Sabtu, 15 Maret 2008

Pekerjaan yang Manis

Ayat Bacaan: Mazmur 90:17
======================

"Kiranya kemurahan Tuhan, Allah kami, atas kami, dan teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah itu."

Sebagai seorang istri dalam rumah tangga yang baru saja saya dan suami saya jalani, saya memutuskan untuk bekerja di rumah saja. Teman-teman saya semua bekerja di kantor dan ada juga yg menjadi ibu rumah tangga. Saya bukan orang yang mau tok jadi ibu rumah tangga saja, dalam diri saya, saya tetap ingin membantu suami dalam keuangan. Beruntung saya menjalani pekerjaan yang menghasilkan namun tidak harus keluar rumah, dan saya memutuskan, bahwa selain bekerja di rumah, saya juga ingin merangkap jadi ibu rumah tangga. Ternyata bisa saya jalani, suami saya bahkan banyak membantu pekerjaan rumah tangga juga, sehingga saya tidak terlalu terbeban. Namun terkadang saya merasa iri dengan teman-teman yg kerja kantoran (karena jujur, saya pernah punya mimpi menjadi seorang wanita karir juga), mereka bisa berinteraksi dengan orang2 dalam lingkungan kerja mereka, mendapatkan pengetahuan baru, mengenal banyak orang dan tantangan2 lainnya. Sementara saya? di rumah kerja sendiri, lalu memasak, beres-beres rumah, kadang bikinkan suami minuman atau sarapan di pagi hari..tantangannya ya itu-itu saja, paling tantangannya memasak resep baru..

Sampai barusan saya baca sebuah renungan berkata begini: Entah kamu bekerja di luar rumah atau tidak, pekerjaan paling manis yang engkau kerjakan adalah melayani keluargamu. Ketika engkau lakukan itu dalam roh yg benar, mempedulikan mereka-mereka yg kau kasihi adalah berkat bagi mereka sekaligus bagimu sendiri.

Wah, saya kaget juga...masa sih? jadi selama ini saya masak, sapu-sapu rumah, ngepel, bikinin suami sarapan, itu semua melayani tuk Tuhan juga ya? Ternyata semua ini didasarkan pada Yesus yang tugasnya memprioritaskan dirinya melayani orang lain dan ia juga memerintahkan kita untuk melayani sesama kita. Melayani bukan hanya menjadi usher di gereja, tapi arti melayani itu berarti mengasihi juga. Kalau kita tinggal bersama keluarga tapi tidak melayani mereka, bagaimanakah cara untuk membuktikan bahwa kita mengasihi mereka jika tidak dengan melayani mereka? Tiba-tiba saya merasa berharga sekali dengan apa yg saya lakukan dan bersyukur dengan keputusan untuk bekerja di rumah plus merangkap sbg ibu rumah tangga. Asalkan kita melayani keluarga kita dengan didasari rasa sayang yg tulus, artinya kita sudah memberikan korban pujian yg indah untuk Allah kita. Bagaimana kalau anda bekerja di luar? ya, anda tetap harus memberikan waktu untuk keluarga anda, sebab Allah sangat menghargai setiap pelayanan sekecil apapun yg anda lakukan untuk anak anda, suami anda, saudara anda, ibu anda dan juga ayah anda.

Mari nyatakan kasihmu terhadap keluarga dengan melayani mereka sepenuh hatimu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Kumpulan Khotbah Stephen Tong

Khotbah Kristen Pendeta Bigman Sirait

Ayat Alkitab Setiap Hari