Rabu, 02 Februari 2011

Rasa Takut (1) : Takut vs Iman

Ayat bacaan: Yesaya 41:10
===================
"janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan."

rasa takut, imanTakut. seberapa besar kata takut itu menakutkan anda? Kita berhadapan dengan rasa takut hampir setiap hari di setiap lini kehidupan. Mulai dari rasa takut akan kegelapan dan bentuk-bentuk phobia lainnya seperti ketinggian, ruang tertutup, dan sebagainya, takut karena dihantui masa lalu, bahkan takut menghadapi hari depan. Rasa takut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kita. Di satu sisi rasa takut punya dampak positif untuk mengingatkan kita agar jangan gegabah dalam mengambil keputusan atau melakukan sesuatu. Tapi dalam kadar berlebihan atau frekuensi yang tinggi, rasa takut bisa mematikan semangat kita dan membawa kerugian-kerugian lainnya. Bukan hanya kita menjadi tidak bisa bertumbuh, berkembang atau meningkat, tetapi juga bisa mendatangkan masalah-masalah lain seperti gangguan kesehatan dan sebagainya. Sementara kita terus berhadapan dengan berbagai situasi yang bisa mendatangkan ketakutan, apa yang menjadi respon kita? Lari dari keadaan, bersembunyi, mundur, mengeluh, atau pelarian-pelarian lainnya, atau kita dengan tegar menghadapi semuanya dengan iman?

Dengan iman, sebuah kata yang mengacu kepada "dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat."(Ibrani 11:1). Tetapi bagi sebagian anjuran untuk berpegang dengan iman bisa terdengar terlalu abstrak. Sementara masalah hadir secara detail dalam berbagai bentuk, bagaimana mungkin menjawab semua itu hanya dengan satu kata: iman? Itu sudah pernah saya dengar beberapa kali. Baiklah, itu bukan masalah. Karena selain memberi jawaban lewat iman, Tuhan juga memberi jawaban secara detail dalam banyak kesempatan, sehubungan dengan jenis-jenis kesulitan yang kita hadapi. Tuhan mengetahui segala penderitaan yang kita alami, Dia peduli terhadap itu semua, dan kabar baiknya, Dia tidak akan pernah mau berpangku tangan membiarkan kita melalui semua itu sendirian.

Ayat bacaan hari ini menggambarkan dengan jelas besarnya kepedulian Tuhan itu. Dia berfirman, "janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan." (yesaya 41:10). Baca dan renungkan ayat ini berulang-ulang, maka kita akan menyerap sebuah janji yang sangat indah sebagai jawaban atas segala yang kita hadapi. Bukan hanya sekali, tetapi Tuhan sudah berulangkali menegaskan bahwa Dia tidak akan pernah meninggalkan kita sendirian, dan semua itu bisa kita dapati dalam Alkitab. Di sisi lain kita mendapati pula banyak seruan Yesus agar kita tidak takut menghadapi segala sesuatu. Salah satunya berbunyi: "Jangan takut, percaya saja!" (Matius 5:36).

Apa yang menyebabkan rasa takut ini muncul? Mari kita lihat apa yang dikatakan Yesus ketika menegur murid-muridNya yang dicekam ketakutan. "Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?" (Matius 14:31). Kata-kata ini diucapkan Yesus ketika Petrus mulai panik hampir tenggelam. Kita tentu sudah sangat kenal dengan peristiwa ini. Mungkinkah manusia bisa berjalan di atas air? Tentu tidak. Dan ingatlah bahwa pada saat itu semua murid sedang ketakutan terombang ambing di tengah deru angin yang berlawanan arah dengan perahu mereka. Lihatlah bahwa Yesus hadir dan siap untuk menolong. Di saat seperti itu kehadiran Yesus ternyata membawa mukjizat. Dan Petrus pun kemudian sukses berjalan di atas air, mengatasi badai. Tetapi kita tahu bahwa kemudian ia tenggelam. Apa yang membuatnya tenggelam? "Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!" (ay 30). Rasa takut, itulah yang membuat Petrus kemudian gagal. Maka teguran Yesus di atas pun hadir untuk Petrus, untuk murid-muridNya di kapal, dan tentu saja berlaku buat kita hari ini. Rasa takut bisa membuat kita gagal mencapai kemenangan. Rasa takut bisa menghalangi kemajuan bahkan impian kita, ketika rasa takut itu lebih besar dari iman kita.

Dalam ayat-ayat di atas kita bisa melihat adanya keterkaitan sebab akibat antara rasa takut dan percaya. Percaya, itu berbicara mengenai iman. Kurang percaya, atau kurang iman, itu akan membuat rasa takut berkuasa atas diri kita, sehingga bisa menghambat langkah kita. Tidak ada lagi kemenangan, tidak ada lagi sukacita, tidak ada lagi kedamaian, semua bisa dirampas oleh rasa takut apabila kita terus membiarkannya tumbuh dalam diri kita. Ayat bacaan hari ini sudah memberi sebuah jawaban tegas yang berasal dari Tuhan akan janji penyertaanNya. Jika kita percaya dan menggantungkan hidup kita sepenuhnya ke dalam tangan Tuhan yang menciptakan segalanya dengan sempurna ini, mengapa kita harus takut? Jika Tuhan yang berkuasa di atas segalanya berjanji untuk terus menyertai, meneguhkan, menolong dan memegang kita untuk mencapai kemenangan, mengapa kita harus bimbang dan membiarkan diri kita terus dicekam ketakutan? Keluarlah dari rasa takut itu, dan lakukan itu dengan menumbuhkan iman secara terus menerus dalam diri kita. Besok kita akan melihat apa saja janji Tuhan secara lebih detail untuk menjawab ketakutan-ketakutan kita. Until then, keep the faith, trust Him fully and throw all your fears away.

Takut tidak akan bisa menguasai anda jika iman yang anda miliki lebih besar dari rasa takut itu

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Kumpulan Khotbah Stephen Tong

Khotbah Kristen Pendeta Bigman Sirait

Ayat Alkitab Setiap Hari