Senin, 01 April 2013

Selasa, 2 April 2013 - Menjadi murid yang memuridkan (Matius 28:16-20)

  Tampilan cetakSelasa, 2 April 2013

Judul: Menjadi murid yang memuridkanPernahkah Anda mendapat amanat? Misalnya, amanat dari orang tua Anda untuk melanjutkan usaha keluarga. Amanat merupakan pesan atau perintah yang keberadaannya lebih dari sekadar permintaan. Ada wibawa yang mengikat dalam sebuah amanat untuk kita laksanakan. Biasanya bila kita menerima suatu amanat, kita merasa terbeban untuk memenuhi amanat tersebut. Itulah yang terjadi pada hari ketika Yesus mengumpulkan murid-murid-Nya sebelum Ia naik ke surga. Ia memberikan amanat kepada murid-murid-Nya. Amanat inilah yang kemudian dikenal sebagai Amanat Agung.

Amanat Agung mengandung tiga makna yang saling berkaitan satu sama lain. Yang pertama adalah "Pergi dan jadikan murid". Tugas menjadikan semua bangsa sebagai murid Kristus adalah tugas mereka yang telah menjadi murid Kristus terlebih dahulu. Menurut Andar Ismail dalam bukunya "Selamat Berkiprah", menjadi murid di sini berarti mengikut guru dan melakukan kehendaknya. Dengan melakukan kehendak sang Guru, diharapkan adanya buah yang ditunjukkan lewat perilaku sehari-hari, sehingga orang lain yang melihatnya akan tertarik dan mau menjadi murid Yesus. Perkara pertobatan adalah karya Roh Kudus, perkara pemuridan adalah tanggung jawab murid Kristus!

Yang kedua mengenai baptisan. Baptisan adalah tanda atau meterai bahwa kita telah menjadi bagian dari keluarga besar Kerajaan Allah. Baptisan juga adalah kesaksian atau pengakuan percaya. Menjadi murid Kristus tidak berhenti pada pengakuan dalam hati, tetapi pengakuan kepada publik. Yang ketiga, mengenai ajaran. Kalimat "Melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu" merupakan amanat agar ajaran Yesus kemudian juga terus disebarkan oleh semua orang yang menerimanya sama seperti yang murid-muridnya lakukan.

Amanat Agung Yesus ini berlaku turun temurun. Kita adalah murid Kristus karena murid-murid-Nya yang terdahulu telah memuridkan kita. Tongkat estafet pemuridan kini ada di tangan Anda dan saya. Apakah tongkat itu akan terhenti perjalanannya di tangan kita?

Diskusi renungan ini di Facebook:http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2013/04/02/

Sumber : www.sabda.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Kumpulan Khotbah Stephen Tong

Khotbah Kristen Pendeta Bigman Sirait

Ayat Alkitab Setiap Hari