Minggu, 20 Mei 2012

Pemurnian Perak dan Emas (1)

Ayat bacaan: Maleakhi 3:3
=================
"Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN."

perak dan emas dimurnikanSeperti apa proses pemurnian perak? Seorang pengrajin perak pernah menerangkan caranya. Perak dipanaskan di atas api, dan harus dijaga agar perak itu tetap berada di tengah-tengah, dimana suhunya paling panas. Itu harus dilakukan agar perak dapat dimurnikan dari kotoran-kotoran yang menempel seperti debu, serpihan batu, pasir dan sebagainya. Satu hal lagi, karena perak itu harus dijaga, maka si pengrajin harus duduk sepanjang waktu memperhatikan peraknya hingga mencapai kemurnian yang diharapkan. Waktunya pun harus tepat. Telat sedikit saja, perak akan menjadi rusak.

Proses pemurnian perak ini pernah dipakai untuk menunjukkan bagaimana Tuhan ingin mensucikan atau memurnikan anak-anakNya seperti yang tertulis dalam Maleakhi. "Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN." (Maleakhi 3:3). Bayangkan berada di tengah panas seperti perak yang tengah dimurnikan. Jika perak itu bisa bicara, tentu perak itu akan berteriak kesakitan terbakar api. Tapi lihatlah bagaimana perak itu kemudian bersinar menjadi perak yang akan berharga tinggi karena kemurniannya. Seperti itu pula halnya bagi kita.Proses itu sangat dibutuhkan agar kita bisa menjadi orang-orang benar yang mempersembahkan korban yang benar pula kepada Tuhan. Ayat ini memang sekilas terlihat ditujukan kepada orang Lewi, yang notabene adalah para imam di jaman itu. Tapi mengacu kepada ayat dalam 1 Petrus 2:9 mengenai status kita sebagai bangsa yang terpilih atau disebut dengan imamat yang rajani, maka ayat ini tak pelak juga berlaku bagi kita.

Proses pemurnian tidak pernah nyaman. Kita bisa merasa kesakitan, menderita bagai perak yang terbakar dalam bara api. Namun pada akhirnya kita akan menyadari bahwa proses seperti itu sangatlah bermanfaat bagi kita. Saya pernah mengalami langsung proses itu yang berlangsung cukup lama, sekitar 5 tahun. Semua ego, arogansi, emosi dan lain-lain dihancurkan secara perlahan, dan pada masa itu rasanya sangatlah menyakitkan. Ada saat dimana saya menangis karena tidak kuat lagi, tetapi Tuhan berulang kali meneguhkan sehingga saya bisa menjalani proses itu sampai selesai. Hari ini saya bersyukur pernah mengalami masa-masa seperti itu selama 5 tahun, karena tanpa itu saya tidak akan pernah menjadi diri saya hari ini.

Selain perak, firman Tuhan pun pernah mengacu kepada proses pemurnian emas untuk menggambarkan kemurnian iman kita seperti yang tertulis dalam 1 Petrus 1:7. Emas murni bukanlah emas yang kita kenal dalam bentuk-bentuk seperti kalung, cincin atau perhiasan lainnya. Perhiasan-perhiasan yang terbuat dari emas biasanya sudah dicampur dengan logam lain sehingga menjadi keras. Emas yang murni sebenarnya adalah logam yang lembut, berwarna kuning berkilat dan mudah ditempa karena punya sifat lentur. Seperti halnya perak, proses pemurnian emas juga dilakukan lewat proses pembakaran. Caranya adalah dengan membakar emas hingga mencair. Disaat emas sudah cair, berbagai kotoran yang melekat padanya seperti debu, karat dan unsur-unsur logam lain akan naik ke permukaan, sehingga semua kotoran ini bisa diambil. Kemudian panas api dinaikkan dan kotoran-kotoran yang masih tertinggal pun akan naik ke permukaan untuk dibuang. Demikianlah proses ini dilakukan berulang-ulang hingga akhirnya diperoleh emas yang benar-benar murni, bebas dari segala kotoran dan campuran logam lain. Dari proses pembakaran itu akan jelas terlihat mana emas yang murni, mana yang masih dipenuhi oleh kotoran-kotoran yang mengurangi kadar kemurnian emas itu.

(bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Kumpulan Khotbah Stephen Tong

Khotbah Kristen Pendeta Bigman Sirait

Ayat Alkitab Setiap Hari