Selasa, 24 Juli 2012

Perhatikan Ucapan Kita (2)

(sambungan)

Kita harus sadar bahwa ada kuasa di balik perkataan, dan kuasa itu sesungguhnya sangat besar. Perhatikan ayat berikut ini: "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya." (Markus 11:23). Perhatikan apa yang dikatakan Yesus disana. Dia tidak mengatakan bahwa "Jika Pendeta berkata kepada gunung ini", atau "Jika sebagian orang yang istimewa berkata". Yesus juga tidak berkata "siapa yang berbisik" atau "siapa yang berkata dalam hatinya." Tetapi apa yang dikatakan Yesus adalah: "BARANGSIAPA BERKATA". "WHOEVER SAYS". Perhatikan bahwa Dunia roh tidak berkiprah atas hal yang kita maksudkan melainkan terhadap apa yang kita UCAPKAN. Ayat di atas menegaskan bahwa kita akan bisa memperoleh apa yang kita katakan. Benar, kita harus yakin terlebih dahulu dan tidak bimbang, tetapi kita tetap harus mengatakannya. Mengucapkan, itu adalah hal yang sangat penting.

Lebih lanjut lagi, perhatikan pula bahwa Tuhan dalam menciptakan alam semesta beserta isinya pun bukan dengan berkedip atau berbisik diam-diam, meski Dia tentu saja bisa melakukan dengan cara itu. Alkitab jelas mencatat bahwa semua itu ada melalui firman yang DIUCAPKAN Allah sendiri. Lihatlah awal kitab Kejadian dan anda akan mendapatkan begitu banyak kata: "Berfirmanlah Allah". "Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi." (Kejadian 1:3), "Berfirmanlah Allah: "Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air." (ay 6), "Berfirmanlah Allah: "Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering." Dan jadilah demikian." (ay 9), "Berfirmanlah Allah: "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan jadilah demikian." (ay 11), dan seterusnya, termasuk ketika Tuhan menciptakan manusia sesuai rupa dan gambarNya sendiri. "Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." (ay 26). Lihatlah bagaimana besarnya kuasa yang timbul dari perkataan, bahkan Tuhan sendiri pun menciptakan segala sesuatu dengan mengucapkan.

Dengan lidah kita bisa memuji Tuhan, dengan lidah kita bisa mengutuk manusia yang notabene diciptakan menurut rupa Allah sendiri. Dari mulut yang satu keluar berkat, dari mulut yang sama keluar kutuk. Hal yang demikian tidaklah boleh terjadi. Itu bisa kita baca di dalam kitab Yakobus 3:9-10 seperti yang sudah saya tulis di bagian pertama kemarin. Mulut kita cuma satu, jangan sampai dari mulut yang sama itu keluar berkat dan kutuk, memuji dan memaki atau manis dan pahit bersamaan. Perhatikan bagaimana Yakobus mengungkapkannya. "Adakah sumber memancarkan air tawar dan air pahit dari mata air yang sama?" (ay 11). Tentu tidak. Itu tidak boleh terjadi. Jangan sampai kedua hal yang bertentangan ini keluar dari satu mulut yang sama. itu artinya kita benar-benar harus mewaspadai betul setiap kata yang keluar dari mulut kita.

Kita harus mengawasi betul setiap kata yang keluar dari mulut kita. Kita bisa mempergunakanlah hikmat yang telah diberi Tuhan kepada kita. Sebagai langkah awal, kita mungkin bisa mencoba seperti teman saya yang saya jadikan ilustrasi pada renungan kemarin untuk mengawasi kata yang keluar dari mulut kita sehari penuh. Cobalah satu hari dulu dalam mengawasi secara seksama setiap ucapan yang keluar dari diri kita, dan tingkatkan terus latihan itu sampai kita benar-benar bisa menghindari kata yang sia-sia terlontar dari mulut kita setiap hari. Mari kita latih mulut kita untuk mematuhi firmanNya, mempergunakan mulut sebagai sarana bagi kita untuk memberkati orang lain dan memuliakan Tuhan pada saat yang sama. Memang itu tidak mudah, tetapi mengingat bahwa setiap kata yang kita ucapkan harus kita pertanggungjawabkan kelak di hari penghakiman (Matius 12:36-37), itu artinya kita harus secepat mungkin menganggap dan memperlakukan hal ini sebagai sesuatu yang sangat penting. Jangan tunda lagi, mulailah dari sekarang untuk menjaga perkataan kita sebelum lidah yang tidak terkendali ini nantinya membumi hanguskan segalanya termasuk diri kita sendiri.

Ada kuasa dibalik perkataan, karenanya waspadailah setiap kata yang keluar dari mulut kita

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Kumpulan Khotbah Stephen Tong

Khotbah Kristen Pendeta Bigman Sirait

Ayat Alkitab Setiap Hari