Selasa, 27 Januari 2009

Ketika itu...

Renungan Harian Remaja | Cerita Renungan

Ketika itu, Tuhan telah bekerja enam hari lamanya. Kini giliran
diciptakan para ibu. Seorang malaikat menghampiri Tuhan dan berkata lembut:
 "Tuhan, banyak nian waktu yg Tuhan habiskan untuk menciptakan ibu ini?" dan Tuhan menjawab pelan:

 "Tidakkah kau lihat perincian yang harus dikerjakan?"

 01) Ibu ini harus waterproof (tahan air /cuci) tapi bukan dari plastik.
02) Harus terdiri dari 180 bagian yang lentur, lemas dan tidak cepat capai
03) Ia harus bisa hidup dari sedikit teh kental dan makanan seadanya
untuk mencukupi kebutuhan anak- anaknya.
04) Memiliki kuping yang lebar untuk menampung keluhan anak-anaknya
05) Memiliki ciuman yang dapat menyembuhkan dan menyejukan hati anaknya.
06) Lidah yang manis untuk merekatkan hati yang patah, dan
07) enam pasang tangan!!

 Malaikat itu menggeleng-gelengkan kepalanya
"Enam pasang tangan....? tsk tsk tsk..."
"Tentu saja! Bukan tangan yang merepotkan Saya,
melainkan tangan yang melayani sana-sini,
mengatur segalanya menjadi lebih baik," balas Tuhan.

08) Juga tiga pasang mata yang harus dimiliki seorang modelnya?"
Malaikat semakin heran.
Tuhan mengangguk-angguk.
Sepasang mata yang dapat menembus pintu yang tertutup rapat dan
bertanya: "Apa yang sedang kau lakukan di dalam situ?",
padahal sepasang mata itu sudah mengetahui jawabannya.
"Sepasang mata kedua sebaiknya diletakkan di belakang kepalanya,
sehingga ia bisa melihat ke belakang tanpa menoleh".

Artinya...,ia dapat melihat apa yang sebenarnya tak boleh ia lihat dan pasang
mata ketiga untuk menatap lembut seorang anak yang mengakui
kekeliruannya.
Mata itu harus bisa bicara!
Mata itu harus berkata: "Saya mengerti dan saya sayang padamu".
Meskipun tidak diucapkan sepatah kata pun.
"Tuhan", kata malaikat itu lagi, "Istirahatlah".
"Saya tidak dapat, Saya sudah hampir selesai"

09) Ia harus bisa menyembuhkan diri sendiri kalau ia sakit.
10) Ia harus bisa memberi makan 6 orang dengan satu setengah ons daging
11) Ia juga harus menyuruh anak umur 9 tahun mandi pada saat anak itu
tidak ingin mandi....

Akhirnya Malaikat membalik balikkan contoh Ibu dengan perlahan .
"Terlalu lunak," katanya memberi komentar.
"Tapi kuat," kata Tuhan bersemangat. "Tak akan kau bayangkan
 betapa banyaknya yang bisa ia tanggung, pikul, dan derita."

 "Apakah ia dapat berpikir?" tanya malaikat lagi.
 "Ia bukan saja dapat berpikir, tapi ia juga dapat memberi gagasan, idea, dan
 berkompromi", kata Sang Pencipta.
 Akhirnya Malaikat menyentuh sesuatu di pipi,
 "Eh, ada kebocoran di sini."
 " Itu bukan kebocoran," kata Tuhan.
 "Itu adalah air mata.... air mata kesenangan, air mata kesedihan,
 air mata kekecewaan, air mata kesakitan,air mata kesepian,
 air mata kebanggaan, air mata...., air mata...."
Tuhan memang ahlinya...."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Kumpulan Khotbah Stephen Tong

Khotbah Kristen Pendeta Bigman Sirait

Ayat Alkitab Setiap Hari