Jumat, 27 Januari 2012

Menyikapi Kebebasan Secara Benar

Ayat bacaan: 1 Korintus 10:23
======================
"Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun."

menyikapi kebebasanSejauh mana kita mengapresiasikan kemerdekaan? Tidak ada satupun orang yang mau terjajah, tetapi banyak orang yang bingung bagaimana menyikapi kemerdekaan. Banyak orang mengira bahwa kemerdekaan berarti bebas berbuat apa saja seenak perutnya tanpa mempertimbangkan apa-apa. Dan itulah yang terjadi di Indonesia persisnya setelah reformasi. Kata saling pengertian dan toleransi semakin lama semakin menghilang dari muka negara ini. Menyuarakan aspirasi tentu saja tidak salah. Itu hak setiap warga negara. Tapi sebuah kemerdekaan tanpa rambu-rambu jelas akan membahayakan bahkan menghancurkan, bukan saja diri kita tetapi juga orang banyak atau bahkan negara. Kemerdekaan yang dijalankan atas kepentingan pribadi atau golongan tanpa aturan sedikitpun akan menimbulkan banyak masalah. Bayangkan jika setiap orang merasa dirinya paling benar dan berhak menghancurkan yang tidak sepaham dengan mereka, apa jadinya negara ini? Seperti halnya belahan dunia lain, bangsa ini pun merupakan sebuah titipan Tuhan kepada kita yang harus dijaga dan dipertanggungjawabkan. Kita diijinkan untuk menikmatinya, tetapi jangan lupa bahwa ada tugas penting bagi kita untuk mengelola bumi dengan segala isinya dengan sebaik-baiknya, dan itu sudah digariskan Tuhan sejak pada awal penciptaan, seperti yang disebutkan dalam Kejadian 1:26,28. Bagaimana bentuk pertanggungjawaban kita kelak seandainya kita malah ambil bagian dari proses penghancuran dan pengrusakan bumi beserta orang-oragn yang tinggal di dalamnya hanya karena kita tidak tahu bagaimana menyikapi kemerdekaan atau kebebasan ini dengan benar?

Kebebasan bukanlah berarti kita bisa melakukan apapun semau kita dengan seenaknya. Sebuah kebebasan seharusnya bisa dipertanggungjawabkan dan dipakai untuk tujuan-tujuan yang konstruktif dan positif, bukan destruktif dan negatif. Sebuah kebebasan seharusnya membuat kehidupan di muka bumi ini semakin damai dan sejahtera, Kita bisa belajar dari apa yang dikatakan Paulus dalam surat 1 Korintus pasal 10. Paulus berkata: "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun." (1 Korintus 10:23). Dari ayat ini kita bisa dengan jelas melihat apa yang bisa kita jadikan sebuah dasar pertimbangan dalam menyikapi kebebasan, yaitu:
1. Apakah kebebasan itu bermanfaat bagi kita dan sesama atau tidak?
2. Apakah kebebasan yang kita peroleh itu membangun kehidupan kita dan orang lain atau tidak?
3. Apakah itu memberkati kota dimana kita tinggal atau malah membuatnya semakin kacau?
dan tentu saja, kalau kita berbicara mengenai segala sesuatu yang berguna dan membangun, itu artinya kita pun harus mempertimbangkan satu hal lagi:
4. Apakah kita memuliakan Tuhan dengan cara kita menyikapi kebebasan itu?

Keempat poin ini sangatlah penting untuk dijadikan koridor dalam menyikapi arti sebuah kebebasan. Apalah gunanya kita melakukan sesuatu apabila itu malah membuat kita semakin menjauh dari Tuhan, semakin menghancurkan hidup kita atau menyengsarakan orang lain? Apakah kita harus tega menghancurkan hidup orang lain atau bahkan menghabisinya hanya demi memuaskan hasrat yang ada dalam diri kita? Itu bukanlah gambaran sikap yang diinginkan Tuhan dalam memberikan kemerdekaan atau kebebasan bagi umatNya.

Adalah penting bagi kita untuk memperhatikan apa yang kita lakukan sehari-hari, apakah itu memberkati orang lain atau malah mengganggu? Jangan sampai kita melakukan sesuatu yang kita anggap baik bagi diri kita tetapi itu ternyata mengganggu kepentingan orang lain atau bahkan merugikan mereka. "apakah segala sesuatu yang kita lakukan itu memuliakan Allah atau tidak? "Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah." (1 Korintus 10:31). Perhatikanlah bahwa adalah kewajiban kita untuk memuliakan Allah, Sang Pencipta kita dalam segala sesuatu yang kita lakukan. Bukan hanya hal-hal tertentu, sebagian, tetapi dikatakan semuanya. Menyikapi kebebasan dengan cara-cara yang salah seperti memaksakan kehendak dengan cara-cara yang tidak baik, memusuhi orang lain, menghakimi, memupuk dendam, berusaha membalas kejahatan dengan kejahatan dan lain-lain akan membuat kita justru menjadi batu sandungan bukannya memuliakan Allah tetapi malah sebaliknya akan mempermalukan Allah.

Paulus menyampaikan kesimpulannya secara sederhana tetapi sangat jelas dalam surat Galatia. "Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih." (Galatia 5:13). Jangan pergunakan kemerdekaan atau kebebasan seenaknya sehingga kita merasa wajar untuk hidup dalam dosa atau melukis gurat dosa dalam diri kita dengan merugikan orang lain, tetapi hendaklah itu kita pergunakan untuk melayani atas dasar kasih. Alangkah pentingnya memiliki kasih sejati dalam hidup kita, yang akan mampu membuat pola pikir kita berbeda dari pola pikir dunia dalam menyikapi sebuah kebebasan. Petrus berkata: "Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah." (1 Petrus 2:16). Sebuah kehidupan yang merdeka seharusnya dipakai untuk menjadi hamba Allah yang mengasihi, yang akan memuliakanNya lebih lagi, dan bukan untuk berbuat berbagai kejahatan yang akan menghancurkan diri kita sendiri, keluarga kita dan orang lain. Kebebasan diberikan kepada kita bukan untuk membuat segalanya semakin buruk, tetapi justru agar kehidupan manusia bisa semakin baik. Hendaknya lewat diri kita orang akan bisa melihat seperti apa sebenarnya bentuk kebebasan yang sesungguhnya yang sesuai dengan firman Tuhan.

Sikapi kebebasan secara benar dengan penuh tanggung jawab

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Kumpulan Khotbah Stephen Tong

Khotbah Kristen Pendeta Bigman Sirait

Ayat Alkitab Setiap Hari