Senin, 16 Juli 2012

Renungan Harian Air Hidup: MENCUKUPKAN DIRI DENGAN APA YANG ADA

Renungan Harian Air Hidup
Saduran dari buku Renungan Harian Air Hidup // via fulltextrssfeed.com
MENCUKUPKAN DIRI DENGAN APA YANG ADA
Jul 16th 2012, 18:00

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 17 Juli 2012 -

Baca:  Filipi 4:11

"...sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan."  Filipi 4:11

Sudah menjadi sifat manusia tidak puas dengan apa yang ada atau dimilikinya.  Inginnya mendapatkan lebih dan lebih seperti ada tertulis:  "Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya."  (Pengkotbah 5:9a).  Sifat tidak puas terhadap uang atau kekayaan telah mendorong banyak orang untuk melakukan tindakan yang melanggar hukum atau bertentangan dengan kebenaran firman Tuhan, dan rasa-rasanya tradisi tidak punya malu ini sudah kian mewabah di berbagai kalangan.  Itulah sebabnya sejak dulu Yohanes Pembaptis memperingatkan para pemungut pajak  (yaitu orang-orang yang bekerja di kantor pajak),  "Jangan menagih lebih banyak dari pada yang telah ditentukan bagimu."  (Lukas 3:13), dan juga para prajurit (yaitu karyawan, pegawai),  "Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu."  (Lukas 3:14b).

     Mari belajar dari sikap hidup Rasul paulus yang di segala keadaan tetap bisa mengucap syukur:   "Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan."  (Filipi 4:12).  Mengapa Rasul Paulus tetap bisa puas dan bersyukur?  Karena dia tahu bahwa  "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku."  (Filipi 4:13).  Bagi Paulus kepuasan bukan lagi ditentukan oleh kekurangan atau kelebihan, melainkan menerima dengan sukacita berapa pun porsi berkat yang Tuhan tetapkan untuk kita.

     Ketidakpuasan yang tanpa batas dalam diri seseorang akan membawa kepada keserakahan dan ketamakan, akibatnya orang akan selalu merasa kurang dan tidak pernah cukup.  Meski telah mengecap pertolongan dan kebaikan Tuhan, bangsa Israel tidak pernah merasa puas sehingga yang keluar dari mulutnya hanyalah keluh kesah dan persungutan.  Maka, mari belajar untuk mengucap syukur di segala keadaan!

"Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.  Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kitapun tidak dapat membawa apa-apa ke luar."  1 Timotius 6:6-7

Related Posts :

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Kumpulan Khotbah Stephen Tong

Khotbah Kristen Pendeta Bigman Sirait

Ayat Alkitab Setiap Hari