Rabu, 11 Februari 2015

Hidup Yang Berlimpah Air

Info

Kamis, 12 Februari 2015


Hidup Yang Berlimpah Air



17:1 "Dosa Yehuda telah tertulis dengan pena besi, yang matanya dari intan, terukir pada loh hati mereka dan pada tanduk-tanduk mezbah mereka


17:2 sebagai peringatan terhadap mereka! –Mezbah-mezbah mereka dan tiang-tiang berhala mereka memang ada di samping pohon yang rimbun di atas bukit yang tinggi,


17:3 yakni pegunungan di padang. –Harta kekayaanmu dan segala barang perbendaharaanmu akan Kuberikan dirampas sebagai ganjaran atas dosamu di segenap daerahmu.


17:4 Engkau terpaksa lepas tangan dari milik pusakamu yang telah Kuberikan kepadamu, dan Aku akan membuat engkau menjadi budak musuhmu di negeri yang tidak kaukenal, sebab dalam murka-Ku api telah mencetus yang akan menyala untuk selama-lamanya."


17:5 Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!


17:6 Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk.


17:7 Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!


17:8 Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.



Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, . . . yang daunnya tetap hijau. —Yeremia 17:8


Hidup Yang Berlimpah Air


Saya mempunyai seorang sahabat yang tinggal di sebuah peternakan yang terletak di suatu area terbuka dari negara bagian Montana. Adapun jalan menuju rumahnya adalah sebuah jalan setapak yang panjang dan berkelok-kelok melewati padang gurun yang kering dan tandus. Saat berkendara menuju ke rumahnya, Kamu dapat melihat perbedaan yang kontras antara pemandangan tadi dengan sederetan pepohonan dan tanaman hijau yang tumbuh serampangan di seputar peternakannya. Di tengah peternakan itu mengalir salah satu sungai yang terbaik di Amerika Utara untuk memancing ikan trout, dan tanaman apa pun yang tumbuh pada tepian sungai tersebut telah menerima manfaat dari sumber air yang tak pernah habis dan bernilai penting itu.


Itulah gambaran yang diberikan Nabi Yeremia ketika ia mengatakan bahwa orang yang menaruh harapannya pada Tuhan itu “seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air” (Yer. 17:8). Banyak orang yang mungkin memilih berada di bawah panas terik dan kekeringan mencekik dalam suatu hidup yang terpisah dari Allah, tetapi mereka yang percaya kepada Allah akan hidup segar dan berbuah. Bergantung kepada-Nya adalah seperti merambatkan akar kita ke dalam air kebaikan-Nya yang menyegarkan. Kita dikuatkan oleh keyakinan bahwa kasih setia-Nya bagi kita takkan pernah berakhir.


Pada akhirnya, Allah akan memulihkan segala sesuatu. Dengan mempercayai bahwa Allah akan mengubah kepedihan kita menjadi kebaikan dan juga memakai penderitaan untuk mendewasakan kita, kita akan dimampukan oleh-Nya untuk menghasilkan buah di tengah lahan yang kering dan tandus. —JMS


Ya Tuhan, terima kasih karena Engkau tidak pernah meninggalkanku

sendiri di bawah panas teriknya kehidupan. Aku akan merambatkan

akar imanku kepada sungai janji-Mu yang tak pernah lalai

Kau tepati dan kasih setia-Mu yang tak berkesudahan!


Rambatkan akarmu kepada sungai kebaikan Allah.


Bacaan Alkitab Setahun: Imamat 13; Matius 26:26-50


facebook google_plus


Artikel ini termasuk dalam kategori Santapan Rohani, SaTe Kamu







from WarungSaTeKaMu.org

via IFTTT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Kumpulan Khotbah Stephen Tong

Khotbah Kristen Pendeta Bigman Sirait

Ayat Alkitab Setiap Hari