Selasa, 01 Januari 2013

Integritas

Ayat bacaan: Mazmur 15:1,5
===================
"Mazmur Daud. TUHAN, siapa boleh menumpang di Kemah-Mu dan tinggal di bukit-Mu yang suci...Orang yang berbuat demikian, akan selalu tentram." (BIS)

Seorang pengusaha yang saya kenal pernah berkata sambil tertawa bahwa ia merasa kriteria-kriteria yang ditulis di koran-koran untuk lowongan pekerjaan sebenarnya keliru. Dari pengalamannya, seringkali yang menentukan bukanlah gelar, keahlian atau bahkan pengalaman kerja segudang, melainkan justru pekerja-pekerja yang punya integritas dan loyalitas. Kenyataannya masih banyak perusahaan yang lebih menekankan kepada faktor-faktor luar ketimbang dalam. Mereka mencari sarjana, makin tinggi makin bagus, lulusan dari mana, pernah bekerja sebelumnya dan lain-lain, ketimbang mencari orang-orang yang mau bekerja dengan maksimal dengan kesetiaan dan itegritas tinggi. "Justru itu yang sulit dicari pak.." kata pengusaha itu sambil tertawa.

Mencari orang yang punya integritas sama sulitnya dengan mencari jarum di balik tumpukan jerami. Jangankan mencari orangnya, kata ini pun semakin lama sudah semakin jarang digunakan. Katanya simpel saja, tetapi makna yang terkandung di dalamnya sangatlah luas sehingga tidak mudah untuk bisa tampil menjadi orang dengan integritas tinggi. Dalam sebuah kamus integritas dijabarkan sebagai keterpaduan antara kesempurnaan dan ketulusan. Sementara ada defisi lain yang mendefenisikan integritas sebagai sebuah tindakan yang konsisten dengan mengamalkan nilai-nilai kebenaran, meski tengah berada dalam kondisi sulit sekalipun untuk melakukannya. Konsistensi antara perkataan dan perbuatan, antara yang diajarkan dengan tindakan. Itu  bentuk dari sebuah integritas. Orang dengan integritas inilah yang akan tampil sebagai pribadi yang tepat seperti yang diharapkan, bahkan dalam sebuah artikel ada yang mengatakan bahwa orang yang berintegritas adalah orang yang penuh dengan kemuliaan.

Seperti apa sosok orang yang punya integritas? Ada sebuah ayat yang sangat menarik dalam kitab 1 Raja Raja menggambarkan pribadi yang berintegritas yaitu lewat sosok Daud. "Lalu Salomo berkata: "Engkaulah yang telah menunjukkan kasih setia-Mu yang besar kepada hamba-Mu Daud, ayahku, sebab ia hidup di hadapan-Mu dengan setia, benar dan jujur terhadap Engkau; dan Engkau telah menjamin kepadanya kasih setia yang besar itu dengan memberikan kepadanya seorang anak yang duduk di takhtanya seperti pada hari ini." (1 Raja Raja 3:6).Ada tiga hal disana yang menunjukkan elemen integritas, yaitu:
- setia
- benar
- jujur
Lalu perhatikanlah, bahwa orang yang menghidupi ketiga elemen penting ini akan mendapatkan kasih setia Tuhan yang besar, dan itu disebut sebagai sebuah jaminan dari Tuhan.

Adalah Daud yang disebut sebagai orang berintegritas itu. Apakah ada perkataan Daud sendiri mengenai sebuah integritas, sesuatu yang ternyata ia lakukan dalam hidupnya? Tentu saja ada. Mari kita lihat pandangan Daud akan pentingnya sebuah integritas, sebuah kebenaran yang ia dapatkan sehingga ia bisa teguh mengamalkan elemen-elemen integritas ini dalam hidupnya. Semua itu terangkum dalam Mazmur 15 yang isinya sangat pendek, cuma 15 ayat tetapi apa yang terkandung di dalamnya sesungguhnya bernilai sangat tinggi. Agar lebih jelas, mari kita lihat bunyinya menurut versi Bahasa Indonesia Sehari-hari.

"Mazmur Daud. TUHAN, siapa boleh menumpang di Kemah-Mu dan tinggal di bukit-Mu yang suci. Orang yang hidup tanpa cela dan melakukan yang baik, dan dengan jujur mengatakan yang benar; yang tidak memfitnah sesamanya, tidak berbuat jahat terhadap kawan, dan tidak menjelekkan nama tetangganya; yang menganggap rendah orang yang ditolak Allah, tetapi menghormati orang yang takwa; yang menepati janji, biarpun rugi dan meminjamkan uang tanpa bunga; yang tak mau menerima uang suap untuk merugikan orang yang tak bersalah. Orang yang berbuat demikian, akan selalu tentram." (Mazmur 15:1-5 BIS).

Itulah bunyinya secara lengkap. Perhatikanlah nilai-nilai yang terkandung disana. Dalam pasal ini kita bisa melihat hasil perenungan Daud mengenai orang dengan pribadi seperti apa yang bisa menetap, tinggal diam dalam kemah Tuhan dan dibukitNya yang suci. Dalam Bahasa Inggrisnya dikatakan: "LORD, WHO shall dwell [temporarily] in Your tabernacle? Who shall dwell [permanently] on Your holy hill?" (ay 1). Selanjutnya lihat Daud menjabarkan ciri-cirinya satu persatu, yaitu orang yang:
- hidup tanpa cela
- melakukan yang baik
- jujur yang berkata benar
- tidak memfitnah sesamanya
- tidak berbuat jahat
- tidak menjelekkan orang lain
- tidak ikut-ikutan berbuat seperti orang yang ditolak Allah melainkan menghormati orang yang takut akan Tuhan atau taat
- orang yang menepati janji sekalipun harus merugi karenanya
- yang tidak mengharapkan bunga kalau meminjamkan
- yang tidak menerima suap

Jika diambil kesimpulan singkat dari semua poin ini, maka kita akan menemukan tiga hal seperti yang digambarkan Salomo di atas, yaitu: kesetiaan, kebenaran dan kejujuran. Daud jelas mengerti kriteria orang yang akan berhak berdiam dalam Kerajaan Allah yang kudus, karena itulah ia pun menghidupi nilai-nilai yang terkandung dalam integritas itu seperti apa yang telah ia ketahui. Tidak heran apabila kemudian Salomo yang penuh hikmat menyebutkan nilai-nilai yang dihidupi ayahnya. Inilah bentuk sebuah integritas, sebuah bentuk kehidupan yang berkenan di mata Tuhan.

Satu saja dari nilai-nilai itu tidak kita lakukan maka integritas pun sirna dari diri kita. Sekedar mengetahui saja tidak cukup, hanya mengatakan saja tidak cukup, kita harus pula menyelaraskannya dengan perbuatan nyata dalam hidup kita. Jika melihat kompleksitas dari poin-poin di atas dan implikasinya yang bisa menjadi jauh lebih luas lagi, mungkin saja semua itu menjadi terlihat tidak mudah untuk dilakukan. Tetapi ingatlah bahwa sosok seperti ini yang sesungguhnya diinginkan Tuhan untuk mewarnai kehidupan kita, orang-orang percaya, anak-anakNya di muka bumi ini. Untuk membangun pribadi yang berintegritas dan berkualitas maka Mazmur 15 ini penting untuk kita renungkan dan kemudian terapkan dalam hidup. Kita bisa terus berkata tidak mungkin, tetapi sebaliknya kita pun bisa mulai memasang komitmen untuk menghidupinya dan melatih diri kita untuk mulai dari sekarang. Sebagai warga Kerajaan kita harus mampu pula hidup dengan nilai-nilai Kerajaan. Orang yang berintegritas tinggi semakin lama semakin langka. Mumpung kita masih di awal tahun, ini saatnya bagi kita untuk tumbuh menjadi orang-orang berintegritas tinggi yang memuliakan Tuhan lewat segala sesuatu yang kita lakukan. Siapkah anda tampil beda di dunia ini dengan menjadi sosok berintegritas yang menjunjung tinggi nilai-nilai Kerajaan Allah? This is the year, this is the time, this is the moment!

Setia, benar dan jujur harus menjadi bagian hidup kita sebagai orang-orang berintegritas yang berkenan di mata Tuhan
-
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Kumpulan Khotbah Stephen Tong

Khotbah Kristen Pendeta Bigman Sirait

Ayat Alkitab Setiap Hari