Minggu, 07 Februari 2010

SUPIR BUS DAN PASTUR

Di suatu kota kecil hiduplah seorang pastor dan seorang sopir yang ugal-ugalan. Mereka hidup bertetangga, pekerjaan sehari-hari sang pastor adalah berkhotbah dan menginjil, sedangkan si sopir ugal-ugalan bekerja sebagai sopir bus.

Pada suatu saat, sang pastor naik bus yang dikendarai oleh si sopir ugal-ugalan menuju sebuah puncak gunung. Karena dikendarai secara ugal-ugalan, bus tersebut terjatuh ke sebuah jurang, sang pastor dan si sopir meninggal dunia.

Alkisah keduanya sampai di sorga, olah malaikat, mereka masing-masing diberi jatah sebuah rumah, sang pastor diberi sebuah rumah kecil, sedangkan si sopir diberi sebuah rumah yang sangat besar dan mewah.

Melihat hal tersebut sang pastor protes keras, sepanjang hidupku aku membawa banyak orang kepada Tuhan, sedang si sopir ini selalu berlaku ugal-ugalan, mengapa ia mendapat jatah rumah yang jauh lebih besar?

Lalu , terdengar suara jawaban dari atas, “Romo, ketika Romo berkhotbah, semua orang tertidur, tetapi ketika sopir ini mengemudi semua orang berdoa, jadi, sopir ini membawa lebih banyak orang kepada Tuhan.”

Andai Tuhan hanya melihat hasil, mungkin cerita di atas menjadi benar, tetapi, sesungguhnya Tuhan tidak melihat hasil, karena Tuhanlah yang berkuasa menentukan hasil yang akan di dapat.Tuhan melihat ketulusan hati dan ketaatan kita dalam melayani-Nya.

Ia melihat PROSES yang kita lakukan dalam melayani-Nya, bukan HASIL,karena Ia yang menentukan hasil dari proses yang kita lakukan.

Anonim:
Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah, manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati. (1 Samuel 16 : 7B)

© Renungan P1.38

dari seorang teman Julian Santi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Kumpulan Khotbah Stephen Tong

Khotbah Kristen Pendeta Bigman Sirait

Ayat Alkitab Setiap Hari