Kamis, 24 Januari 2013

Kesabaran

Ayat Bacaan: Ibrani 6:12
==================
"agar kamu jangan menjadi lamban, tetapi menjadi penurut-penurut mereka yang oleh iman dan kesabaran mendapat bagian dalam apa yang dijanjikan Allah."

Hari ini saya melihat sebuah stiker yang bertuliskan 'blessed is the patient man' di sebuah mobil yang meluncur tepat di depan saya. Di Indonesia sendiri ada pepatah yang berbunyi: 'sabar itu subur'. Saya pun teringat akan salah satu nasihat penting dari ayah dan ibu saya sejak saya masih kecil agar menjadi orang sabar, baik dalam menanti seseorang, menanti keberhasilan atau dalam menghadapi masalah. Pesan ini saya dapati sangat bermanfaat terutama setelah saya berkeluarga dan berdiri di atas kaki sendiri. Semakin lama kenyataannya kita semakin butuh dengan yang namana kesabaran. Contoh kecil saja, kita seringkali harus menguji kesabaran ketika berada di jalan raya, baik ketika menghadapi kemacetan maupun ketika di depan kita ada kendaraan yang sepertinya tidak tahu tata krama berlalu lintas yang baik. Kita harus sabar dalam menunggu antrian, kita harus sabar ketika emosi kita terpancing oleh sesuatu hal, kita harus sabar dalam menanti hasil dalam usaha kita, dan ada banyak lagi contoh kesabaran yang teraplikasi dalam kehidupan kita sehari-hari. Dalam kehidupan dunia seperti itu, dalam kehidupan rohani pun sebenarnya sama. Kenyataannya, ada banyak orang yang justru gagal bukan karena mereka tidak hidup baik melainkan karena sumbu kesabaran mereka terlalu pendek. Ketidaksabaran akan membawa kita untuk mengambil keputusan-keputusan yang terburu-buru, yang kerap mengarah kepada sesuatu yang keliru. Oleh karena itu kesabaran merupakan hal yang mutlak kita butuhkan agar bisa berhasil dan menuai berkat-berkat Tuhan tepat seperti yang Dia janjikan.

Ada banyak orang yang sudah berjalan dengan iman. Mereka sudah menerapkan hidup kudus dan mau menyerahkan semuanya kepada Tuhan. Tetapi yang sering terjadi, ketika apa yang kita harapkan seolah tidak kunjung datang, kita ternyata tidak cukup sabar untuk menanti penggenapannya. Pertanyaannya adalah,ketika kita sudah mencoba berjalan dengan iman tetapi tangan Tuhan terasa tidak kunjung turun untuk melepaskan anda dari berbagai masalah, bagaimana reaksi kita menyikapinya? Apakah kita akan terus bersabar dan sementara itu terus berjalan dengan pengharapan penuh, atau sebaliknya akan tergoda untuk menyerah atau mengambil jalan singkat yang keliru? Singkatnya, sejauh mana tingkat kesabaran kita dalam menanti datangnya jawaban Tuhan?

Ayat bacaan hari ini menggambarkan dengan jelas ada kaitan erat antara iman dan kesabaran yang sama pentingnya dalam urusan menerima sesuatu dari Tuhan, apakah itu soal berkat, pertolongan, pemulihan dan sebagainya. Iman dan kesabaran akan sangat berpengaruh terhadap berhasil tidaknya kita memperoleh jawaban dari Tuhan dan segala yang baik yang mengikutinya. Ketika banyak dari kita yang menuduh Tuhan berlaku tidak adil, tidak berkenan untuk menjawab doa kita, ketika kita merasa bahwa kita tidak sepenting orang lain untuk didengar Tuhan, apa yang dikatakan Penulis kitab Ibrani ini baik untuk kita renungkan. "Sebab Allah bukan tidak adil, sehingga Ia lupa akan pekerjaanmu dan kasihmu yang kamu tunjukkan terhadap nama-Nya oleh pelayanan kamu kepada orang-orang kudus, yang masih kamu lakukan sampai sekarang. Tetapi kami ingin, supaya kamu masing-masing menunjukkan kesungguhan yang sama untuk menjadikan pengharapanmu suatu milik yang pasti, sampai pada akhirnya, agar kamu jangan menjadi lamban, tetapi menjadi penurut-penurut mereka yang oleh iman dan kesabaran mendapat bagian dalam apa yang dijanjikan Allah." (Ibrani 6:10-12). Perhatikanlah bahwa disana dikatakan bahwa Tuhan itu bukan tidak adil atau mengabaikan segala pekerjaan dan kasih sungguh-sungguh yang sudah kita lakukan, akan tetapi kita harus sadar bahwa Tuhan yang menciptakan kita tentu jauh lebih tahu apa yang terbaik buat kita. Jika kita sudah memastikan bahwa kita hidup seturut dengan kehendakNya dan sudah berjalan dengan iman, tetapi kita merasa bahwa Tuhan seolah terlalu lambat untuk turun tangan, sikap bersabar akan menjadi sangat penting untuk kita terapkan sepenuhnya. Dan itulah yang dikatakan pula oleh Penulis Ibrani dalam ayat bacaan kita hari ini.

Mari kita lihat sekali lagi bagian berikut: "agar kamu jangan menjadi lamban, tetapi menjadi penurut-penurut mereka yang oleh iman dan kesabaran mendapat bagian dalam apa yang dijanjikan Allah." (ay 12). Iman dan kesabaran disebutkan bersamaan disini. Artinya keduanya harus berjalan beriringan dan dua-duanya harus kita miliki. Satu tidak ada, maka kita akan gagal menerima apa-apa. Dalam Bahasa Inggrisnya dikatakan lebih rinci: "through faith (by their leaning of the entire personality on God in Christ in absolute trust and confidence in His power, wisdom, and goodness) and by practice of patient endurance and waiting." Iman yang berakar pada pribadi Tuhan dalam Kristus dengan kepercayaan dan keyakinan penuh kepada kekuatanNya, kebijaksanaan dan kebaikanNya, lalu disertai pula dengan kesabaran dan ketahanan dalam menanti, yang bukan hanya sebatas kata-kata tetapi juga dipraktekkan dalam kehidupan nyata. Sikap seperti inilah yang sebenarnya mampu menjamin kita untuk tidak buru-buru merasa putus asa dan kehilangan harapan. Kesabaran mampu memperkuat dan menopang iman kita hingga saatnya tiba untuk memperoleh apa yang diharapkan dari Tuhan.

Setelah kita merenungkan janji-janji Tuhan dan memiliki itu tertanam dengan baik dalam roh dan jiwa kita lewat iman, selanjutnya kesabaranlah yang akan mendorong kita untuk terus bertahan hingga saat penggenapannya tiba. Percayalah pada suatu ketika kesabaran akan mengantarkan kita kepada sebuah kesimpulan bahwa firman Tuhan tidak pernah gagal. Kesabaran membuat kita tidak akan pernah melangkah mundur karena ketakutan, tetapi sebaliknya akan memampukan kita untuk terus maju dalam iman sampai kita memperoleh jawaban dari Tuhan. Lewat Yakobus kita menemukan ayat yang secara inspiratif mengingatkan hal yang sama. "Karena itu, saudara-saudara, bersabarlah sampai kepada kedatangan Tuhan! Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi." (Yakobus 5:7). Lalu ada pula pesan dari Yesus langsung yang berbunyi: "Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu." (“In your patience possess you your souls [lives])" (Lukas 21:19). Ada begitu banyak tokoh dalam Alkitab yang sudah membuktikan bahwa kesabaran mereka akan berbuah manis pada akhirnya, sebaliknya ada banyak pula tokoh yang akhirnya gagal karena ketidaksabaran mereka, meski mereka sudah memulai segala sesuatu dengan baik. Sebaliknya kesabaran akan selalu berbuah manis.

Adalah sangat baik jika kita sudah berjalan dengan firman Tuhan, menerapkan hidup selaras dengan kehendakNya dan mempercayai Tuhan sepenuhnya dalam urusan pemenuhan kebutuhan. Akan tetapi ketika hasil dari itu sepertinya lambat tiba, jangan menyerah apalagi putus asa. Tetaplah bersabar dan gantungkan pengharapan sepenuhnya.Teruslah pegang firman Tuhan dengan kesabaran dan iman. Maka pada suatu ketika nanti, anda akan menerima penggenapan janji Tuhan sebagai sesuatu yang pasti.

Kesabaran dan iman akan sangat menentukan keberhasilan kita

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Kumpulan Khotbah Stephen Tong

Khotbah Kristen Pendeta Bigman Sirait

Ayat Alkitab Setiap Hari