Sabtu, 23 Februari 2013

TUHAN ITU MURAH HATI (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 24 Februari 2013 -

Baca:  Roma 9:1-29

"Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati."  Roma 9:15

Rahab, meski masa lalunya kelam, beroleh kemurahan dari Tuhan dan namanya pun tercatat sebagai salah satu dari saksi-saksi iman.  Seburuk apa pun masa lalu kita, asal kita mau datang kepada Tuhan dan bertobat, Tuhan pasti sanggup pulihkan.  "Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba."  (Yesaya 1:18).

     Adapun tanda merah di jendela rumah Rahab adalah gambaran keselamatan yang sejati, yaitu darah Kristus yang tercurah di atas kayu salib, untuk menebus dosa-dosa kita.  Pengorbanan Kristus adalah bukti nyata betapa Allah sangat bermurah hati sehingga Ia rela menyerahkan PuteraNya supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal  (baca  Yohanes 3:16).  Sesungguhnya kita tidak layak menerima keselamatan itu, tapi oleh kasih karuniaNya kita dilayakkan.  Dalam Efesus 1:7 dikatakan,  "Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya."  Setelah mengetahui bahwa Tuhan itu murah hati bukan berarti kita dapat hidup seenaknya, bermalas-malasan sambil berpangku tangan menunggu kemurahanNya turun.  Kita harus mengerjakan bagian kita, dan Tuhan akan mengerjakan bagianNya yaitu menyatakan kemurahannya atas kita.  Kemurahan Tuhan tidak pernah beranjak dari kehidupan orang-orang yang senantiasa karib denganNya, di mana  "...perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka."  (Mazmur 25:14).  Ini pula yang dirindukan Daud,  "...diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya."  (Mazmur 27:4).

     Sekarang ini mungkin banyak orang berkata,  "Ah, percuma beribadah melayani Tuhan, toh hidup kita tidak ada perubahan."  Namun perhatikan ayat ini:  "...kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya."  (Maleakhi 3:18).  Ketekunan kita dalam beribadah dan melayani Tuhan tidak akan pernah sia-sia, selalu akan membawa keuntungan bagi kita.

Kemurahan Tuhan selalu mengikuti orang-orang benar!    

Sumber : airhidupblog.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Kumpulan Khotbah Stephen Tong

Khotbah Kristen Pendeta Bigman Sirait

Ayat Alkitab Setiap Hari