Rabu, 14 Januari 2015

Kebaikan Yang Tersebar Luas


Berita tentang suatu perbuatan baik sederhana yang terjadi dalam suatu gerbong kereta bawah tanah di New York telah tersebar ke seluruh dunia. Seorang pria muda sedang terlelap, dengan tudung kaos menutupi kepalanya. Kepalanya itu juga bersandar di bahu seorang penumpang yang lebih tua. Ketika seorang penumpang lain tergerak untuk membangunkan pria muda itu, pria tua tadi berkata perlahan, “Ia pasti telah melalui suatu hari yang berat. Biarkan ia tidur. Kita semua pernah mengalami hal serupa.” Pria tua itu membiarkan penumpang yang kelelahan tadi tidur di bahunya selama hampir satu jam, sampai ia perlahan-lahan bangkit dari duduknya karena hendak turun di stasiun tujuannya. Sementara itu, seorang penumpang mengabadikan kejadian itu dan memasang fotonya pada media sosial, dan foto itu pun tersebar luas.


Kebaikan yang ditunjukkan pria tua tersebut seakan menggaungkan apa yang kita semua dambakan—suatu kebaikan yang mencerminkan hati Allah. Kita melihat kebaikan yang lemah lembut itu dalam diri Yesus ketika murid-murid-Nya mencoba untuk menjaga-Nya dari keriuhan dan kerumunan anak-anak. Yesus justru berkeras untuk memeluk anak-anak itu dan memberkati mereka (Mrk. 10:16). Lewat peristiwa itu, Yesus mengundang kita semua untuk beriman kepada-Nya selayaknya seorang anak kecil (ay.13-16).


Yesus memberitahukan kepada kita bahwa kita semua aman bersama Dia. Baik kita terbangun atau tertidur, kita dapat bersandar kepada-Nya. Ketika kita lelah pun, Dia menyediakan tempat perteduhan yang aman bagi kita.



Di bawah naung sayap-Hu terpelihara

Meski g’lap malam angin ributlah.

Demi iman aku dilindungkan-Nya

‘Ku ditebus jadi anak-Nya. —Cushing

(Nyanyian Kemenangan Iman, No. 88)


Allah adalah tempat berlindung yang aman.






from Santapan Rohani http://ift.tt/1xpAQYz

via IFTTT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Kumpulan Khotbah Stephen Tong

Khotbah Kristen Pendeta Bigman Sirait

Ayat Alkitab Setiap Hari