Sabtu, 27 Februari 2010

Ucapan Syukur

Ayat bacaan: Filipi 4:6
==================
"Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur."

ucapan syukurPernahkah anda bertemu dengan orang yang hanya berkeluh kesah, hanya melihat sisi negatif dari segalanya tanpa pernah melihat satupun yang baik dari hidupnya? Saya sering bertemu dengan orang seperti ini, yang hanya mengisi perkataannya dengan segala yang buruk. "Yah beginilah saya, sudah nasib harus terus menderita." Ada juga seorang teman yang imannya seperti roller coaster. Di saat tertentu ia bersukacita, tapi dalam sekejap ia bisa melontarkan kata-kata yang sangat tidak pantas diucapkan oleh orang percaya. "Boleh nggak saya minta mati saja?" Itu katanya tadi malam yang membuat saya terkejut. Padahal satu masalah yang ia alami sama sekali tidak sebanding dengan segala pertolongan Tuhan yang telah ia alami, bahkan masih ia alami hingga hari ini. Sangat mudah bagi kita untuk meratapi nasib, tapi betapa sulitnya untuk mengucap syukur.

Berdoa mengeluarkan isi hati di hadapan Tuhan itu baik. Kita memang harus jujur mencurahkan perasaan kita kepada Tuhan, dan memohon Tuhan meneguhkan dan melepaskan kita dari berbagai jerat masalah. Tapi seandainya anda ada di pihak Tuhan, senangkah anda jika mendengar orang yang hanya datang mengeluh tanpa pernah berterimakasih atau bersyukur, meski anda telah begitu banyak menolong mereka? Seperti itulah perasaan Tuhan apabila kita hanya datang menghadapNya dengan membawa rasa mengasihani diri, ratapan, keputusasaan, ketidakpuasan, ketidaksabaran atau bahkan kemarahan. Bayangkan betapa kecewanya Tuhan jika ini dilakukan oleh sebagian besar anak-anakNya sementara Dia tidak pernah berhenti mencurahkan kasihNya kepada kita. Di jaman Yesus hadir di muka bumi hal ini pun terjadi. Lihatlah kisah 10 orang kusta yang disembuhkan Yesus dalam Lukas 17:11-19. Mereka berteriak kepada Yesus: "Yesus, Guru, kasihanilah kami!" (ay 12). Yesus pun menyembuhkan mereka. Lalu apa yang terjadi? Datang kepada Yesus mengucap syukur, berterimakasih atas mukjizat kesembuhan yang mereka terima? Ternyata tidak. Hanya satu orang, itupun orang Samaria, yang datang kembali mengucap syukur kepada Yesus. (ay 16). Menyedihkan. "Lalu Yesus berkata: "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu? Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?" (ay 17-18). Betapa kecewanya Tuhan menghadapi perilaku semacam ini. Datang ketika butuh, lalu meninggalkan ketika hidup aman dan nyaman. Ini gambaran banyak orang di jaman sekarang, bahkan di kalangan anak-anak Tuhan sekalipun.

Kurang apa Paulus mendapat tekanan? Pergumulan, penderitaan, ancaman, dan tekanan lainnya terus menerpa Paulus. Begitu menderita, jauh dari apa yang kita alami sekarang ini. Tapi lihatlah apa yang diajarkan Paulus. Ia tidak membiarkan hidupnya terus dipenuhi keluh kesah, Paulus mengajarkan sebuah prinsip doa yang disertai ucapan syukur. "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur." (Filipi 4:6). Dalam banyak kesempatan Paulus tetap mengingatkan akan hal ini. "Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur." (Kolose 4:2) atau seperti ini: "Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu." (1 Tesalonika 5:17-18). Dan ada banyak lagi ucapan-ucapan Paulus yang mengajarkan pola hidup berdoa yang dipenuhi ucapan syukur. Tuhan akan lebih berkenan jika kita datang kepadaNya membawa permohonan kita dengan disertai hati yang sabar dan diisi dengan keyakinan penuh serta ucapan syukur.

Mari kita periksa diri kita hari ini. Apa yang mendominasi isi doa kita? Sudahkah kita benar-benar bersyukur atas perlindungan dan penyertaan Tuhan? Apakah porsi permohonan kita masih jauh lebih banyak dibanding ucapan syukur? Meminta Tuhan memberkati hidup, keluarga, pekerjaan atau pelayanan kita berikut daftar-daftar permintaan yang lebih rinci memang tidak salah. Tapi adalah salah jika kita hanya tahu meminta tanpa berterimakasih dan bersyukur. Tidak saja sekedar mengucap syukur, tapi berikan pula mazmur, puji-pujian kepada Tuhan. Perhatikanlah ayat berikut: "Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu. Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita." (Kolose 3:16-17). Meskipun saat ini kita masih berhadapan dengan kejadian yang seolah merugikan, ingatlah bahwa Tuhan itu selalu baik dan tidak pernah berubah. Berkali-kali Dia sudah membuktikan mukjizatNya, dan jika dulu Dia bisa, sekarang pun sama. Tuhan tetap sanggup mengubah masalah seberat apapun menjadi kebahagiaan. Doa dengan ucapan syukur merupakan doa yang dinaikkan dengan iman, yang percaya bahwa Tuhan sanggup mengubahkan keadaan apapun. Karenanya, berhentilah mengisi setiap doa dengan keluh kesah dan permintaan tanpa henti. Gantilah dengan ucapan syukur, dan Tuhan akan menjawab doa-doa anda.

Sertailah setiap doa dengan ucapan syukur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Kumpulan Khotbah Stephen Tong

Khotbah Kristen Pendeta Bigman Sirait

Ayat Alkitab Setiap Hari