Rabu, 12 September 2012

Mempertahankan Mahkota

Ayat bacaan: Wahyu 3:11
=====================
"Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorangpun mengambil mahkotamu."

Jika anda penggemar sepakbola khususnya Serie A Liga Italia, anda mungkin masih ingat ketika gelar juara Juventus dibatalkan pada tahun 2006 akibat adanya skandal pengaturan skor pada beberapa pertandingan kunci di musim 2005-2006. Tidak saja gelar juara dicopot dan diberikan kepada Inter Milan, tapi Juventus pun harus rela terdegradasi ke seri B. Skandal ini diberitakan cukup besar pada waktu itu, terlebih karena Juventus merupakan tim besar dengan tradisi juara dan sebelumnya belum pernah terdegradasi. Terlepas dari skandal yang membuat mahkota juara ditarik kembali, semua pelatih sepakbola manapun pasti setuju bahwa mempertahankan mahkota juara akan jauh lebih sulit ketimbang merebut. Ada banyak faktor yang bisa menjadi penghalang untuk bisa kembali menorehkan prestasi yang sama, misalnya sikap jumawa berlebihan setelah menjadi juara, peta kekuatan yang sudah terbaca lawan, tekanan mental karena harus mempertahankan gelar dan sebagainya. Tidaklah mengherankan apabila untuk mempertahankan mahkota juara itu kita harus memiliki semangat dua kali lebih tinggi dari sebelumnya, usaha yang lebih keras dan lain-lain.

Dalam kitab Wahyu Jemaat Filadelfia mendapatkan pesan penting serupa. Mereka diingatkan agar tetap hidup dalam ketaatan, jangan berubah, selalu berusaha serius untuk mempertahankan apa yang telah mereka peroleh agar mahkota kehidupan yang dijanjikan tetap berlaku bagi mereka. Pesan Yesus: "Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorangpun mengambil mahkotamu." (Wahyu 3:11). Ini pesan penting yang tentu berlaku juga bagi kita semua. Hari-hari yang kita hadapi bukanlah hari-hari yang mudah. Ada begitu banyak godaan sepanjang perjalanan hidup kita yang siap membuat kita terancam untuk gagal mempertahankan apa yang sudah ada pada kita. Godaan bisa muncul dari segala hal, baik yang nyata-nyata maupun yang terselubung. Jika tidak mawas diri, setiap saat kita bisa terpeleset dan terjerumus jatuh ke dalam jebakan-jebakan yang dipasang iblis. Akibatnya? Mahkota kehidupan pun akan lepas dari kita.

Dalam Ibrani kita sudah diingatkan agar tetap dengan teliti melihat segala sesuatu agar jangan sampai hanyut terbawa arus. "Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus." (Ibrani 2:1). Ibrani 2:1-4 memberikan pesan bagi kita agar kita jeli melihat jalan kita ke depan. Sepanjang Alkitab kita melihat bagaimana firman-firman Tuhan disampaikan baik lewat perantaraan malaikat, para nabi dan langsung oleh Kristus sendiri. Bahkan Tuhan sendiri telah menguatkan kesaksian-kesaksian yang telah tertulis itu lewat berbagai tanda dan mukjizat. Dalam begitu banyak kesempatan Tuhan telah menyatakan kuasaNya, juga membagi-bagikan berbagai pemberian termasuk tentunya keselamatan kekal dari Roh Allah sesuai kehendak Tuhan sendiri. Karena itulah jika semua itu sudah diberikan kepada kita, dan menjadi peringatan bagi kita, "bagaimanakah kita akan luput, jikalau kita menyia-nyiakan keselamatan yang sebesar itu, yang mula-mula diberitakan oleh Tuhan dan oleh mereka yang telah mendengarnya, kepada kita dengan cara yang dapat dipercayai" (ay 3).

Menerima Yesus sebagai Juru Selamat pribadi adalah sebuah langkah awal yang besar dan tentu sangat baik. Tapi kita tidak boleh berhenti hanya sampai disitu saja. Selanjutnya penting bagi kita untuk mempertahankan apa yang telah kita awali agar kita mampu melewati ujian, cobaan atau godaan yang akan terus hadir di dalam hidup kita. Ada firman-firman Tuhan yang telah diberikan kepada kita untuk menguatkan kita dalam melalui perjalanan hidup kita. Semua itu jelas akan memperkuat kita agar tetap tegar dalam menghadapi ujian demi ujian yang akan terus datang. Lulus atau tidak, itu semua tergantung dari komitmen kita, karena biar bagaimanapun Tuhan sesungguhnya telah memberikan kekuatan lewat firman-firmanNya yang meneguhkan, bahkan telah menganugerahkan kita dengan Roh Kudus sebagai Penolong yang akan selalu menyertai kita untuk selama-lamanya (Yohanes 14:16), dan akan selalu siap membimbing kita dalam setiap langkah. Betapa disayangkan bila apa yang telah kita mulai dengan baik akhirnya harus sia-sia akibat keteledoran kita sendiri. Oleh karena itu, tetaplah bertahan dalam berbagai ujian. "Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia." (Yakobus 1:12). Hendaklah tetap bertekun dalam doa dan tetaplah isi diri kita dengan firman-firman Tuhan. Jangan keraskan hati ketika menerima suaraNya, agar kita senantiasa memiliki kekuatan yang cukup untuk mempertahankan keselamatan yang telah kita peroleh lewat menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Penulis Ibrani mengingatkan demikian: "Sebab itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun, di mana nenek moyangmu mencobai Aku dengan jalan menguji Aku, sekalipun mereka melihat perbuatan-perbuatan-Ku, empat puluh tahun lamanya. Itulah sebabnya Aku murka kepada angkatan itu, dan berkata: Selalu mereka sesat hati, dan mereka tidak mengenal jalan-Ku,sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku." (Ibrani 3:7-11). Mari kita tetap menganggapi serius pentingnya untuk terus menjaga diri kita, agar jangan sampai murka Allah jatuh kepada kita dan mahkota kehidupan berlalu dari kita. "Karena kita telah beroleh bagian di dalam Kristus, asal saja kita teguh berpegang sampai kepada akhirnya pada keyakinan iman kita yang semula." (ay 14).

Mempertahankan lebih sulit daripada memrebut

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Kumpulan Khotbah Stephen Tong

Khotbah Kristen Pendeta Bigman Sirait

Ayat Alkitab Setiap Hari