Jumat, 26 Desember 2014

Keluar Dari Mesir


Suatu waktu keluarga kami sedang bepergian menuju rumah Nenek dan melintasi Ohio, Amerika Serikat. Kami tiba di kota Columbus bersamaan dengan dikeluarkannya peringatan tentang bahaya tornado. Rencana kami berubah total karena kami mengkhawatirkan keadaan anak-anak kami.


Saya mengisahkan cerita tersebut untuk membantu kita membayangkan seperti apa rasanya saat Yusuf, Maria, dan anak mereka yang masih kecil harus pindah ke Mesir. Bukan tornado, melainkan Herodes yang mengancam mereka, karena ia berusaha membunuh putra kecil mereka. Bayangkan betapa menakutkannya keadaan tersebut bagi mereka, setelah tahu bahwa “Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia” (Mat. 2:13).


Pada umumnya kita mempunyai bayangan yang indah mengenai peristiwa Natal—sekawanan ternak yang melenguh dan para gembala yang berlutut di dalam adegan yang penuh kedamaian. Akan tetapi tidak ada damai bagi keluarga Yesus pada saat mereka berusaha melarikan diri dari kejaran Herodes. Setelah seorang malaikat memberi tahu mereka bahwa keadaan sudah kembali aman, barulah mereka keluar dari Mesir dan pulang kembali ke Nazaret (ay.20-23).


Pantaslah kita merasa takjub dan kagum atas peristiwa inkarnasi Yesus. Dia, yang menikmati segala kemegahan surga dalam kemitraan-Nya dengan Allah Bapa, meninggalkan semua itu dan dilahirkan dalam kemiskinan, menghadapi banyak bahaya, dan disalibkan bagi kita. Meninggalkan Mesir memang baik, tetapi meninggalkan surga mulia demi kita—itulah perbuatan yang paling agung dan menakjubkan dari kisah Kristus!



Yesus Juruselamat kami meninggalkan surga,

Datang ke dunia sebagai Hamba penuh kasih;

Tanggalkan semua kemuliaan-Nya saat Dia datang,

Bawa keselamatan oleh iman dalam nama-Nya. —Hess


Yesus datang ke dunia demi kita supaya kita dapat pergi ke surga bersama-Nya.






from Santapan Rohani http://ift.tt/1CZh4bE

via IFTTT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Kumpulan Khotbah Stephen Tong

Khotbah Kristen Pendeta Bigman Sirait

Ayat Alkitab Setiap Hari