Ayat bacaan: Lukas 12:35
====================
"Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala."
Sedang asyik-asyiknya mengetik, tahu-tahu lampu di rumah mendadak padam. Untung saya sedang memakai netbook dengan baterai sehingga pekerjaan saya tidak sampai hilang. Saya melanjutkan mengetik walau gelap, tapi saya hanya tahan beberapa saat saja karena mata saya tidak kuat melihat nyala pada layar monitor dalam ruangan yang gelap. Di siang hari kita tidak terlalu memerlukan lampu kecuali jika berada pada ruang yang tertutup total tanpa ventilasi. Tapi di malam hari tentu kita butuh lampu jika masih harus beraktivitas melakukan sesuatu. Betapa pentingnya pelita jika anda berada dalam kegelapan. Bayangkan sulitnya mencari jalan di tempat gelap tanpa bantuan cahaya. Jalanan sepi pun akan rawan dari orang jahat seperti perampok atau gang berandalan apabila tidak dilengkapi dengan penerangan jalan yang memadai. Ada lagi kisah menarik yang saya peroleh dari sepupu saya pada suatu kali. Ia bercerita bahwa ia pernah ke satu kota di sebuah negara di Eropa Utara sana dimana pada saat musim dingin mereka bisa berhari-hari tanpa cahaya matahari. Statistik menunjukkan tingkat depresi di kota itu sangatlah tinggi, yang menyebabkan angka bunuh diri pun meningkat tajam disaat mereka tengah melewati hari-hari yang gelap. Semua ini menunjukkan pentingnya cahaya bagi kita dalam banyak hal.
Beberapa waktu yang lalu saya sudah menyampaikan nasihat untuk berjaga-jaga hingga kedatangan Yesus yang kedua kali yang secara simbolis mempergunakan ikat pinggang. Selain ikat pinggang, ada hal lain yang juga penting kita persiapkan seperti yang bisa kita lihat pada ayat hari bacaan hari ini, yaitu pelita. Ayat bacaan hari ini diambil dari Injil Lukas yang berbunyi: "Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala." (Lukas 12:35). Ayat ini menyatakan bahwa selain ikat pinggang, kita juga harus memastikan pelita kita tetap menyala. Apa yang dimaksud dengan pelita pada ayat ini? Kita bisa menemukan jawabannya dalam kitab Amsal. "Roh manusia adalah pelita TUHAN, yang menyelidiki seluruh lubuk hatinya." (Amsal 20:27) Ayat ini secara jelas menjelaskan bahwa Roh manusia adalah pelita Tuhan, yang mampu menerangi/menyelidiki seluruh lubuk hatinya. Tuhan ternyata telah memberi kita semua dengan pelita atau lampu yang dapat selalu menuntun kita, menerangi kita, menjauhkan kita dari kegelapan. Tapi ingatlah bahwa pelita ini hanya bisa berfungsi apabila berada dalam keadaan menyala. Anda tidak akan mendapatkan fungsi apapun dari lampu jika dalam keadaan mati bukan? Roh manusia adalah pelita Tuhan, yang tidak ada pada mahluk lainnya. Roh manusia dilengkapi sebentuk hati nurani, yang selalu bereaksi mengingatkan kita setiap kali kita ingin berbuat dosa. Roh yang menyala seperti pelita merupakan wakil Tuhan untuk menerangi diri kita hingga bagian terdalam.
Betapa pentingnya pelita untuk menjauhkan kita dari kegelapan. Dunia yang kita tempati sekarang berisi banyak hal yang berpotensi yang dapat menggiring kita semua menuju kegelapan rohani. Tidak heran jika Paulus mengingatkan jemaat di Roma untuk memastikan roh mereka tetap menyala-nyala. "Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan." (Roma 12:11). Roh yang tetap menyala, bagaikan pelita yang terus bercahaya adalah sebuah tanda kesiapan kita menantikan kedatangan Kristus. Roh yang tetap menyala akan membuat kita tetap bersemangat untuk melayani Tuhan. Roh yang menyala akan membuat kita terhindar dari kegelapan. Bukan itu saja, cahaya itu pun seharusnya bisa memancar untuk menerangi saudara-saudara kita yang belum mengenal Tuhan. Alangkah indahnya apabila Kristus mendapati kita tengah melayani Tuhan dengan pelita yang menyala terang ketika Dia datang untuk kali kedua. Sebaliknya, apa yang terjadi jika pelita kita padam? Kita bisa mendapatkan jawabannya dalam kitab Ayub. "Betapa sering pelita orang fasik dipadamkan, kebinasaan menimpa mereka, dan kesakitan dibagikan Allah kepada mereka dalam murka-Nya!" (Ayub 21:17). Pelita yang padam akan membawa kita pada kebinasaan, dan kesakitan dalam murkaNya. Ini adalah sesuatu yang mengerikan. Tidak seorang pun yang tahu kapan Yesus datang kembali. Hendaklah kita semua tetap berjaga-jaga, melengkapi diri kita setiap saat dengan ikat pinggang dan pelita yang menyala.
Pastikan pelita anda tetap menyala agar terhindar dari berbagai hal yang berpotensi menggiring anda masuk dalam kegelapan
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2012
(2175)
-
▼
Mei
(391)
- Renungan Harian Kita: Perbaikan Dini
- Perbaikan Dini
- Saat Teduh: Firman Tuhan yang Berkuasa
- Saat Teduh: Diubah untuk melayani
- Renungan Harian Air Hidup: DARI BIASA MENJADI LUAR...
- Saat Teduh: Selamat Hidup Bermakna
- RSS Santapan Harian: Jumat, 1 Juni 2012 - Diubah u...
- Scripture Union Indonesia (a.k.a PPA): Diubah untu...
- 1 Juni
- Mengalami Pendisiplinan Tuhan
- renungan harian online: Mengalami Pendisiplinan Tuhan
- renungan harian online: Mengalami Pendisiplinan Tuhan
- Renungan Harian Kita: Pursuit Of Knowledge
- Pursuit Of Knowledge
- Saat Teduh: Belajar dari Sejarah
- Saat Teduh: Anugerah Allah bagi semua bangsa
- Renungan Harian Air Hidup: ORANG KRISTEN HARUS PUN...
- Saat Teduh: Sentuhan Kasih
- RSS Santapan Harian: Kamis, 31 Mei 2012 - Anugerah...
- Scripture Union Indonesia (a.k.a PPA): Anugerah Al...
- renungan harian online: Ujian Dikala Sendirian
- Ujian Dikala Sendirian
- renungan harian online: Ujian Dikala Sendirian
- 31 Mei
- Renungan Harian Kita: Mahatinggi Tapi Tidak Mahajauh
- Scripture Union Indonesia (a.k.a PPA): Dipakai dan...
- Scripture Union Indonesia (a.k.a PPA): Tanda-tanda...
- Mahatinggi Tapi Tidak Mahajauh
- Saat Teduh: Mengingat dan Menceritakan Keajaiban A...
- Saat Teduh: Dipakai dan dibentuk oleh Roh Kudus
- Saat Teduh: Kemuliaan Bagi Allah Yang Besar
- Saat Teduh: Dipakai dan dibentuk oleh Roh Kudus
- Saat Teduh: Pengurangan Resiko Bencana
- Renungan Harian Air Hidup: ORANG KRISTEN HARUS PUN...
- Saat Teduh: Pengurangan Resiko Bencana
- RSS Santapan Harian: Rabu, 30 Mei 2012 - Dipakai d...
- Kecantikan Sejati Memancar dari Dalam
- renungan harian online: Kecantikan Sejati Memancar...
- renungan harian online: Kecantikan Sejati Memancar...
- 30 mei
- 29 Mei
- Saat Teduh: Tanda-tanda kehidupan orang percaya
- Saat Teduh: Kemuliaan Bagi Allah Yang Besar
- Saat Teduh: Dihargai Siapa?
- Saat Teduh: Tanda-tanda kehidupan orang percaya
- Saat Teduh: Mengapa Kita Memuji Allah?
- Renungan Harian Air Hidup: YOHANES PEMBAPTIS: Bera...
- Saat Teduh: Dihargai Siapa?
- RSS Santapan Harian: Selasa, 29 Mei 2012 - Tanda-t...
- Kemiskinan yang Termiskin
- renungan harian online: Kemiskinan yang Termiskin
- renungan harian online: Kemiskinan yang Termiskin
- Scripture Union Indonesia (a.k.a PPA): Jangan angg...
- Scripture Union Indonesia (a.k.a PPA): Keselamatan...
- Scripture Union Indonesia (a.k.a PPA): Tanggung ja...
- Saat Teduh: Mengapa Kita Memuji Allah?
- Saat Teduh: Keselamatan adalah anugerah Allah
- Saat Teduh: MASA LALU TEOLOGIS VS BIOGRAFIS
- Saat Teduh: Bilamana Dia Turun
- Saat Teduh: Keselamatan adalah anugerah Allah
- Saat Teduh: Perlengkapan untuk Melayani
- Saat Teduh: Jangan anggap remeh pelayananmu
- Renungan Harian Air Hidup: YOHANES PEMBAPTIS: Prib...
- Saat Teduh: MASA LALU TEOLOGIS VS BIOGRAFIS
- RSS Santapan Harian: Senin, 28 Mei 2012 - Keselama...
- Hidup dalam Pengharapan
- renungan harian online: Hidup dalam Pengharapan
- renungan harian online: Hidup dalam Pengharapan
- 28 Mei
- Renungan Harian Air Hidup: INJIL ADALAH PENGHARAPA...
- Saat Teduh: Bilamana Dia Turun
- RSS Santapan Harian: Minggu, 27 Mei 2012 - Tanggun...
- Jarak Pandang Rajawali
- renungan harian online: Jarak Pandang Rajawali
- renungan harian online: Jarak Pandang Rajawali
- Hari Raya Pentekosta
- Saat Teduh: Perlengkapan untuk Melayani
- Saat Teduh: Jangan anggap remeh pelayananmu
- Renungan Harian Air Hidup: BERKORBAN UNTUK TUHAN (2)
- Saat Teduh: Syukurin!
- RSS Santapan Harian: Sabtu, 26 Mei 2012 - Jangan a...
- Rajawali Terbang Tinggi
- renungan harian online: Rajawali Terbang Tinggi
- renungan harian online: Rajawali Terbang Tinggi
- 26 Mei
- Renungan Harian Kita: Mahatinggi Tapi Tidak Mahajauh
- Mahatinggi Tapi Tidak Mahajauh
- Renungan Harian Air Hidup: BERKORBAN UNTUK TUHAN (1)
- Saat Teduh: Pemersatu Orang-orang Percaya
- Saat Teduh: Hubungan yang saling mengasihi
- Saat Teduh: Pemandu Misi
- Saat Teduh: Pemersatu Orang-orang Percaya
- Saat Teduh: Ampunilah dan Lupakanlah
- Saat Teduh: Gaya hidup pelayan Tuhan
- Saat Teduh: Gaya hidup pelayan Tuhan
- Scripture Union Indonesia (a.k.a PPA): Gaya hidup ...
- Saat Teduh: Ampunilah dan Lupakanlah
- RSS Santapan Harian: Jumat, 25 Mei 2012 - Gaya hid...
- 25 Mei
- Induk Rajawali dan Anak-Anaknya
-
▼
Mei
(391)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar