Sabtu, 13 September 2008

7 Tahun Tragedi Serangan 11 September

Ayat bacaan: Roma 8:35
======================
"Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?"

7 tahun serangan 11 SeptemberTanggal 11 kemarin dunia memperingati 7 tahun tragedi serangan 11 September. 7 tahun yang lalu dunia dikejutkan dengan teror yang luar biasa mengerikan. Gedung World Trade Center luluh lantak ditabrak dua buah pesawat, kemudian disusul sebuah pesawat jatuh di gedung Pentagon yang merupakan simbol militer Amerika Serikat. Lebih 3000 orang tewas dalam tragedi tersebut, dan dalam seketika dunia dikecam kengerian. Tragedi ini menimbulkan trauma mendalam terutama bagi masyarakat di Amerika. Dalam sebuah survei dikatakan bahwa hingga saat ini sedikitnya 700 ribu orang Amerika mengalami trauma dan stres yang terus meningkat akibat serangan teroris tersebut.

Ada berbagai dampak yang timbul dari sebuah serangan mengerikan tersebut. Perasaan paranoid muncul terutama terhadap kaum Arab, peperangan sebagai tindak balas terjadi dan belum selesai hingga hari ini. Tapi di sisi lain Ada banyak orang yang tiba-tiba sadar bahwa mereka melewatkan banyak waktu untuk menyatakan cinta kasihnya kepada istri, saudara maupun teman-teman, sehingga ketika tragedi menimpa orang yang mereka sayangi, mereka tidak lagi punya kesempatan untuk menyatakan ungkapan kasih mereka. Banyak orang tersentak dan sadar bahwa dengan segala teknologi dan kekuatannya, manusia hanyalah mahluk yang lemah, dan karenanya manusia tetap butuh sosok yang sanggup memberi ketenangan, kedamaian, kelegaan, sebuah sosok yang mampu memberi perlindungan kepada siapapun.

Tragedi demi tragedi terus terjadi di dunia, baik serangan teroris, bencana alam, peperangan, kelaparan, krisis dan lain-lain. Satu hal yang nyata terlihat adalah bahwa kesemuanya itu tidaklah membuat manusia semakin jauh dari Allah, malah sebaliknya banyak orang yang bergegas mencari Allah. Begitu banyak kesibukan yang menyita waktu, kegiatan dan rutinitas sehari-hari yang terkadang membuat manusia lupa untuk mengasihi keluarga, memberikan waktu dan perhatian, juga lupa untuk mendekatkan diri pada Tuhan. Tragedi, bencana, peperangan dan krisis sering menjadi sebuah peringatan bagi manusia bahwa kita tidak bisa hidup sendirian tanpa adanya Tuhan sebagai gunung batu tempat perlindungan kita. Lihatlah sebelum krisis moneter menimpa Indonesia, jarang sekali ada pebisnis yang berkumpul bicara tentang Allah. Tapi setelah krisis, banyak pebisnis dari berbagai denominasi yang berkumpul untuk mendengarkan firman tanpa mempedulikan asal gerejanya. Ada banyak pebisnis berubah dan mengakui Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat mereka.Jika kita harus belajar dari hal terburuk sekalipun, inilah hal yang dapat kita ambil sebagai hikmah: bahwa di balik tragedi dan penderitaan akan timbul pertobatan, timbul kesadaran bahwa kita butuh Allah di atas segalanya, dan seperti yang bisa kita baca pada ayat bacaan hari ini, tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Kristus. Bukan menjadikan jauh, justru semakin mendekatkan kita kepadaNya.

"Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita." (Roma 5:3-5). Paulus tahu pasti bahwa ujung dari kesengsaraan adalah pengharapan dalam Kristus. Kita harus tetap sadar bahwa kita hanyalah mahluk lemah yang tidak akan mampu hidup tanpa Kristus, dan sadar pula bahwa ada banyak orang disekitar kita yang saat ini sangat membutuhkan pengharapan sejati. Mari kita jadikan peringatan 7 tahun tragedi serangan September 11 sebagai peringatan bahwa kita harus mengasihi lebih dari sebelumnya dan lebih kuat lagi berpegang pada Tuhan.


Ujung dari kesengsaraan adalah pengharapan sejati dalam Kristus yang selalu beserta kita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Kumpulan Khotbah Stephen Tong

Khotbah Kristen Pendeta Bigman Sirait

Ayat Alkitab Setiap Hari