Kamis, 19 Juli 2012

Belajar lewat Sikap Atlit Sejati (1)

Ayat bacaan: 1 Korintus 9:26
=======================
"Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul."

Mike Tyson adalah salah satu petinju terbesar sepanjang masa. Mendapat julukan si leher beton, atau di Amerika disebut "The Iron" alias si manusia besi, Tyson memiliki pukulan mengerikan yang bisa membuat lawannya KO dengan telak dalam satu kali pukulan. Terlepas dari pribadinya yang kontroversi, kita harus akui bahwa di masanya Tyson sangat sulit atau hampir-hampir tidak mungkin dikalahkan. Kemenangan KO atas lawan pun memenuhi catatan karirnya. Meski lawannya sibuk memukul secara sporadis kemana-mana, ia hanya butuh satu pukulan saja, tapi telak sehingga bisa merontokkan lawan. Bagi saya ini adalah bentuk bertanding yang efektif. Tidak mengumbar tenaga atau energi sehingga cepat habis sia-sia, tapi tenaga baru ia kerahkan sepenuhnya ketika peluang itu sudah tiba, terlebih ketika lawan sudah kehabisan tenaga karena diforsir sejak awal.

Sebuah peribahasa mengatakan: "Real power doesn't hit hard but straight to the point." Kekuatan yang sesungguhnya bukanlah dengan memukul keras melainkan tepat pada sasaran. Betapa kata bijak ini sangat terpakai dalam pertandingan olah raga, dan berlaku juga di berbagai aspek kehidupan kita. Betapa seringnya kita mengeluarkan energi sia-sia untuk sesuatu yang sia-sia pula. Kita terus memaksakan diri untuk melakukan segala sesuatu sendirian lalu melupakan banyak aspek lain yang sebenarnya tidak kalah pentingnya. Akan hal ini kita bisa belajar dari para atlit yang memiliki gaya efektif seperti Tyson. Uniknya, Paulus pernah memakai gaya atlit ini dalam sebuah perumpamaannya. Ia mengibaratkan kita sebagai peserta yang berlomba di gelanggang. Sebuah mahkota kehidupan yang abadi disediakan di depan, .."dan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah" demikian kata Paulus dalam 1 Korintus 9:24. Oleh karena itu apabila kita menyadari hal ini, ..."larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya!" sambung Paulus. Bukankah aneh kalau kita sadar kita tengah berlomba tetapi kita tidak mengeluarkan kemampuan terbaik untuk keluar menjadi pemenang?

Pertama-tama mari kita lihat terlebih dahulu selengkapnya apa yang dikatakan Paulus mengenai atlit. "Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi. Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul. Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak." (1 Korintus 9:25-27). Secara garis besar, dalam perumpamaan Paulus ini kita bisa mengambil 3 poin penting dimana kita bisa belajar dari rahasia sukses para atlit dalam mencapai sukses untuk keluar menjadi pemenang.

1. Atlit yang baik menguasai dirinya dalam segala hal.
"Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi." (ay 25). Menguasai diri merupakan hal yang sangat penting, karena tidak peduli sehebat dan sekuat apapun kita, ada banyak bahaya yang mengancam lewat keteledoran kita membiarkan keinginan-keinginan daging masuk dan berkuasa atas diri kita. Paulus pun tercatat berkali-kali mengingatkan akan pentingnya penguasaan diri ini. Dalam ayat 27 Paulus menyatakan bagaimana ia melakukan hal yang sama, terlebih ketika ia menjalani panggilannya sebagai pewarta Injil. "Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak." (ay 27) Apakah cukup bagi kita untuk menguasai sebagian saja? Tidak. Paulus mengingatkan agar kita mampu menguasai seluruhnya, dalam segala hal. Dalam suratnya kepada Titus, Paulus berkata: "Demikian juga orang-orang muda; nasihatilah mereka supaya mereka menguasai diri dalam segala hal." (Titus 2:6).

(bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Kumpulan Khotbah Stephen Tong

Khotbah Kristen Pendeta Bigman Sirait

Ayat Alkitab Setiap Hari