Selasa, 09 Agustus 2011

Kreativitas

Ayat bacaan: Mazmur 96:1
=====================
"Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, menyanyilah bagi TUHAN, hai segenap bumi!"

kreativitasKenal secara pribadi dengan banyak musisi membuat saya bisa melihat lebih jelas bagaimana kreativitas mereka dalam menyalurkan ide-ide ke dalam notasi musik dan lirik. Nada dasar cuma 7, tetapi setiap saat kita menemukan lagu-lagu baru menggantikan yang sebelumnya di tangga lagu. Para musisi yang saya kenal ini bukan saja terus berevolusi seiring perjalanan waktu dan perubahan selera pasar, tetapi mereka juga terus meningkatkan kemampuan mereka dalam skil bermain, improvisasi dan penggunaan instrumen-instrumen tambahan yang belum pernah mereka gunakan sebelumnya. Ada seorang penyanyi terkenal yang tidak mau puas hanya dengan menyanyi, ia belajar banyak pula soal mixing, recording, aransemen dan hal-hal teknis di belakang layar lainnya. Ia tidak pernah berhenti belajar. Setiap kali saya bertemu dengannya ada saja inovasi-inovasi dan ide-ide baru yang tercetus dari bibirnya. Seorang musisi legendaris yang saya kenal betul terus menyesuaikan diri dengan perubahan generasi pendengar musik. Jika dahulu ia hanya bermain jazz standar, sekarang ia terus merambah musik-musik yang lebih modern dengan variasi modern funk, groove dan berkolaborasi dengan musisi-musisi muda yang usianya jauh dibawahnya. Pada suatu kali seorang musisi terkenal dari luar pernah berkata kepada saya bahwa seorang musisi sejati tidak akan pernah pensiun atau berhenti berinovasi dalam menelurkan karyanya, kecuali mereka tidak lagi memiliki musik dalam dirinya. Semua ini menggambarkan kreativitas tanpa henti dari mereka, dan itulah yang membuat mereka bisa dikenal orang banyak disamping tentunya bakat dan semangat yang terus menyala dalam diri mereka. Bisa dibayangkan apabila seorang penyanyi atau musisi hanya bermalas-malasan tanpa pernah membuat sesuatu yang baru. Mereka akan dengan cepat hilang ditelan waktu.

Kreativitas sangatlah diperlukan untuk berkembang maju, dan itu seringkali sangat menentukan keberhasilan kita. Dan itu sejalan dengan sebagaimana kita diciptakan menurut gambar Allah sendiri. Allah adalah sosok yang Maha kreatif, dan bukti dari itu bisa kita saksikan lewat segala keindahan dan kemegahan alam semesta ini diciptakan. Jutaan jenis hewan, jenis-jenis tanaman yang berbeda-beda di berbagai belahan bumi, atau lihatlah manusia yang mukanya tidak pernah sama persis. Ambil sebuah contoh kecil saja. Jika anda terus menyelam dan menyelam lebih dalam lagi di laut, maka anda akan melihat perubahan jenis ikan yang semakin lama semakin aneh bentuknya. Kunjungi berbagai pelosok dunia maka anda akan terus menemukan tanaman-tanaman unik. Orang yang kembar pun memiliki perbedaan-perbedaan tersendiri baik secara fisik maupun sifat. Organ-organ pengisi wajah boleh sama, namun tidak akan ada yang pernah sama persis hasilnya. Lalu lihatlah bagaimana kreatifnya Tuhan memberikan jawaban bagi berbagai permasalahan hidup manusia. Sebagai contoh, kita bisa melihat kreativitas Tuhan dalam membantu umat Israel dari Mesir menuju tanah terjanji, Kanaan. Tiang awan, tiang api, manna, daging dari burung puyuh, membelah Laut Teberau dan seterusnya memperlihatkan kreativitas tinggi Tuhan. Yesus dalam pelayananNya di dunia pun banyak menggunakan metode kreatif. Menggunakan perumpamaan, berdiskusi, tanya jawab, menyembuhkan bahkan membangkitkan, memberi contoh keteladanan, dan seterusnya. Yesus tidak pernah monoton dalam pelayananNya. Sehubungan dengan diciptakannya manusia sebagai sosok yang istimewa, yang diciptakan menurut gambar dan rupa Allah sendiri, sudah selayaknya kita pun mewarisi kreativitas ini. Alangkah ironisnya jika kita malah bersikap malas untuk mempergunakan sisi-sisi kreativitas yang telah Dia sediakan bagi kita.

Dalam proses penciptaan kita bisa melihat bagaimana kreativitas Tuhan dan bagaimana ia menuntut kita untuk kreatif. Sebelum proses pembentukan Hawa, Tuhan terlebih dahulu membentuk segala binatang hutan dan burung-burung. Dan semua ini dibawa kepada Adam untuk ia beri nama. "Lalu TUHAN Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu." (Kejadian 2:19). Perhatikan bagaimana Tuhan ingin melihat seperti apa kreativitas manusia dalam menamai hewan-hewan ini. Jika kita mundur beberapa ayat sebelumnya, Tuhan juga menempatkan Adam di taman Eden bukan untuk berleha-leha dan bersantai, tapi untuk mengusahakan dan memelihara taman itu. "TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu." (ay 15). Perhatikan kata mengusahakan dan memelihara. Manusia bukan saja ditugaskan untuk memelihara kelestarian lingkungan, tapi juga mengembangkan apa yang sudah ada untuk menjadi lebih baik lagi. Ini membutuhkan proses kreatif. Memaksimalkan, menciptakan dan mengembangkan inovasi-inovasi baru menuju suatu kehidupan yang lebih baik melalui segala sesuatu yang telah disediakan Tuhan. Itu yang harus dilakukan manusia, bukan sebaliknya merusak alam dengan segala isinya.

Dalam hal menyembah Tuhan pun demikian. Tidakkah anda bosan jika harus mendengar lagu yang sama setiap hari selama berabad-abad? Tuhan menuntut kreativitas kita pula dalam menciptakan lagu-lagu baru untuk memuji dan menyembahNya. He likes to hear the new songs from us, coming from our own creativity. Pemazmur berkata: "Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, menyanyilah bagi TUHAN, hai segenap bumi!" (Mazmur 96:1). Berulang kali pula pesan mengenai nyanyian baru ini disampaikan dalam Mazmur seperti dalam Mazmur 33:3, 40:3, 98:1, 144:9, 149:1 hingga dalam Yesaya 42:10. Tidak akan ada lagu baru tanpa kreativitas terkandung di dalamnya, dan Tuhan pun akan senang sekali jika kita mau mempergunakan ide kreatif untuk memuji dan menyembahNya. Tidak ada yang salah dengan lagu-lagu yang lama, Tuhan masih tetap suka dengan itu semua, tetapi Dia ingin kita bisa kreatif untuk terus mengembangkan potensi-potensi yang ada dalam diri kita dan tidak berhenti atau berpuas diri hanya sampai satu titik saja.

Sebagai ciptaan yang dibentuk sesuai gambar Allah kita sesungguhnya mewarisi kreativitas Sang Pencipta pula sesuai kapasitas kita masing-masing. Kreativitas ada di dalam diri setiap orang. Tapi tidak semua orang mau mempergunakannya. Sebagian orang terlalu malas untuk mengolah kreativitas yang ada di dalam mereka. Kemalasan tidak akan pernah bisa membawa orang mengalami peningkatan dalam hidupnya. Yang ada malah keruntuhan, seperti apa yang dikatakan Pengkotbah. "Oleh karena kemalasan runtuhlah atap, dan oleh karena kelambanan tangan bocorlah rumah." (Pengkotbah 10:18). Semua telah disediakan Tuhan di dunia ini bagi kita, tetapi seringkali dibutuhkan kreativitas dari kita agar bisa dikelola dengan baik. Proses kreatif pun diperlukan dalam memelihara, menjaga dan mengembangkan sumber daya alam dan aspek-aspek terkait di dalamnya demi kebaikan kita terlebih demi kemuliaan Allah. Agar kita tetap bisa bertumbuh dan mengalami peningkatan, tetaplah rajin bekerja, dan kreatiflah dalam setiap yang anda usahakan. Tuhan akan selalu melihat bagaimana usaha kita, apakah kita selalu berusaha melakukan yang terbaik atau tidak, sebelum Tuhan mempercayakan perkara-perkara yang lebih besar lagi.

Seperti Tuhan yang kreatif, kita pun dituntut untuk kreatif demi kebaikan kita dan kemuliaanNya

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Kumpulan Khotbah Stephen Tong

Khotbah Kristen Pendeta Bigman Sirait

Ayat Alkitab Setiap Hari