Sabtu, 26 Mei 2012

Jarak Pandang Rajawali

 Ayat bacaan: Ibrani 11:1
====================
"Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat."

rajawaliSelalu mengagumkan melihat orang-orang yang visioner dan optimis memandang masa depan, apalagi di tengah dunia yang semakin lama semakin banyak dipenuhi orang-orang yang pesimistis. Orang-orang yang visioner dan penuh optimisme akan selalu bersikap positif meski kondisi secara realita sepertinya tidak mendukung. Hidup yang semakin lama semakin sulit akan mudah membuat kita kehilangan semangat. "Mau bagaimana bisa yakin kalau situasinya serba tidak menentu seperti ini..." kata seorang teman yang membuka toko pada suatu kali. Sebaliknya orang-orang yang optimis tetap memiliki semangat juang tanpa memandang situasi dan kondisi terkini. Saya katakan visioner, karena mereka ini biasanya bisa memandang jauh ke depan melebihi jarak pandang orang awam. Bukan karena mereka punya mata yang lebih dari kita, bukan pula karena kehebatan supranatural dan sebagainya. Salah seorang tipe visioner ini pernah membagi rahasianya kepada saya. "Saya memandang dengan iman, bukan dengan mata biasa. Selama saya melakukan apa yang dikehendaki Tuhan, mengapa saya harus ragu tentang kesuksesan di masa depan?" katanya sambil tersenyum. Luar biasa. Inilah sebenarnya rahasia yang sepertinya mudah untuk dikatakan, mungkin juga tidak asing lagi bagi telinga kita, tetapi seringkali sulit untuk dilakukan.

Dua hari terakhir kita sudah melihat beberapa karakteristik burung rajawali yang bisa kita pakai sebagai pelajaran hidup bagi kita. Alkitab memakai burung rajawali sebagai contoh dalam banyak kesempatan, lebih dari jenis burung lainnya. Ini tidaklah mengherankan karena burung rajawali memang memiliki banyak keistimewaan yang bisa kita teladani. Kita sudah melihat bagaimana induk rajawali melatih anaknya untuk mandiri, keluar dari zona kenyamanan dalam sarang untuk bisa terbang tanpa harus takut. Kita juga sudah melihat bagaimana rajawali melayang jauh tinggi di langit mampu terbang di atas angin kencang atau badai dibawahnya. Satu hal lagi yang bisa kita pelajari dari burung rajawali adalah jarak pandangnya. Jarak pandang burung rajawali dikatakan bisa mencapai sekitar 6 km atau kurang lebih 8 kali jarak pandang manusia. Berada di tempat tinggi akan membuatnya mampu memandang dengan lebih jauh tanpa terhalang tembok-tembok atau pohon dan gunung yang bisa menutupi kemampuan pandangnya yang jauh itu. Dalam Obaja 1:4 dikatakan bahwa burung rajawali menempatkan sarangnya di antara bintang-bintang, dan memang demikianlah adanya. Rajawali selalu berada di tempat tinggi, dimana selain ia bisa melewati berbagai halangan di udara, rajawali juga akan aman dari serangan pemburu atau pemangsa yang biasanya ramai di tempat rendah.

Kita bisa belajar dari burung rajawali mengenai pandangan jauh ke depan ini tanpa harus mengganti mata kita terlebih dahulu dengan mata rajawali. Kunci untuk itu sebenarnya sudah disebutkan di dalam Alkitab. Bagaimana agar kita bisa memandang jauh ke depan? Lihatlah ayat ini. "Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat." (Ibrani 11:1). Seperti apa yang dikatakan oleh orang yang visioner di atas, kita bisa memandang jauh ke depan, yang mungkin jauh diatas jarak pandang mata kita, dengan mempergunakan mata iman. Iman merupakan DASAR dari segala sesuatu yang kita harapkan, juga merupakan BUKTI dari Segala sesuatu yang tidak atau belum kita lihat. Memandang dengan iman akan membuat kita tidak perlu ragu menatap masa depan. Memandang dengan iman akan membuat kita bisa melihat segala janji Tuhan bahkan sebelum janji itu tiba bagi kita. Mengapa kita bisa yakin? Sebab Tuhan sudah menjanjikan segala yang terbaik buat kita seperti dalam Yeremia 29:11, dan itu tidak akan bisa kita lihat tanpa mempergunakan iman. Kemampuan jarak pandang mata kita yang sangat terbatas tidak akan pernah mampu membawa kita untuk melihat berbagai penggenapan di masa depan. Kita hanya menunggu dan menunggu, berharap tanpa pernah sedikitpun percaya akan hal itu. Bagaimana kita bisa percaya jika kita tidak bisa melihat buktinya? Itu mungkin yang menjadi pemikiran banyak orang. Maka ayat ini memberi ketegasan bahwa kita bisa melihat BUKTI dari segala yang belum kita lihat itu jika kita mau memandang dengan iman. Iman, itulah dasarnya yang akan membawa perbedaan. Iman yang akan memampukan kita untuk tetap tenang dan percaya, tetap berjalan tanpa ragu menatap hari depan yang cerah dan penuh harapan.

Seberapa besar iman yang kita butuhkan untuk bisa memandang jauh seperti itu? Sebesar rumah, gedung pencakar langit atau lebih? Yesus menyebutkan sebaliknya. Yesus berkata "Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, --maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu." (Matius 17:20). Bila kita belum mengalami janji Tuhan, itu artinya iman kita masih lebih kecil dari biji sesawi, yang diameternya kurang dari satu milimeter. Padahal jika kita memiliki iman seukuran itu saja dampaknya bisa begitu besar. Iman seringkali mudah diucapkan namun sulit untuk diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Kita mungkin tahu akan sepasang mata iman, tetapi sedikit dari kita yang mau memiliki dan memakainya. Semua orang boleh saja mengaku sudah memiliki iman, namun semua akan terlihat jelas dari bagaimana reaksi kita dalam menghadapi situasi sulit atau pandangan kita ketika menatap masa depan yang penuh ketidakpastian. Reaksi dan pandangan kita akan menunjukkan dengan jelas sebesar apa sesungguhnya iman kita saat ini. Sejauh mana kita percaya kepada janji Tuhan. Sebab iman adalah buktinya.

Seandainya kita bisa bertanya kepada burung rajawali bagaimana indahnya memandang sejauh jarak itu, saya kira burung rajawali akan tersenyum dan berkata bahwa jarak pandang itu membuatnya mampu melihat segala sesuatu yang lebih indah dari pandangan manusia yang 8 kali lebih rendah darinya. Seperti itulah apabila kita memiliki mata iman dalam memandang hidup. Membiarkan mata hanya memandang kesulitan yang tengah dihadapi tidak akan membawa manfaat apa-apa. Kita perlu mata iman untuk memandang jauh mengatasi situasi sulit yang tengah kita hadapi. Kita perlu mata iman untuk melihat janji-janji yang disediakan Tuhan bagi kita yang tengah menanti di depan sana. Kita perlu mata iman yang memandang kepada Tuhan sehingga kita tidak perlu goyah, ragu atau takut dalam berjalan. God is with us in every step of the way! He's promised us, and He will guide us towards the way. Mata imanlah yang akan memampukan kita memandang semua itu. Iman, itulah bukti dari segala yang tidak/belum kita lihat, itulah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan. Sudahkah anda mempergunakan mata iman dalam memandang hidup? Jika belum, pergunakanlah sekarang, sehingga anda tidak perlu harus kehilangan sukacita dalam menapak naik di atas hari-hari yang sulit.

Mata iman akan membawa anda melihat janji-janji Tuhan sebelum ia hadir

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Kumpulan Khotbah Stephen Tong

Khotbah Kristen Pendeta Bigman Sirait

Ayat Alkitab Setiap Hari