Senin, 24 September 2012

Layang-Layang

Ayat bacaan: Yakobus 4:10
=========================
"Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu."

Ada sebuah layang-layang yang terbang dengan indahnya meliuk ke kiri dan kanan. Ia menjadi objek kekaguman banyak anak-anak yang melihatnya. Karena itu muncullah sikap sombong dari layang-layang tersebut. Ia tidak lagi ingin dikendalikan dari bawah dan ingin terbang makin tinggi dengan bebas tanpa kendali. Tiba-tiba benangnya putus. Layang-layang pun gembira karena berpikir bahwa ia sekarang bisa melayang naik ke atas dengan bebas. Tapi bukan itu yang terjadi. Layang-layang itu kemudian terhuyung-huyung turun ke bawah dan akhirnya berakhir sobek di atas sebuah pagar. Layang-layang kemudian menyesal karena lupa bahwa keindahannya meliuk gemulai di udara sesungguhnya tergantung dari orang yang mengendalikan dirinya lewat seutas benang dari bawah. Tetapi sekarang ia tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Nasi sudah jadi bubur. Layang-layang yang indah kini tinggal rangka yang tersobek-sobek tanpa arti lagi.

Ilustrasi ini saya ambil untuk mengingatkan kita akan pentingnya berada dibawah kendali Tuhan agar bisa terbang naik lebih tinggi lagi dalam hidup ini. Kita seringkali merasa terganggu atau terbelenggu oleh peraturan-peraturan atau batasan-batasan seperti yang telah digariskan Tuhan. Kita merasa bahwa kebebasan kita seolah dibatasi, sepertinya kita dilarang untuk menikmati sesuatu yang menyenangkan yang mungkin sedang berlangsung di sekitar kita. Apa yang ditawarkan dunia memang seringkali terlihat menyenangkan, namun dibalik itu semua terdapat banyak jebakan yang siap membawa kita jatuh ke dalam jurang dosa. Kita terkadang berkompromi, berpikir bahwa kita akan lebih baik apabila memutuskan "benang" dengan Tuhan. Kita mengira bahwa segala kenyamanan yang ditawarkan oleh dunia akan lebih memuaskan ketimbang terbelenggu ke dalam peraturan dan batasan yang berasal dari Tuhan. Tapi kemudian seperti layang-layang, kita pun akan jatuh semakin jauh. Ada banyak orang yang terlena ke dalam apa yang dianggap memberi kesenangan, namun pada suatu ketika mereka tiba-tiba menyadari bahwa kehancuran ada di depan mata. Penyesalan pun datang, namun bisa jadi sudah terlambat.

Tuhan membuat segenap aturan, batasan dan peringatan bagi kita semua seperti yang dimuat di sepanjang isi Alkitab yang tebal bukan dengan tujuan agar kita menderita atau tidak boleh mendapat kesenangan, tapi semua itu justru bertujuan agar kita bisa menapak di jalan yang benar, terus naik hingga bisa mencapai sebuah keselamatan kekal yang penuh dengan sukacita. Yakobus menggambarkannya seperti berikut ini: "Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu." (Yakobus 4:10). Seperti halnya layang-layang, keinginan untuk lepas dari benang bukannya akan semakin meninggikan terbangnya, tapi justru membawanya untuk berakhir terhempas ke tanah dan tercabik-cabik. Sebaliknya dengan seutas benang yang baik, di tangan Sosok yang benar, justru layangan akan terus bisa menapak naik semakin tinggi. Seperti itu pula kita dalam dunia ini. Di tangan Tuhan ada rencana yang terindah dan terbaik yang telah Dia sediakan bagi kita. Berada dalam tanganNya akan membuat kita terjaga dan terus menjadi semakin baik, semakin tinggi dari hari ke hari. ada batasan dan peraturan yang digariskan Tuhan, bagaikan benang yang mengikat kita, tapi itu semua bertujuan agar kita terhindar dari kejatuhan dan kehancuran.

"Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci." (Roma 15:4). Ada begitu banyak pelajaran yang bisa kita peroleh dari Alkitab. Kita bisa melihat bagaimana pengharapan dan ketekunan akan sanggup membawa sebuah perbedaan, kita bisa belajar dari orang-orang yang tergelincir, namun kemudian kembali menapak naik, kita bisa melihat bagaimana penyertaan Tuhan membawa sebuah hasil yang indah. Sebaliknya kita juga bisa melihat orang-orang yang ternyata salah jalan hingga menemui kebinasaan. Semua itu sudah tertulis bagi kita agar kita bisa belajar untuk mengetahui apa saja yang menjadi batasan dan aturan untuk hidup benar, kudus dan taat sesuai dengan kehendak Tuhan. Sekali lagi, semua itu bukanlah ditujukan untuk menyiksa kita, tapi justru agar kita semua terhindar dari berbagai jebakan yang ditawarkan dunia dan bisa mencapai garis akhir yang gemilang. Berpeganglah selalu kepada firman Tuhan, bacalah dan renungkanlah senantiasa, maka seperti apa yang dikatakan Pemazmur, inilah yang akan terjadi pada kita: "Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil." (Mazmur 1:3). Itu janji Tuhan kepada setiap anak-anakNya yang taat, yang tidak terpengaruh kepada berbagai kesesatan yang ditawarkan dunia dengan segala pernak-pernik atau polesan yang terlihat indah.  Tuhan dengan penuh kasih ingin kita naik dan bukan turun, terbang tinggi dengan indahnya menyatakan kemuliaannya. Jika kita mau mengalami itu, ijinkan Tuhan sendiri yang membawa kita untuk bisa menikmatinya.

Pastikan bahwa 'benang' yang menghubungkan kita dengan Tuhan jangan sampai putus

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Kumpulan Khotbah Stephen Tong

Khotbah Kristen Pendeta Bigman Sirait

Ayat Alkitab Setiap Hari