Kamis, 26 Mei 2011

Tuhan Tidak Pernah Terlalu Sibuk

Ayat bacaan: Mazmur 34:6
===================
"Orang yang tertindas ini berseru, dan TUHAN mendengar; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya."

Tuhan tidak pernah terlalu sibuk"Maaf, bapak sedang sibuk." Kalimat ini sering terdengar dari sekretaris orang-orang penting. Entah memang mereka sedang sibuk atau hanya tidak ingin diganggu, tapi sang sekretaris akan selalu siap dengan kalimat ini untuk membangun tembok tebal antara orang yang menghubungi dan atasan mereka. Tidak usah orang penting, kita pun sering berkata hal yang sama. Ada kalanya disaat kita sedang lelah dan tidak ingin diganggu siapapun kita pun mengeluarkan kata-kata mirip seperti itu. Ada yang memang benar-benar sedang sibuk, ada pula yang hanya memakainya sebagai alasan. Kita bisa memilih dan memilah kepada siapa kita berkenan untuk bertemu, berbicara atau menanggapi dan sebaliknya menolak orang-orang yang tidak kita kehendaki untuk berhubungan dengan kita.

Bayangkan apabila Tuhan berlaku sama seperti ini, apa jadinya kita? Untunglah Tuhan tidak bersikap seperti itu. Milyaran manusia ciptaanNya tersebar di muka bumi ini, tidak satupun yang luput dari pandangan mataNya, dan tidak satupun yang Dia kesampingkan. Semua manusia dimataNya istimewa, semua Dia kasihi, siapapun dan dimanapun. Tuhan tidak bertindak seperti seorang diktator, kaisar atau eksekutif super sibuk yang terus berusaha untuk menghindari gangguan dari kita, para manusia. Justru sebaliknya, Dia akan sangat senang untuk mendengarkan dan merespon suara anak-anakNya. Anak, itu status yang sangat istimewa untuk menggambarkan hubungan antara kita dengan Tuhan. Yesus datang ke dunia dan mengajarkan kita untuk menyebut Tuhan dengan panggilan yang sangat intim sebagai Bapa. Dalam Matius 5 kita bisa mengetahui bahwa Status Bapa dan anak ini akan hadir pada kita apabila kita hidup dengan standar kasih yang jauh di atas standar dunia. Ketika dunia menganggap kasih hanya layak diberikan kepada orang-orang terdekat dan yang baik atau menguntungkan saja, Yesus mengajarkan sebaliknya. Sebuah kasih haruslah mencakup kehidupan kita secara luas dan aplikasinya harus mampu menyentuh orang-orang yang jahat kepada kita, memusuhi atau bahkan tega menganiaya kita. Jika kita sanggup berbuat demikian, Yesus berkata: "Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar." (Matius 5:45). Perhatikanlah bahwa Tuhan tidak saja mengurus anak-anakNya yang patuh kepadaNya saja, tetapi Dia juga peduli kepada masa depan orang-orang yang tidak benar. Tuhan tidak pernah terlalu sibuk untuk manusia, Dia tidak pernah menutup diri dari kita. Jika kita merasa diri kita sudah terlalu sibuk, bisakah anda bayangkan bagaimana sibuknya Tuhan mengurusi seisi dunia ini dari satu generasi ke generasi berikutnya? Itu bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah, tetapi Tuhan dengan senang hati selalu membuka DiriNya bagi kita, bahkan rindu untuk menerima kita bercerita, tertawa dan menangis bersama-sama denganNya.

Daud menggambarkan kesediaan Tuhan ini secara panjang lebar dalam Mazmur 34. Daud berkata "Orang yang tertindas ini berseru, dan TUHAN mendengar; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya." (Mazmur 34:7). Bukankah ini indah? Ketika kita berhadapan dengan kesulitan lalu berseru, Tuhan mendengar. Tuhan tidak berkata, "maaf, Saya terlalu sibuk untuk anda", atau "Maaf, anda kurang penting dibandingkan yang lain," Tidak. Tuhan mengatakan Dia mendengar. He does listen. Tidak saja mendengar, tetapi Dia pun siap menyelamatkan dan melepaskan kita dari kesesakan. Seperti seorang ayah yang peduli dan sayang kepada anak-anaknya, demikianlah sikap Tuhan kepada kita. Lalu selanjutnya kita bisa membaca ayat berikut ini: "Mata TUHAN tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong...Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka TUHAN mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya." (ay 16,18). Tuhan penuh kasih sayang terhadap kita dan tidak ingin kita menghadapi masalah atau terluka sendirian. Dalam ayat berikutnya dikatakan: "TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya." (ay 19). Seperti itulah Tuhan mengasihi kita. Dia peduli terhadap penderitaan kita, dan Dia tidak pernah terlalu sibuk untuk berada bersama kita, menguatkan kita dan melepaskan kita dari beban-beban yang berat.

Ketika banyak orang terlalu sibuk untuk mendengarkan atau membantu orang lain, ketika sebagian dari mereka berkata bahwa ia tidak punya waktu untuk orang lain, ketika mereka menganggap waktu mereka terlalu berharga buat diberikan, Tuhan tidak seperti itu. Tuhan akan selalu memiliki waktu seluas-luasnya untuk siapapun yang datang kepadaNya. Dia akan dengan senang hati menerima siapapun yang menghadapNya, kapan dan dimanapun. Tuhan tidak pernah terlalu sibuk! Dia selalu mendengarkan doa kita. "Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu" (Yeremia 29:12). Tuhan siap menjawab doa-doa kita. Karena itu ingatlah bahwa kapanpun kita butuh menyampaikan sesuatu kepada Tuhan, whenever we need to talk, Tuhan akan selalu siap untuk mendengar. Adakah yang membebani anda hari ini? Sudahkah anda datang kepadaNya? Dia menunggu anda, dan Dia tidak pernah terlalu sibuk untuk anda.

Tuhan tidak pernah terlalu sibuk untuk mendengar dan merespon anak-anakNya

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Kumpulan Khotbah Stephen Tong

Khotbah Kristen Pendeta Bigman Sirait

Ayat Alkitab Setiap Hari