Rabu, 11 Maret 2009

Kuasa Doa dan Puji-Pujian

Ayat bacaan: Kisah Para Rasul 16:25
=============================
"Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka."

pujian mengatasi masalahWhat would we do when life treats us bad? Ketika kita berada di luar zona kenyamanan kita, dan kemudian kita mengalami penderitaan, masalah dan tiba-tiba berada dalam kegelapan? Sebuah pepatah kuno mengatakan, daripada ribut akan kegelapan, lebih baik nyalakan sebatang lilin. Tapi kenyataannya seringkali orang merasa kecewa dan kemudian bersungut-sungut bahkan menyalahkan Tuhan. Banyak yang kemudian kecewa pada Tuhan, karena mereka menganggap segala kepatuhan mereka selama ini tidak seharusnya menempatkan mereka pada segala penderitaan dan problema kehidupan.

Seringkali kita merasa kecewa pada Tuhan karena kita tidak mendapatkan apa yang kita harapkan, atau mendapatkan apa yang tidak kita harapkan. Kekecewaan akan mudah datang jika kita menilai segala sesuatu sesuai dengan keinginan kita. Kita lupa bahwa di atas segalanya ada Tuhan yang selalu menyertai kita, bahkan dalam kegelapan yang paling gelap sekalipun, jika kita tetap memandang dan mencari Dia. Selain kecewa, ada alternatif lain yang patut dicoba ketika kita menghadapi masalah dan penderitaan. Mari kita baca Kisah Rasul 16:16-40. Pada saat itu Paulus dan Silas berhadapan dengan seorang perempuan tukang tenung, dimana hasil tenungnya menghasilkan laba besar bagi tuan-tuannya. (ay 16). Mereka mengusir roh jahat yang merasuki perempuan tukang tenung itu, dan akibatnya ia tidak lagi bisa mendatangkan uang pada para tuannya. Perbuatan Paulus dan Silas ini mendatangkan sebuah masalah yang sangat serius bagi Paulus dan Silas. Mereka kemudian ditangkap, dan dicambuk berkali-kali, lalu dilemparkan ke dalam penjara dengan keadaan dipasung. (ay 23-24). Paulus dan Silas menghadapi hal tersebut tidak dengan menyalahkan Tuhan, mengeluh dan mengumpat, tapi mereka memilih sebuah jalan untuk tetap bersyukur, berdoa dan menyanyikan pujian-pujian kepada Allah. Mereka melakukannya dengan lantang, sehingga narapidana lain pun mendengarkan mereka. "Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka." (ay 25). Dan lihatlah apa yang terjadi. "Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua." (ay 26). Kepala penjara pun panik, dan mengira bahwa Paulus dan Silas pasti telah melarikan diri. Ia hendak bunuh diri karena merasa dirinya gagal. Tapi Paulus dengan lantang berkata: "Jangan celakakan dirimu, sebab kami semuanya masih ada di sini!" (ay 28). Kejadian ini kemudian membawa dampak luar biasa, tidak saja bagi Paulus dan Silas yang mendapatkan kembali kebebasannya, tapi juga bagi sang kepala penjara. Perhatikan ayat berikut: "Ia mengantar mereka ke luar, sambil berkata: "Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?" Jawab mereka: "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu." Lalu mereka memberitakan firman Tuhan kepadanya dan kepada semua orang yang ada di rumahnya. Pada jam itu juga kepala penjara itu membawa mereka dan membasuh bilur mereka. Seketika itu juga ia dan keluarganya memberi diri dibaptis." (ay 30-33). Luar biasa, ketika Paulus dan Silas mengambil pilihan untuk terus memuji dan menyembah Tuhan dalam keadaan penuh masalah dan penderitaan, tidak saja mereka diselamatkan, tapi sang kepala penjara pun selamat. Tidak hanya kepala penjara saja, bahkan seluruh keluarganya. Luar biasa.

Lihatlah kekuatan dari doa dan puji-pujian sebagai ungkapan rasa syukur kita atas penyertaan Allah. Mengikuti Allah tidak berarti bahwa kita akan 100% lepas dari masalah, tapi ingatlah selalu bahwa Tuhan akan selalu ada beserta kita, bahkan dalam kegelapan yang paling gelap sekalipun. Daripada bersungut-sungut, mengeluh, mengumpat dan menyalahkan Tuhan, lebih baik kita coba alternatif yang dipilih oleh Paulus dan Silas. Pujian dan penyembahan pada Tuhan dari hati yang tulus akan membawa dampak positif, tidak saja pada diri kita sendiri tapi juga pada orang-orang disekitar kita. Dalam keadaan sulit sekalipun, ingatlah bahwa Tuhan selalu ada beserta anda, dan jangan berhenti bersyukur. Terkadang berat memang, namun melihat Paulus dan Silas sanggup melakukannya karena mereka sungguh mengasihi Tuhan tanpa pamrih, saya yakin kita semua pun bisa berbuat demikian. Semua tergantung pilihan kita, apakah kita memilih untuk mengeluh, mengasihani diri dan menyerah, atau kita tetap bersyukur kepada Tuhan, karena kita sungguh mengasihi Dia dan mengerti benar bahwa Tuhan punya rencana untuk mencelakakan kita. Paulus dan Silas mengambil pilihan ke dua, dan kita melihat dampaknya luar biasa. Maka ketika kita ada dalam sisi gelap kehidupan, ketika kita mengalami kesulitan, tetaplah bersyukur. Ubahlah pola pikir kita. Berhentilah memusatkan pikiran pada beratnya masalah, sebaliknya, pusatkan pada Tuhan yang jauh lebih besar dari semua masalah itu. Percayalah bahwa Tuhan senantiasa melimpahkan kasih setianya untuk rencana-rencana besarnya buat anda. "Haleluya! Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya." (Mazmur 106:1)

Hidup bisa saja susah, namun Tuhan senantiasa menyertai kita. Bersyukurlah senantiasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Kumpulan Khotbah Stephen Tong

Khotbah Kristen Pendeta Bigman Sirait

Ayat Alkitab Setiap Hari