Senin, 02 Maret 2015

Segala Sesuatu Ada Masanya

Info

Selasa, 3 Maret 2015


Segala Sesuatu Ada Masanya



3:1 Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya.


3:2 Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam;


3:3 ada waktu untuk membunuh, ada waktu untuk menyembuhkan; ada waktu untuk merombak, ada waktu untuk membangun;


3:4 ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari;


3:5 ada waktu untuk membuang batu, ada waktu untuk mengumpulkan batu; ada waktu untuk memeluk, ada waktu untuk menahan diri dari memeluk;


3:6 ada waktu untuk mencari, ada waktu untuk membiarkan rugi; ada waktu untuk menyimpan, ada waktu untuk membuang;


3:7 ada waktu untuk merobek, ada waktu untuk menjahit; ada waktu untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara;


3:8 ada waktu untuk mengasihi, ada waktu untuk membenci; ada waktu untuk perang, ada waktu untuk damai.


3:9 Apakah untung pekerja dari yang dikerjakannya dengan berjerih payah?


3:10 Aku telah melihat pekerjaan yang diberikan Allah kepada anak-anak manusia untuk melelahkan dirinya.


3:11 Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.


3:12 Aku tahu bahwa untuk mereka tak ada yang lebih baik dari pada bersuka-suka dan menikmati kesenangan dalam hidup mereka.


3:13 Dan bahwa setiap orang dapat makan, minum dan menikmati kesenangan dalam segala jerih payahnya, itu juga adalah pemberian Allah.



Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya. —Pengkhotbah 3:1


Segala Sesuatu Ada Masanya


Kamu mungkin pernah kesulitan untuk menolak tanggung jawab baru yang ditawarkan kepadamu, terutama jika hal itu bertujuan baik dan langsung memberi manfaat kepada orang lain. Kita mungkin memiliki alasan kuat untuk memilih-milih pekerjaan mana yang kita prioritaskan. Namun terkadang, setelah menolak untuk terlibat lebih jauh, kita bisa jadi merasa bersalah atau berpikir bahwa kita telah undur dalam perjalanan iman kita.


Namun menurut Pengkhotbah 3:1-8, berhikmat berarti menyadari bahwa segala sesuatu di hidup ini memiliki masanya sendiri, baik dalam aktivitas manusia maupun di alam. “Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya” (3:1).


Mungkin kamu akan menikah atau sedang menantikan anakmu yang pertama. Mungkin kamu baru lulus sekolah dan memasuki dunia kerja, atau baru saja pensiun dari suatu pekerjaan penuh waktu. Dalam perpindahan dari satu masa ke masa berikutnya, prioritas kita pun berubah. Kita mungkin perlu mengesampingkan apa yang pernah kita lakukan di masa lalu dan menyalurkan energi kita untuk hal-hal lain.


Ketika hidup membawa perubahan dalam keadaan dan kewajiban kita, kita harus secara bertanggung jawab dan bijaksana membedakan komitmen apa saja yang akan kita ambil, dengan berusaha dalam apa pun yang kita lakukan untuk melakukan “semuanya itu untuk kemuliaan Allah” (1Kor. 10:31). Amsal 3:6 menjanjikan bahwa ketika kita mengakui Dia dalam segala sesuatu yang kita lakukan, Dia akan membimbing kita ke jalan yang harus kita tempuh. —Poh Fang Chia


Bapa Surgawi, beriku hikmat-Mu untuk mengetahui prioritas yang perlu kuambil dalam masa hidupku saat ini. Bimbingku dalam segala yang kulakukan. Kerinduanku hanyalah untuk menghormati-Mu melalui pilihan dan jalan hidupku.


Pengabdian hidup kepada Kristus merupakan panggilan yang menantang kita hari demi hari.


Bacaan Alkitab Setahun: Bilangan 28-30; Markus 8:22-38


facebook google_plus


Artikel ini termasuk dalam kategori Santapan Rohani, SaTe Kamu







from WarungSaTeKaMu.org

via IFTTT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Kumpulan Khotbah Stephen Tong

Khotbah Kristen Pendeta Bigman Sirait

Ayat Alkitab Setiap Hari