Senin, 19 Desember 2011

Berikan Kasih di Hari Natal

Ayat bacaan: 1 Yohanes 4:11
===========================
"Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi."

give love on christmasUntuk menyambut kedatangan hari Natal, saya sering memutar lagu-lagu Natal dari artis-artis ternama dahulu sampai sekarang. Barusan yang muncul di playlist adalah sebuah lagu yang dinyanyikan Jackson 5 berjudul "Give Love on Christmas Day". Liriknya indah dan sarat makna. Mari kita lihat penggalannya:
People making lists, buying special gifts
Taking time to be kind to one and all
It's that time of year when good friends are dear
And you wish you could give more than just presents from a store


Why don't you give love on Christmas Day?
Oh, even the man who has everything would be so happy if you would
Bring him love on Christmas Day
No greater gift is there than love

Lihatlah lirik yang ditulis secara sederhana oleh tim penulis/produksi dari Motown Record bernama The Corporation ini begitu sarat makna dan sangat mengena. Seringkali kita sibuk menghabiskan waktu untuk berpikir hendak membeli hadiah apa buat istri/suami, anak-anak, saudara, teman dan orang-orang yang dekat dengan kita, tetapi kita lupa bahwa sesungguhnya hadiah yang terbesar justru hadir dalam bentuk yang paling sederhana, yaitu kasih atau love.

Saya pun kemudian ingat akan sepenggal bincang-bincang saya dengan seorang artis dari luar negeri yang pada saat itu baru saja mengeluarkan album Natalnya. Saya menanyakan apa makna hari Natal buat dia, dan inilah jawabannya."For me, Christmas is a time of thanksgiving and appreciation.. Primarily of course to our Father God who gave Jesus, to remember the sacrifice He did just for us, as an example for us on how to live our lives on this earth. It is a time when love and sharing and smiles abound and are exchanged among everyone." Si penyanyi pun ternyata menyadari bahwa kasih merupakan esensi dari kedatangan Kristus turun ke dunia. Dengan sangat indah Tuhan berfirman: "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yohanes 3:16). Jika Tuhan mengasihi kita sebegitu besar sehingga rela memberikan Kristus untuk kita semua, dan itulah yang kita rayakan pada hari Natal, ini saatnya kita mengerti apa sebenarnya makna yang terkandung dibalik sebuah perayaan Natal yang kita rayakan dari tahun ke tahun. Dan itu tergambar dari lirik lagu di atas serta jawaban sang penyanyi yang sudah saya kutip di atas.

Bagi si penyanyi, Natal bermakna sebagai sebuah hari untuk berterimakasih dan bersyukur. Pertama, tentu saja kepada Allah Bapa yang sudah begitu mengasihi kita. Tapi tidak hanya berhenti sampai disitu saja, ia pun mengatakan bahwa bentuk kasih Tuhan yang dinyatakan secara nyata lewat kasih Kristus buat kita haruslah menjadi sebuah contoh bagaimana kita harus membagi kasih bagi sesama kita. Baginya, Natal adalah saat untuk memberi kasih dan berbagi senyum dengan orang lain, membawa pesan perdamaian untuk semua orang. Jika kita hubungkan dengan lirik lagu di atas, sebuah himbauan tegas pun diberikan kepada kita. "Why don't you give love on Christmas Day?" Mengapa tidak memberikan kasih pada hari Natal? Ya, ini seruan penting yang seringkali kita lupakan. Kita sibuk membungkus kado, dan itu tidaklah salah. Namun apa yang lebih penting dan tepat seperti esensi yang terkandung di dalam sebuah perayaan Natal adalah wujud kasih yang seharusnya menjangkau lebih dari sekedar anggota keluarga atau teman-teman. Perhatikan di sekeliling kita, ada begitu banyak orang yang kehilangan sukacita karena penderitaan yang harus mereka tanggung. Natal bisa menjadi momen bagi kita untuk mulai menjangkau mereka dalam kasih, mengalirkan kasih Bapa Surgawi yang ada pada diri kita untuk mengalir memenuhi diri mereka.

Apa yang ia sampaikan sejalan dengan ayat bacaan hari ini. Jika kita menyadari betapa besarnya kasih Allah pada kita, maka kita pun seharusnya saling mengasihi. Itu tepat seperti yang disampaikan Yohanes, "Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi."(1 Yohanes 4:11). Jika Allah tidak mengasihi kita, maka Yesus tidak akan pernah datang ke dunia, dan hingga saat ini kita masih akan tetap berada di dalam kegelapan dengan kondisi hubungan terputus dengan Tuhan. Bayangkan betapa berbahayanya hidup seperti itu. Tapi bukan itu yang terjadi. Apa yang diberikan Tuhan kepada kita sungguh luar biasa besar. Pengorbanan Yesus lewat karya penebusan yang diluar batas perikemanusiaan pun akhirnya membayar lunas semua hutang-hutang dosa kita dan memulihkan sebuah hubungan indah antara Sang Pencipta dan yang diciptakan. Di dalam Yesus ada keselamatan, ada damai sukacita dan ada kelimpahan. Terlebih, di dalam Dia ada kasih yang sempurna. Perhatikanlah doa Yesus bagi murid-muridNya. "dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka." (Yohanes 17:26).

Saat menjelang Natal adalah saat yang tepat untuk mulai berpikir untuk membagi kasih kepada orang lain. Tidak hanya dengan kata-kata semata, tetapi juga lewat perbuatan dan dalam kebenaran. "Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran." (1 Yohanes 3:18). Alangkah indahnya jika kasih sempurna Kristus yang ada di dalam kita bisa kita berikan kepada saudara-saudara kita yang lain. Sebuah perayaan Natal janganlah sampai terhenti hanya pada pesta-pesta atau kado-kado indah dengan keluarga dan teman, tapi rayakanlah itu dengan membagi kasih kepada siapapun mereka di sekitar kita. Seringkali kita berpikir untuk hanya berfokus pada pemberian materi, tapi seringkali pula justru pemberian non materi yang sangat sederhana bermakna sangat besar bagi mereka yang membutuhkan. Sebuah senyuman tulus, sebuah kerelaan untuk membagi waktu mendengarkan keluh kesah mereka, being there when they need us, even a tap on the shoulder or a hug, itu bisa memberi sukacita besar di saat mereka merasa sendirian menghadapi beban hidup. Kasih adalah sebuah inti dasar dari kekristenan yang bahkan sanggup menutupi banyak sekali dosa. (1 Petrus 4:8). Christmas is all about love, makna sesungguhnya dari Natal adalah kasih. Why don't we give love on Christmas day?

Let's give love on Christmas day

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Kumpulan Khotbah Stephen Tong

Khotbah Kristen Pendeta Bigman Sirait

Ayat Alkitab Setiap Hari