Minggu, 21 September 2008

Serangan Teroris di Hotel Marriott, Pakistan : Who's Side Is God On?

Ayat bacaan: 2 Tawarikh 15:2
============================
"Ia pergi menemui Asa dan berkata kepadanya: "Dengarlah kepadaku, Asa dan seluruh Yehuda dan Benyamin! TUHAN beserta dengan kamu bilamana kamu beserta dengan Dia. Bilamana kamu mencari-Nya, Ia berkenan ditemui olehmu, tetapi bilamana kamu meninggalkan-Nya, kamu akan ditinggalkan-Nya."


bom di hotel Marriott Pakistan, serangan teroris, Bombing at Marriott Hotel PakistanRenungan tentang Lord Of War baru saja tampil 2 hari yang lalu. Renungan itu sudah saya tulis sekitar 3 minggu yang lalu, tapi saya pending postingannya dan dijadwal untuk tampil malam sabtu kemarin sesuai dengan apa yang saya dengar pada hati saya. Ternyata tepat di hari postingan terjadi sebuah serangan teroris lewat bom bunuh diri di Pakistan, tepatnya di hotel Marriott yang hingga saat ini sudah menewaskan lebih dari 50 orang.

Sebuah serangan terorisme yang mengerikan kembali mengguncang dunia, kali ini terjadi di Pakistan. Ledakan dahsyat itu berasal dari bom bunuh diri menggunakan truk berisi bom dengan daya ledak tinggi langsung meluluh lantakkan hotel Marriott di Islamabad Pakistan pada Sabtu malam kemarin. Diperkirakan korban tewas akan terus bertambah karena masih ada lusinan korban berada dalam hotel yang terbakar. Darah dan pecahan daging kembali berserakan di bumi. Aksi-aksi terorisme mengancam siapa saja, tidak pandang bulu, tanpa memandang latar belakang suku, budaya dan agama. Dunia kembali dicekam kengerian, trauma dan kepedihan terutama bagi korban cedera dan keluarga yang kehilangan akan membekas untuk waktu lama. Dunia masih dan akan terus berisi kekerasan, perselisihan, perkelahian dan peperangan. Dunia masih akan penuh dengan orang-orang yang tersesat dalam ego, adu kekuasaan dan arogansi. Dunia akan tetap terdiri dari orang-orang yang tersesat dalam paradigma dan dogma sesat dimana pembunuhan-pembunuhan keji mereka anggap mendapat pembenaran dari kepercayaan mereka. Inilah bentuk dunia hari ini, dan dalam renungan tentang Lord Of War kemarin kita telah mendapat gambaran tentang dunia yang penuh kekejaman dan kekerasan tersebut.

Bagaimana komentar dari presiden Pakistan yang baru saja terpilih, Asif Ali Zardari sehari setelah kejadian? "Terrorism is a cancer in Pakistan, we are determined, God willing, we will rid the country of this cancer." Tidak salah memang jika Asif berharap bahwa jika Tuhan menginjinkan, mereka akan mampu membersihkan kanker teroris dari tubuh negara Pakistan. Masalahnya adalah, seringkali para pelaku teror bom bunuh diri juga mengatas-namakan justifikasi dari Tuhan. Lantas Tuhan ada di pihak mana?

Hal ini mengingatkan saya pada apa yang dikatakan Abraham Lincoln. Pada suatu ketika seorang pemimpin rohani berkata pada Lincoln, semoga dalam kepemimpinan Lincoln, "Tuhan akan berada di pihak kita." Tapi apa jawaban Lincoln?

"for I know that the Lord is always on the side of the right. But it is my constant anxiety and prayer that I and this nation should be on the Lord's side."

Kutipan komentar Lincoln ini sejalan dengan apa yang tertulis dalam 2 Tawarikh 15. Ketika Azarya dihinggapi Roh Allah, ia pergi menemui raja Asa dan berkata: "TUHAN beserta dengan kamu bilamana kamu beserta dengan Dia." (2 Tawarikh 15:2). Lihatlah dalam perjalanan panjang sejarah manusia, begitu banyak orang yang melakukan segala sesuatu dengan mengklaim bahwa Tuhan ada di pihak mereka. Mereka melakukan pembenaran-pembenaran sendiri atas tindakan mereka dengan mengatasnamakan Tuhan. Ayat bacaan hari ini menunjukkan bahwa Tuhan berada di pihak orang yang berpihak padaNya ; orang yang mengenal hati Tuhan, mengetahui kehendak Tuhan dan melakukan apa yang Dia kehendaki ; bukan orang yang berusaha meyakinkan diri sendiri, orang lain bahkan berusaha meyakinkan Tuhan bahwa apa yang mereka lakukan adalah benar. Ini bentuk justifikasi yang terbalik.

Kita bisa melihat lebih lanjut dalam Yesaya 58:1-12 mengenai kesalehan yang palsu dan sejati. Bentuk ibadah pada Tuhan, yang digambarkan sebagai berpuasa seharusnya bertujuan untuk membuka belenggu-belenggu kelaliman, melepaskan tali-tali kuk, memerdekakan orang yang teraniaya, selanjutnya untuk membagi makanan kepada orang lapar, memberi tumpangan bagi orang miskin, memberi pakaian pada yang telanjang dan tidak menutup mata terhadap saudara-saudara yang perlu ditolong. (ay 6-7). Ketika itulah kebenaran akan menjadi barisan depan, kemuliaan Tuhan hadir melindungi dari barisan belakang. (ay 8). Pada saat itulah kita memanggil, Tuhan akan menjawab. (ay 9). "TUHAN akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu; engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan." (ay 11). Tuhan Yesus juga mengingatkan hal yang sama. "sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku." (Matius 25:40). Ini menunjukkan keberpihakan Tuhan pada mereka yang tertindas dan butuh pertolongan. Ketika kita menunjukkan iman kita lewat perbuatan untuk menolong mereka, artinya kita berada di pihak Tuhan, dan Tuhan pun akan berada di pihak kita.

Adalah penting bagi kita untuk menjauhi segala jenis kejahatan, kemudian menjadi terang dan garam di dunia ini. Berbagai tragedi dan ancaman teror seharusnya menjadi "wake up call" bagi kita untuk mewartakan kasih lebih lagi. Tuhan akan selalu ada di pihak orang yang berpihak padaNya, mendengar firmanNya, menjalankan perintahNya, menjauhi laranganNya. Dalam renungan kemarin kita melihat bahwa ada "peta" dan "kompas" yang telah disediakan Tuhan sebagai penuntun agar kita tidak salah jalan dan tetap berada di pihakNya. Hindarilah mengambil keputusan dan melakukan tindakan dengan pembenaran-pembenaran sendiri dan memaksakan kondisi bahwa Tuhan berada di pihak kita, tapi fokuslah pada usaha sungguh-sungguh untuk selalu ada dan taat di pihak Tuhan.

Jangan memaksakan kehendak kita dengan mengatasnamakan Tuhan, tapi lakukanlah segala sesuatu menurut kehendakNya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Kumpulan Khotbah Stephen Tong

Khotbah Kristen Pendeta Bigman Sirait

Ayat Alkitab Setiap Hari