Sabtu, 26 Juli 2008

Sulit Memaafkan Diri Sendiri

Ayat bacaan: Kejadian 45:5
====================
"Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu."

menyalahkan diri sendiri, renungan harian
Ada banyak orang yang terbelenggu pada masa lalunya. Dosa ataupun kesalahan yang diperbuat di masa lalu terasa begitu menyiksa sehingga sulit bagi mereka untuk menatap masa depannya. "seandainya saya tidak melakukan hal itu.. saya tidak bisa memaafkan diri saya sendiri atas perbuatan itu.." kalimat yang mungkin pernah anda dengar dari orang-orang di sekitar anda, atau mungkin ada diantara kita yang pernah mengatakannya sendiri. Setidaknya saya pernah mengalami hal tersebut. Faktanya ada banyak orang yang sulit melepaskan diri dari kesalahan yang pernah diperbuat di masa lalu.

Ayat bacaan hari ini adalah mengenai kisah Yusuf. Dia hampir saja dibunuh saudara - saudaranya, tapi kemudian diputuskan untuk dijual kepada saudagar-saudagar Midian. Orang-orang Midian kemudian menjualnya kepada Potifar. Kisah selanjutnya rasanya tidak asing lagi bagi kita. Singkat cerita, Yusuf kemudian menjadi penguasa atas seluruh tanah Mesir. Ketika Yusuf menyatakan dirinya kepada saudara-saudaranya, yang telah menyiksa dan menjualnya sebagai budak, seluruh saudaranya pun gemetar ketakutan dan diliputi rasa penyesalan yang dalam. Mereka merasa menyesal atas perbuatan mereka terhadap Yusuf, dan kepedihan yang mereka buat terhadap Yakub, ayah mereka. Tapi lihatlah jawaban dari Yusuf. Dia tidak menghukum saudara-saudaranya, tetapi malah mengampuni mereka. Mengapa? Karena semua itu adalah atas kehendak Tuhan.

Ketika kita melakukan kesalahan dan hal tersebut menyakiti orang lain, atau malah orang yang kita sayangi, kita bisa berada diposisi yang sama seperti saudara-saudara Yusuf. Terkadang hal tersebut sulit kita lupakan, kita tidak bisa memaafkan diri sendiri, dan akibatnya kita terperangkap pada perasaan berdosa yang begitu besar. Selanjutnya kita akan merasa tidak pantas untuk mendapatkan apapun lagi, termasuk pengampunan dari Tuhan, karena kita menganggap dosa kita itu terlalu besar untuk diampuni. Tapi mari kita ingat, Tuhan selalu siap mengampuni kita, sebesar apapun dosa kita. Dia sangat mengasihi kita, dan kita sangat berharga bagi Dia. Jika kita berdoa, mengakui semua dosa dan mohon ampun, yakinlah bahwa Allah akan segera mengampuni kita. Tuhan tidak akan mau kita terus menerus menyalahkan diri sendiri dan tidak bisa bertumbuh akibat hal tersebut.

Dulu sebuah kesalahan besar pernah saya perbuat terhadap seseorang. Orang itu tidak bisa memaafkan saya hingga 5 tahun. Jangankan memaafkan, mendengar nama saya pun dia tidak sanggup. Rasa penyesalan itu saya bawa selama 5 tahun, tanpa pernah punya kesempatan untuk meminta maaf secara langsung padanya. Sehari sebelum saya dibaptis, dalam sebuah doa saya, saya meminta agar Tuhan membuka kesempatan bagi saya untuk membereskan masalah itu. Saya ingin agar keesokan harinya setelah saya dibaptis, saya bisa memulai sebuah hidup baru tanpa ada perasaan bersalah lagi di dalam hidup saya. Hanya dalam hitungan jam, tiba-tiba kesempatan itu datang. Saya berkesempatan makan malam bersamanya, dan disana saya akui semua kesalahan saya secara jujur, dan berharap dia bisa memaafkan saya. Dia tersenyum dan berkata, "iya, aku maafin.." Pada saat itu, seakan-akan beban berton-ton lepas dari pundak saya. Kami pun kembali berteman hingga hari ini.

Ketika anda merasakan beban yang sama seperti saya, berdoalah, mintalah agar Tuhan membuka jalan dan membantu anda. Tentunya setelah anda mengakui semuanya pada Tuhan dan bertobat. Dia pasti buka jalan, dan kita bisa menatap masa depan tanpa beban masa lalu lagi.

Tuhan tidak pernah ingin perasaan bersalah membelenggu diri kita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Kumpulan Khotbah Stephen Tong

Khotbah Kristen Pendeta Bigman Sirait

Ayat Alkitab Setiap Hari