Sabtu, 01 Desember 2012

Burung Pipit

Ayat bacaan: Matius 6:26
===============
"Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?"

Anda tentu kenal dengan lagu berjudul "His Eye is on the Sparrow". Lagu ini sudah dinyanyikan oleh begitu banyak penyanyi dari masa ke masa mulai sejak kemunculannya pertama kali di tahun 1905. Sparrow adalah sejenis burung pipit. Dan judulnya mengatakan bahwa mata Tuhan sedang meperhatikan burung pipit itu. Lihatlah bagian awal liriknya yang sangat menguatkan untuk dinyanyikan terlebih untuk direnungkan:
"Why should I feel discouraged, why should the shadows come, Why should my heart be lonely, and long for heaven and home, When Jesus is my portion? My constant friend is He: His eye is on the sparrow, and I know He watches me"
Lagu ini saya katakan menguatkan karena isinya mengingatkan kita untuk tidak perlu takut, patah semangat atau putus asa dalam keadaan yang sedang sulit. Mengapa? Sebab ada Tuhan yang selalu mengawasi kita, seperti halnya Dia mengawasi burung pipit.

Lagu "His Eye is on the Sparrow" ini tampaknya terinspirasi dari kata-kata Yesus dalam Injil Matius pasal 10 yang berkata: "Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekorpun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu." (Matius 10:29). Yesus berbicara secara lebih spesifik dengan mengambil contoh burung pipit, seekor burung kecil yang lemah dan sangat murah harganya. Ini merupakan pesan yang sangat penting yang disampaikan dengan cara yang sangat sederhana dengan mengambil contoh yang mudah kita temukan dalam keseharian kita. Kemanapun kita pergi, kita akan melihat atau setidaknya mendengar kicauan burung terutama di pagi hari. Burung pipit bukanlah burung yang sulit untuk ditemui. Selain kecil, burung pipit memiliki fisik yang tergolong sangat lemah seperti burung-burung berukuran kecil lainnya. Ada orang-orang yang menembaki mereka dengan senapan angin hanya demi kesenangan atau iseng belaka, dan itu sama sekali tidak dianggap melanggar hukum. Rentan, lemah dan tidak punya kekuatan apa-apa kecuali terbang. Bukan hanya oleh manusia, tetapi burung-burung ini juga sering terancam bahaya lewat burung-burung pemangsa yang lebih besar dan predator lainnya. Tapi dengan tegas Yesus mengingatkan bahwa mereka ada dalam pandangan mataNya, dalam pemeliharaanNya.

Kalau anda mundur untuk membaca beberapa pasal lagi ke belakang, anda akan kembali menjumpai Yesus mengambil contoh lewat burung untuk mengingatkan kita. "Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?" (Matius 6:26). Lihatlah bahwa burung-burung yang hanya mencukupi kebutuhan dari hari ke hari dan sangat lemah saja diberi makan oleh Tuhan sendiri. Hidup burung-burung ini pun ada dalam pemeliharaan Tuhan dan semua yang terjadi pada mereka tidak satupun yang luput dari kehendak Tuhan. Kalau burung saja Tuhan anggap penting untuk diperhatikan, mengapa kita harus khawatir dalam menjalani hidup? Mengapa kita harus takut dan mengira bahwa Tuhan mungkin sudah meninggalkan kita dan tidak lagi peduli terhadap persoalan kita? Kalau burung yang lemah saja penting, apalagi manusia yang Dia ciptakan secara sangat istimewa sesuai gambar dan rupaNya, diberi kemuliaan dan Dia kasihi melebihi ciptaan lainnya.

Jika burung pipit atau dalam bahasa Inggrisnya disebut sparrow saja Tuhan pelihara, bagaimana mungkin Dia tidak mempedulikan kita? Ada banyak orang yang hidup dicekam ketakutan akan berbagai macam hal, dan tidak tertutup kemungkinan kehidupan penuh kekhawatiran seperti itu pun dialami oleh orang-orang percaya, yang seharusnya punya cukup iman untuk mengatasi rasa takut. Jika kita benar-benar membaca Alkitab sejak awal kitab Kejadian, seharusnya kita sudah bisa memahami betapa kita ini merupakan ciptaan yang sangat istimewa di mata Tuhan. Tetapi tidak jarang pula berbagai ketakutan dengan segera membuat kita lupa akan hal itu. Dan Yesus pun merasa perlu untuk kembali menegaskan bahwa kita sesungguhnya berharga di mata Bapa, jauh lebih berharga dibandingkan burung pipit. "Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit." (10:31)

Dalam kitab Amsal kita menemukan sebuah ayat yang menyatakan dengan sangat jelas bahwa mata Tuhan senantiasa mengawasi dan mengamati siapapun kita. "Mata TUHAN ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik." (Amsal 15:3). Tidak seperti kita yang memiliki kemampuan atau jarak pandang terbatas, Tuhan punya mata yang sama sekali tidak terbatas dan bisa memandang segalanya dalam saat yang sama. Dalam kitab Yesaya kita bisa menemukan firman Tuhan lainnya: "Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku." (Yesaya 49:16). Semua ini seharusnya tetap kita ingat agar kita jangan sampai mudah diombang-ambingkan rasa takut ketika melewati badai kehidupan ini. Ingatlah biar bagaimanapun, dimanapun kita dan apapun yang tengah kita hadapi hari-hari ini, Tuhan selalu mengawasi kita dan berada bersama dengan kita.

Jika ada diantara teman-teman yang merasa khawatir atau takut akan sesuatu hari ini, pandanglah burung di langit atau dengarkan kicauan merdunya. Burung-burung itu kecil dan lemah, tapi mereka semuanya diperhatikan Tuhan. Dan ketika kita menyadari bahwa kita jauh lebih berharga dibandingkan burung-burung tersebut, kita pun seharusnya bisa yakin sepenuhnya terhadap penyertaan Tuhan atas diri kita. His eye is on the sparrow, and I know He watches me.

Jangan takut, karena mata Tuhan akan selalu mengawasi dan melindungi kita

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Kumpulan Khotbah Stephen Tong

Khotbah Kristen Pendeta Bigman Sirait

Ayat Alkitab Setiap Hari