Minggu, 05 Agustus 2012

6 Agt


"Rabi betapa bahagianya kami berada di tempat ini"
(2Pet 1:16-19; Mrk 9:2-10)
"Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendirian saja. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka,  dan pakaian-Nya sangat putih berkilat-kilat. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang dapat mengelantang pakaian seperti itu.  Maka nampaklah kepada mereka Elia bersama dengan Musa, keduanya sedang berbicara dengan Yesus.  Kata Petrus kepada Yesus: "Rabi, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia." Ia berkata demikian, sebab tidak tahu apa yang harus dikatakannya, karena mereka sangat ketakutan. Maka datanglah awan menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara: "Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia."  Dan sekonyong-konyong waktu mereka memandang sekeliling mereka, mereka tidak melihat seorang pun lagi bersama mereka, kecuali Yesus seorang diri.  Pada waktu mereka turun dari gunung itu, Yesus berpesan kepada mereka, supaya mereka jangan menceriterakan kepada seorang pun apa yang telah mereka lihat itu, sebelum Anak Manusia bangkit dari antara orang mati.  Mereka memegang pesan tadi sambil mempersoalkan di antara mereka apa yang dimaksud dengan "bangkit dari antara orang mati." (Mrk 9:2-10), demikian kutipan Warta Gembira hari ini.
Berrefleksi atas bacaan-bacaan dalam rangka mengenangkan "Yesus Menampakkan KemuliaanNya" hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:
·   Dalam perjalanan hidup, panggilan dan tugas pengutusan kita senantiasa mengalami suka dan duka, pencerahan dan kebingungan, atau dalam bahasa Latihan Rohani St.Ignatius Loyola disebut sebagai 'hiburan rohani atau kesepian rohani'. Yang terkait dengan Warta Gembira hari ini kiranya adalah 'hiburan rohani', yaitu "keadaan sewaktu dalam jiwa timbul suatu gerak batin, yang membuat jiwa jadi berkobar dalam cinta kepada Pencipta dan Tuhannya" (St.Ignatius Loyola, LR no 316). Kami percaya kita sering mengalami hiburan rohani seperti para rasul yang menerima Penampakan Yesus dalam kemuliaanNya, merasa nikmat dan nyaman sekali. Dalam keadaan demikian lalu berkaul atau menjanjikan sesuatu yang indah dan ideal. Maka Yesus mengingatkan para rasul untuk sementara merahasiakan apa yang dialami maupun yang dijanjikan sampai puncak tugas Yesus, dimana Ia harus menderita, wafat di kayu salib dan dibangkitkan dari wafatNya. Maka baiklah saya mengingatkan anda sekalian, lebih-lebih ketika sedang mengalami hiburan rohani, hendaknya jika tergerak untuk melakukan sesuatu, tidak yang muluk-muluk atau ideal, melainkan yang riel serta mungkin kita lakukan sesuai dengan kemampunan dan kesempatan yang kita miliki. Pengalaman 'hiburan rohani' pada umumnya juga terjadi dalam diri orang-orang yang baru saja 'menempuh hidup baru', sehingga menjadi suami-isteri baru, imam, bruder atau suster baru, pelajar atau pekerja baru dst.. , yang sering tergerak untuk menjanjikan sesuatu yang baik dan luar biasa. Kami harap anda tidak mengumbar janji-janji.
·   "Kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya. Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang kepada-Nya suara dari Yang Mahamulia, yang mengatakan: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."(2Pet 1:16-17), demikian kesaksian iman Petrus. "Dongeng-dongeng isapan jempol"  sering kita lakukan atau dengarkan. Dongeng-dongeng macam itu pada umumnya dilakukan oleh para penjahat atau penipu. Hari-hari ini kiranya banyak dari kita telah merencanakan perjalanan untuk mudik terkait dengan hari raya Idul Fitri. Kami ingatkan sedini mungkin kepada anda yang akan menempuh perjalanan, lebih-lebih yang menggunakan kendaraan umum seperti bis, untuk hati-hati terhadap orang-orang yang tak dikenal menawari sesuatu kepada anda, misalnya minuman atau makanan (yang telah dibubuhi obat bius): pada umumnya mereka bersikap manis dan mempesona untuk melakukan kejahatannya, merampas harta orang lain secara halus. Sebarkan peringatan saya ini ke teman-teman anda yang akan melakukan perjalanan dengan kendaraan umum. Kepada kita semua kami serukan: hendaknya jangan membuat dongeng-dongeng isapan jempol yang menjerumuskan, melaikan berkatalah perihal apa yang benar atau nyata. Tunjukkan bahwa diri kita adalah orang yang baik dan benar, bukan penipu atau pembohong. Hati-hati juga kepada para penjual sesuatu yang palsu atau orang-orang yang pura-pura menolong, padahal mau mencelakakan anda.
"TUHAN adalah Raja! Biarlah bumi bersorak-sorak, biarlah banyak pulau bersukacita! Awan dan kekelaman ada sekeliling Dia, keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya. Gunung-gunung luluh seperti lilin di hadapan TUHAN, di hadapan Tuhan seluruh bumi.Langit memberitakan keadilan-Nya, dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya." (Mzm 97:1-2.5-6)
Ign 6 Agustus 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Kumpulan Khotbah Stephen Tong

Khotbah Kristen Pendeta Bigman Sirait

Ayat Alkitab Setiap Hari