memandang rendah para lawannya. Ia membagi-bagikan, ia memberikan kepada orang miskin; kebajikannya tetap untuk selama-lamanya, tanduknya meninggi dalam kemuliaan.

Yoh. 12:24-26

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah. Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal.  Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.

Renungan:

Laurensius lahir pada abad III di Via Tiburtino, Roma, dari keluarga bangsawan yang kaya. Ayahnya bernama Crence dan ibunya Patience. Paus Sixtus II (257-258) mengangkatnya menjadi diakon.

Pada suatu kali ketika mereka merayakan Ekaristi di kapel di katakombe dipimpin Paus Sixtus II para serdadu kaisar masuk dan menangkapi semua tanpa terkecuali. Paus pun kemudian dihukum mati. Dan Laurentius diminta untuk menyerahkan seluruh harta benda Gereja agar selamat. Laurentius pun mengiyakan dan meminta waktu 3 hari untuk mengumpulkan dan menyerahkan harta Gereja pada walikota. Ia mengumpulkan 1500an orang fakir miskin dan menyerahkan harta gereja ini kepada walikota. Walikota marah besar dan diakon Laurentius dihukum mati. Laurensius ditangkap dan dihukum mati dengan cara digoreng.

Ketika menjalani hukuman Laurensius tetap tersenyum dan berdoa "Ya Tuhan, kuatkanlah hambamu ini," Dari tubuh yang menderita itu tersebar aroma yang harum memenuhi seluruh tempat itu. Seketika itu pula banyak dari mereka bertobat, berpaling kepada Kristus, dan minta dipermandikan.

Pada 10 Agustus 258, sebagian orang meminta tubuh Sang Martir yang telah hangus itu, dan menguburkannya di Ciriaca dalam Kampus Verano di Via Tiburtina. Pada zaman Kaisar Konstantinus Agung didirikan sebuah gereja megah yang melambangkan keperwiraan Sang Martir di atas makam Diakon Laurensius. Dalam tulisan-tulisan St. Agustinus dikatakan, "Martir ini tidak merasakan siksaan-siksaan para penyiksanya, karena begitu mendalam keinginannya untuk memiliki Kristus."

(Renungan Harian Mutiara Iman 2012, Yayasan Pustaka Nusatama,Yogyakarta)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Kumpulan Khotbah Stephen Tong

Khotbah Kristen Pendeta Bigman Sirait

Ayat Alkitab Setiap Hari