Selasa, 27 April 2010

Let's Shine!

Ayat bacaan: Yesaya 43:4a
=======================
"Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau..."

kondisi fisik jelek, berharga di mata Tuhan"Seorang entertainer sejati tidak takut terlihat jelek, karena memang kadang kita harus terlihat jelek untuk alasan-alasan tertentu. Yang penting, kita bisa menghibur penonton yang mungkin datang dengan hati yang sedih. Semoga mereka bisa kembali ceria dengan suguhan kita.." itu kata seorang entertainer senior pada suatu kali kepada saya ketika berbincang-bincang. Itu benar adanya. Terlalu sering kita mengarahkan seluruh fokus kita kepada apa yang dipercaya dunia sebagai sesuatu yang indah, yang sempurna, dan karena itu kita sering menyesali diri, menganggap bahwa kita adalah mahluk yang penuh dengan segala yang kurang, tidak ada apa-apanya dibanding orang lain dan tidak berharga sama sekali. "Mau dijual berapa, orang dikasih gratis aja nggak bakalan ada yang mau kok.." canda seorang teman tentang dirinya pada suatu kali sambil tertawa.

Apakah hal seperti ini pernah atau sedang menimpa anda hari ini? Apakah anda memiliki fisik yang tidak sempurna? Ada cacat atau bekas-bekas luka tertentu di wajah atau bagian tubuh yang terlihat jelas? Merasa tidak secantik/seganteng orang lain? Tidak sepintar rekan-rekan sekerja, tidak memiliki baju atau aksesoris yang sepadan dengan lingkaran pergaulan atau pertemanan? Dan anda terus menghindar karena merasa rendah diri dan tidak sebanding dengan mereka? Anda merasa kecewa dengan kondisi diri anda? Itu banyak dialami orang, dan itulah akibat dari fokus yang hanya diarahkan kepada apa yang dipercaya dunia sebagai sesuatu yang sempurna. Tidak sedikit pula orang yang kemudian menuduh Tuhan pilih kasih kepada mereka. Jika si A bisa sesempurna itu, mengapa saya harus diciptakan seperti ini? Jika Tuhan berkata bahwa semua yang Dia ciptakan baik adanya, mengapa kondisi saya tidak baik? Pemikiran seperti itupun muncul karena kita hanya berpikir sempit, mengarahkan ukuran hanya kepada dunia saja. Padahal tidak seperti itu, karena biar bagaimanapun kita diciptakan Tuhan dengan tujuan masing-masing, dan semua itu sempurna adanya jika kita melihat dari kacamata Tuhan.

Bagaimana bisa dikatakan sempurna jika diri saya cacat? Cacat mungkin merupakan gambaran ketidaksempurnaan bagi manusia, tapi tidak bagi Tuhan. Ada banyak orang cacat sejak lahir namun justru mampu melakukan sesuatu yang luar biasa lewat keterbatasan kondisinya. Ada yang justru berhasil melebihi orang dengan tubuh lengkap dalam kondisi mereka. Pernah membayangkan seorang gitaris yang memiliki sebuah lengan buntung dan sebuah lagi hanya berisi dua jari? Itupun tanpa kaki? Ini nyata, dan ia aktif melayani di gereja di mana saya beribadah. Bagaimana seorang pianis wanita asal Korea mampu membuat banyak orang menangis terharu ketika ia hanya memiliki 4 jari secara total tapi bisa bermain lebih indah dari orang yang berjari lengkap? Itulah yang dimaksudkan Tuhan sebagai sempurna! Tuhan selalu punya rencana yang indah, tidak peduli seperti apa kondisi kita, dan itu berlaku bagi setiap orang, tanpa terkecuali.

Tuhan tidak membeda-bedakan anakNya berdasarkan kondisi fisik, ganteng atau tidak, pintar atau tidak dan sebagainya. Penggalan ayat dalam Yesaya hari ini menjadi buktinya. "Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau.." (Yesaya 43:4a). Itulah pandangan Allah terhadap kita. Kita berharga di mataNya, kita mulia dalam pandanganNya, dan Dia sangat mengasihi kita. Indah bukan?

Pada suatu kali ketika Yesus dan murid-muridNya berjalan, mereka bertemu dengan orang yang buta sejak lahir. Pada murid mengarah kepada pandangan dunia, bahwa orang seperti itu pastilah memiliki masalah dengan masa lalunya. Mereka pun berdebat menghakimi orang itu. "Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: "Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?" (Yohanes 9:2) Apa jawaban Yesus? "Jawab Yesus: "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia." (ay 3). Bukan karena alasan kutuk, dosa atau lain-lain, bukan hanya itu satu-satunya alasan kita berada dalam kekurangan-kekurangan, tapi lihatlah bahwa Allah menciptakan orang itu agar pekerjaan-pekerjaan Allah bisa dinyatakan di dalam dia! Dengan kata lain, agar orang lain bisa melihat kuasa Allah bekerja lewat dirinya. Seperti itulah pandangan Allah. Dan jika itu yang menjadi tujuan Allah, maka tidakkah keberhasilan demi keberhasilan akan dinyatakan dalam hidup orang buta itu, sehingga orang akan mampu melihat kuasa Allah bercahaya dalam dirinya?

Apa yang menjadi masalah dari fisik anda hari ini? Anda merasa jelek? Kurang sempurna? Bagi dunia mungkin itu bisa menjadi kendala, namun di mata Tuhan anda sama berharganya dengan orang yang anda anggap paling sempurna secara fisik di muka bumi ini sekalipun. Apa yang penting adalah bukan bagaimana anda mengira dunia akan memandang anda, tapi yang terpenting adalah bagaimana anda memandang diri anda sendiri. Jika Tuhan memandang anda berharga dan mulia, dan Dia menyatakan sangat mengasihi anda, bukankah itu yang terpenting? Hidupi dan imanilah itu. Percayalah bahwa anda diciptakan secara sempurna dengan kasih yang melimpah. Tuhan meminta kita untuk menjadi terang dan garam, mengharapkan kita untuk menjadi agen-agen pembaharuan (the agent of change) yang bisa membawa dampak positif di dunia dimana orang akan bisa melihat kuasa dan kemuliaan Tuhan lewat diri kita. Dan itu tidak pernah tergantung dari kondisi fisik kita. Kemuliaan Tuhan bisa bercahaya dalam diri kita tidak peduli seperti apapun kekurangan yang kita miliki. Karena itu buanglah ketakutan-ketakutan dan rasa rendah diri yang menyelimuti anda. Biarkan cahaya Tuhan menyinari diri anda hingga anda bisa tampil cemerlang dimana pekerjaan-pekerjaan Allah akan terlihat nyata dalam diri anda. Apapun katanya, apapun kekurangannya, anda dan saya tetap bernilai di mata Tuhan. Are you ready? Let's shine!

Biarkan terang dalam diri kita bercahaya dimana kuasa Tuhan dinyatakan didalamnya

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Kumpulan Khotbah Stephen Tong

Khotbah Kristen Pendeta Bigman Sirait

Ayat Alkitab Setiap Hari