Ayat bacaan: Kejadian 19:17
=====================
"Sesudah kedua orang itu menuntun mereka sampai ke luar, berkatalah seorang: "Larilah, selamatkanlah nyawamu; janganlah menoleh ke belakang, dan janganlah berhenti di manapun juga di Lembah Yordan, larilah ke pegunungan, supaya engkau jangan mati lenyap."
Jika anda melihat atlit lomba lari yang tengah betanding, anda akan melihat betapa mereka fokus terus ke depan tanpa terpengaruh pelari saingan di kiri, kanan atau malah di belakangnya. Mereka tidak akan bisa mencapai hasil terbaik apabila pikiran mereka tidak mengarah ke garis finish apalagi jika kepalanya terus menoleh ke belakang. Cobalah berlari dengan kepala menoleh ke belakang, anda akan menjadi jauh lebih lambat atau bahkan bisa terjatuh. Demikian pula dalam hidup kita. Ada banyak hal di masa lalu yang tentu bisa menjadi pelajaran bagi kita, baik dalam hal yang baik maupun buruk, tetapi kita harus memastikan jangan sampai masa lalu itu merintangi kita dalam mencapai masa depan yang gemilang. Kenyataannya ada banyak orang yang terbelenggu dengan masa lalunya. Ada juga yang sulit melepaskan kebiasaan-kebiasaan buruk di masa lalu. Akibatnya, mereka yang terus menerus terganggu dengan masa lalu ini sulit untuk bertumbuh dalam mencapai keberhasilan-keberhasilan. Iman mereka pun akan sulit pula mengalami pertumbuhan. Keselamatan yang sudah diberikan Tuhan bisa menguap sia-sia akibat keengganan melepas hal-hal di belakang sana. Kita bisa melihat contoh nyata akan hal itu dari kisah Lot dan keluarganya yang hendak keluar dari kota Sodom yang sebentar lagi akan dimusnahkan Tuhan.
Dalam ayat mengenai kisah Sodom dan Gomora kita melihat bahwa istri Lot yang seharusnya ada dalam rencana penyelamatan Tuhan beserta suami dan anak-anaknya. Kedua malaikat yang diutus untuk membawa mereka keluar dari kota Sodom yang akan dimusnahkan sudah mengingatkan mereka. "Larilah, selamatkanlah nyawamu; janganlah menoleh ke belakang, dan janganlah berhenti di manapun juga di Lembah Yordan, larilah ke pegunungan, supaya engkau jangan mati lenyap." (Kejadian 19:17). Perhatikan kata yang saya cetak tebal di atas. Janganlah menoleh ke belakang. Tapi kita tahu bahwa istri Lot ternyata sulit melepaskan segala yang ia miliki di kota Sodom. Kehidupan lamanya, harta bendanya dan sebagainya. Ia melanggar pesan dan menoleh ke belakang. Alkitab mencatatnya demikian: "Tetapi isteri Lot, yang berjalan mengikutnya, menoleh ke belakang, lalu menjadi tiang garam." (ay 26). Karena menoleh ke belakang, apa yang terjadi pada istri Lot? Dia berubah menjadi tiang garam.
Mari kita fokus kepada kata "menoleh ke belakang". Menoleh ke belakang bisa berarti dikuasai masa lalu, dihantui berbagai hal traumatis, kegagalan atau timbunan dosa-dosa di masa lalu. Ada orang yang mengalami kepahitan akibat disakiti orang terdekat, kejadian-kejadian buruk dalam berbagai hal, yang begitu berat, sedemikian rupa sehingga mereka yang mengalami ini menjadi terus terikat dengan bayang-bayang masa lalunya. Mereka menjadi sulit maju, karena mereka terikat dengan hal-hal traumatis yang pernah terjadi. Ada yang jadi statis, tidak bertumbuh, tidak berkembang, jalan di tempat, tidak sedikit pula yang akhirnya malah terperosok semakin dalam. Menoleh ke belakang juga bisa berarti sulit melepaskan kebiasaan-kebiasaan atau hal-hal buruk yang kerap kita lakukan di masa lalu, atau sulit melepaskan segala sesuatu yang merintangi langkah kita untuk menuju kepada keselamatan yang sudah diberikan Tuhan. Istri Lot sebenarnya ada dalam rencana Tuhan untuk diselamatkan, namun ia memilih untuk menoleh ke belakang. Sikapnya mendua, antara ingin selamat tapi disisi lain ia sulit meninggalkan segala kenyamanan dengan harta benda miliknya di belakang sana. Karena terus bimbang, ia pun tidak tahan untuk tidak menoleh ke belakang, setidaknya sekali lagi. Ternyata ini sebuah pilihan yang membawa konsekuensi fatal, ia pun berubah seketika menjadi tiang garam dan gagal untuk selamat.
Jika kita melihat kisah penyelamatan bangsa Israel dari Mesir, kita pun bisa menemukan kejadian yang mirip. Kita bisa melihat bagaimana bangsa Israel pada waktu itu berkali-kali protes kepada Musa karena merasa rugi kehilangan keadaan yang mereka anggap lebih mudah dan nyaman, meski mereka hanyalah berstatus sebagai budak di Mesir. Lihatlah apa kata mereka: "Ah, kalau kami mati tadinya di tanah Mesir oleh tangan TUHAN ketika kami duduk menghadapi kuali berisi daging dan makan roti sampai kenyang! Sebab kamu membawa kami keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan kelaparan." (Keluaran 16:3) , "Mengapa pula engkau memimpin kami keluar dari Mesir, untuk membunuh kami, anak-anak kami dan ternak kami dengan kehausan?" (17:3). Mereka terus bersungut-sungut, mengeluh, mengomel dan protes keras terhadap langkah penyelamatan Tuhan. Mereka lebih suka menoleh ke belakang ketimbang mengarahkan pandangan ke depan menuju sebuah tanah terjanji yang berlimpah berkat dari Tuhan. Kita tahu akibatnya generasi awal itu tidak satupun yang berhasil masuk ke tanah terjanji kecuali Yosua dan Kaleb yang memiliki sikap hati berbeda.
(bersambung)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2012
(2175)
-
▼
Agustus
(216)
- Minggu Biasa XXII
- 1sept
- Mengembangkan Talenta Yang Tuhan Titipkan
- Renungan Harian Air Hidup: RANCANGAN TUHAN BAGI KI...
- RSS Santapan Harian: Sabtu, 1 September 2012 - Bel...
- renungan harian online: Pohon yang Sehat
- Pohon yang Sehat
- Renungan Harian Kita: Mencari Yang Aman
- Mencari Yang Aman
- Gadis-gadis yang bodoh dan gadis-gadis yang bijaksana
- Renungan Harian Air Hidup: TIDAK TAWAR HATI: Berja...
- RSS Santapan Harian: Jumat, 31 Agustus 2012 - Karu...
- 31 agt
- Kriteria Pemuridan
- renungan harian online: Kriteria Pemuridan
- Bersiap dan berjaga menantikan kedatangan Tuhan
- Renungan Harian Air Hidup: PEKERJAAN SEBAGAI SARAN...
- RSS Santapan Harian: Kamis, 30 Agustus 2012 - Arti...
- Ketika Mengalami Kesepian
- renungan harian online: Ketika Mengalami Kesepian
- Renungan Harian Kita: Berhenti Bersikap Agamawi !
- Berhenti Bersikap Agamawi !
- 30 agt
- Menjadi Pewarta Kebenaran Kerajaan Allah dengan se...
- Renungan Harian Air Hidup: PERANAN ORANG TUA: Mend...
- RSS Santapan Harian: Rabu, 29 Agustus 2012 - Ucapa...
- 29 Agt
- Rangkaian yang Saling Berhubungan
- renungan harian online: Rangkaian yang Saling Berh...
- Cemas gelisahlah hati kami, hingga beristirahat di...
- Renungan Harian Air Hidup: PERANAN ORANG TUA: Mend...
- RSS Santapan Harian: Selasa, 28 Agustus 2012 - Ham...
- renungan harian online: Tuhan Sumber Keselamatan
- Tuhan Sumber Keselamatan
- 28 Agt
- Renungan Harian Kita: Tetaplah Berlatih, Tetaplah ...
- Tetaplah Berlatih, Tetaplah Berlari
- Allah bertindak bagi manusia yang membutuhkan dan ...
- 27Agt
- Renungan Harian Air Hidup: MEROSOT ROHANI: KEALPAA...
- RSS Santapan Harian: Senin, 27 Agustus 2012 - Iman...
- renungan harian online: Sesingkat Bunga Matahari
- Sesingkat Bunga Matahari
- Betapa amat baiklah Tuhan atas diri dan hidup kita
- Renungan Harian Air Hidup: MELAYANI TUHAN DENGAN T...
- RSS Santapan Harian: Minggu, 26 Agustus 2012 - Per...
- Membangun Kehidupan yang Berharga
- renungan harian online: Membangun Kehidupan yang B...
- Renungan Harian Kita: Jangan Mengabaikan Berkat
- Jangan Mengabaikan Berkat
- Mg Biasa XXI
- 25 Agt
- Mengajar orang dengan teladan yang baik bukanlah p...
- Renungan Harian Air Hidup: PENINGGIAN ITU DATANGNY...
- RSS Santapan Harian: Sabtu, 25 Agustus 2012 - Iman...
- Mengatasi Mood
- renungan harian online: Mengatasi Mood
- Renungan Harian Kita: Jika Tidak Hancur..
- Jika Tidak Hancur..
- Menjadi pribadi yang mampu melihat kemuliaan Allah...
- Renungan Harian Air Hidup: PRAJURIT KRISTUS YANG T...
- RSS Santapan Harian: Jumat, 24 Agustus 2012 - Meni...
- Kuasa Dibalik Ucapan Syukur
- renungan harian online: Kuasa Dibalik Ucapan Syukur
- Sumur Masalah
- 24 Agt
- Harta Dalam Bejana Tanah Liat
- Macan Dengan Nyali Tikus
- Find and See
- Renungan Harian Air Hidup: PRAJURIT KRISTUS YANG T...
- RSS Santapan Harian: Kamis, 23 Agustus 2012 - Berk...
- renungan harian online: Gembira dalam Bekerja
- Gembira dalam Bekerja
- 23 Agt
- 22 Agt
- Renungan Harian Air Hidup: JANGAN RAGUKAN KUASA TU...
- RSS Santapan Harian: Rabu, 22 Agustus 2012 - Wasia...
- renungan harian online: Berani Melangkah
- Berani Melangkah
- Orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, d...
- Renungan Harian Air Hidup: JANGAN RAGUKAN KUASA TU...
- RSS Santapan Harian: Selasa, 21 Agustus 2012 - Yeh...
- renungan harian online: Kreatif
- Kreatif
- Renungan Harian Air Hidup: PERLOMBAAN IMAN: Fokus ...
- RSS Santapan Harian: Senin, 20 Agustus 2012 - Wasi...
- renungan harian online: Patah Hati
- Patah Hati
- 20 Agt
- Renungan Harian Air Hidup: PERLOMBAAN IMAN: Tangga...
- Hiduplah Baru Sesuai Kehendak Tuhan
- RSS Santapan Harian: Minggu, 19 Agustus 2012 - Doa...
- renungan harian online: Doa dan Melakukan Karya Ny...
- Doa dan Melakukan Karya Nyata bagi Bangsa (2)
- Minggu Biasa XX
- Renungan Harian Air Hidup: PIKIRAN POSITIF: Mendap...
- RSS Santapan Harian: Sabtu, 18 Agustus 2012 - Berk...
- renungan harian online: Doa dan Melakukan Karya Ny...
- Doa dan Melakukan Karya Nyata bagi Bangsa (1)
- 18 Agt
-
▼
Agustus
(216)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar