Minggu, 25 Juli 2010

Filadelfia

Ayat bacaan: Ibrani 13:1
===================
"Peliharalah kasih persaudaraan!"

filadelfia, kasih persaudaraanPada suatu kali saya berkunjung ke sebuah persekutuan teman saya dan saya diberkati denganapa yang saya dapati disana. Anggota persekutuannya sungguh beragam. Mulai dari pimpinan perusahaan besar, yang sudah mapan, dewasa, hingga yang masih kuliah. Bukan hanya dari pekerjaan atau status, tetapi juga terdiri dari suku atau etnis yang berbeda. Latar belakang mungkin berbeda, tingkat kedewasaan dan sebagainya juga berbeda. Tantangan hidup yang dihadapi berbeda, namun disana semuanya menjadi satu, sebagai saudara seiman, menjadi satu keluarga, bersama-sama memuji dan menyembah Tuhan, berbagi firman, kesaksian, pengalaman. Begitu akrab, begitu erat, sesuatu yang sangat jarang kita dapati dalam pola kehidupan masyarakat secara umum yang cenderung berkelompok dengan orang-orang yang memiliki persamaan baik dari segi usia, pekerjaan, status sosial dan sebagainya. Di sana mereka mengedepankan sebuah persamaan yang jauh lebih penting, dan dipandang indah di mata Tuhan, yaitu sama-sama saling bersaudara di dalam Kristus.

Filadelfia, itu kata yang menggambarkan kasih persaudaraan seperti yang dipakai dalam Alkitab. Filadelfia berasal dari kata Fhileo yang artinya sebuah kasih tulus dan murni tanpa menuntut imbalan apa-apa, dan Delfho yang artinya sebuah ikatan persaudaraan yang erat. Jika digabungkan maka Filadelfia berarti Kasih Persaudaraan. Ini adalah sebuah hal yang sangat penting di mata Tuhan, yang menuntut kita menyingkirkan segala perbedaan-perbedaan yang bersifat duniawi tetapi kemudian bersatu dalam kasih sebagai satu keluarga, sesama saudara dalam Kristus. Penulis Ibrani menyerukannya dengan ringkas, tegas dan jelas: "Peliharalah kasih persaudaraan!" (Ibrani 13:1). Inilah bentuk ikatan yang dikehendaki Tuhan. Latar belakang boleh berbeda, ras, suku, status, tingkat pendidikan dan sebagainya boleh berbeda, tetapi dalam Kristus semuanya bersaudara.

Menarik jika kita melihat apa yang dikatakan Yesus setelah kebangkitanNya. Kepada Maria, Yesus berkata: "Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu." (Yohanes 20:17). Lihatlah bahwa kata yang dipakai Yesus adalah "saudara-saudaraKu" yang mengacu kepada murid-muridNya. Ini penting untuk kita simak, karena dari hal ini kita bisa melihat dengan jelas bahwa lewat kebangkitan Yesus kita dilahirkan kembali (1 Petrus 1:3) lalu disebut "anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus." (Galatia 3:26). Orang-orang percaya ditentukan untuk menjadi serupa dengan gambaran Kristus, dimana Kristus sendiri dikatakan "menjadi yang sulung di antara banyak saudara." (Roma 8:29). Bayangkan, status kita berubah menjadi saudara-saudara dari Yesus. Jika Yesus saja menganggap kita sebagai saudara, mengapa kita sulit sekali untuk menerima sesama orang percaya sebagai saudara, dan selalu lebih mengedepankan perbedaan dalam berbagai hal ketimbang menekankan persamaan?

Kata Filadelfia ini akan mengingatkan kita pula kepada satu dari tujuh gereja yang disebutkan secara khusus dalam kitab Wahyu. Hanya ada dua gereja yang tidak mendapat teguran Tuhan, yaitu Filadelfia dan Smirna. Pesan Tuhan berbunyi seperti ini: "Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku." (Wahyu 3:8). Jemaat Filadelfia dikatakan sebagai jemaat yang kekuatannya tidak seberapa, namun mereka menuruti firman Tuhan dan tidak menyangkal nama Tuhan. Mereka menerapkan kasih persaudaraan disana, dan ternyata meski kekuatan mereka tidak seberapa, namun kesatuan mereka yang erat dan penuh kasih itu ternyata sanggup membawa perbedaan dan hasil yang luar biasa. Begitu luar biasa hingga Tuhan pun berkenan memuji mereka.

Pola kasih persaudaraan ini secara jelas bisa kita lihat dari gaya hidup jemaat mula-mula yang tertulis dalam Kisah Para Rasul 2:41-47. Mereka dikatakan "selalu tekun dalam pengajaran dan persekutuan, selalu berkumpul, bersama-sama memecah roti dan berdoa" (ay 42). Betapa eratnya persatuan sebagai saudara itu, sehingga dikatakan "segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing." (ay 44-45). Tidaklah heran jika gereja itu kemudian berkembang sangat pesat. Dimulai dengan pertobatan ribuan jiwa (ay 41) hingga datangnya berkat Tuhan yang terus menambahkan jumlah mereka dengan jiwa-jiwa diselamatkan lainnya. (ay 47). Dan ini juga yang terjadi kepada jemaat Filadelfia di dalam kitab Wahyu. Salah satu upah yang dijanjikan Tuhan kepada mereka adalah menjadi "sokoguru di dalam Bait Suci Allah" (Wahyu 3:12) yang artinya diberkati dalam pelayanan dan kemuliaan Tuhan.

Kita harus memperhatikan kasih persaudaraan ini secara sungguh-sungguh, menjadikannya sebagai sebuah gaya hidup dan pola pikir dasar seperti halnya jemaat mula-mula dan jemaat Filadelfia. Apa yang dipesankan kepada jemaat Filadelfia sesungguhnya jelas. "Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorangpun mengambil mahkotamu." (Wahyu 3:11). Ini pesan yang harus kita ingat baik-baik saat ini juga. Betapa pentingnya bagi kita untuk menghidupi kasih persaudaraan ini dengan sungguh-sungguh agar mahkota yang telah kita pegang jangan sampai lepas dari tangan kita. Mari hilangkan sekat-sekat yang membatasi kasih diantara kita, berhentilah memandang dari segala sudut perbedaan dan dasarkan kembali kepada sebuah kesatuan yang kokoh sebagai satu saudara dalam Kristus. Belajarlah dari sekarang untuk Hidup dengan kasih persaudaraan yang erat dan saling melengkapi, saling mengingatkan dan menguatkan.

Jadilah anak-anak Tuhan yang memiliki kasih persaudaraan kuat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Kumpulan Khotbah Stephen Tong

Khotbah Kristen Pendeta Bigman Sirait

Ayat Alkitab Setiap Hari