Rabu, 02 September 2009

Gembala Yang Baik

Ayat bacaan: Mazmur 23:1
======================
"TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku."

gembala yang baikSebuah berita unik saya baca hari ini di koran. Dikatakan di sana, perubahan iklim ternyata juga mempengaruhi ukuran tubuh domba menjadi semakin kecil. Fakta ini ditemukan para ilmuwan di Skotlandia yang meneliti populasi domba di sana. Sejak penelitian dimulai 24 tahun yang lalu, ukuran domba ternyata mengerut lima persen. Kaki-kakinya semakin pendek dan berat badannya terus menurun. Mereka kemudian menyimpulkan bahwa jika pengerutan ini terus terjadi, diperkirakan seratus tahun lagi domba akan menjadi seukuran anjing chihuahua.

Domba memang tergolong hewan ternak yang lemah dan sangat rentan. Bahkan perubahan iklim ternyata mampu membuat domba-domba ini mengalami masalah. Tidak sembarangan jika Alkitab menggambarkan ikatan hubungan antara manusia dengan Tuhan sebagai hubungan antara domba dan Gembalanya. Mengapa harus domba? Karena itu tadi, domba dipakai untuk menunjukkan siapa dan seperti apa kita ini sebenarnya. Domba menggambarkan sosok yang lemah, bodoh, mudah tersesat, selalu dalam bahaya dan tidak berdaya. Maka domba selalu membutuhkan gembala untuk menuntunnya. Seperti domba, kita manusia pun sesungguhnya lemah dan tidak berdaya, rentan menghadapi masalah, bodoh dan tidak berdaya. Artinya, kita akan musnah dengan mudah jika kita tidak memiliki gembala yang cakap dan baik untuk menuntunnya. Puji Tuhan, ketika kita lemah dan tidak berdaya bagai  domba, ternyata Tuhan menempatkan dirinya sebagai Gembala yang baik.

Sadar atau tidak, kita manusia adalah mahluk yang lemah. Dalam Alkitab dikatakan "..sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa." (Yohanes 15:5). Agar selamat kita butuh figur Gembala yang dapat menuntun kita, menjadi tempat berpegang dan berlindung kita agar selamat. Haleluya, ada Tuhan Yesus yang menyatakan "Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya." (Yohanes 10:11). Ini sebuah anugerah Tuhan yang luar biasa, bukti betapa Tuhan begitu mengasihi kita dan menyadari betul bahwa kita ini tidak akan bisa berbuat apa-apa jika dibiarkan sendirian menghadapi segalanya. Sebagai manusia kita kerap kali berbuat salah, berulang kali melanggar perintahNya, sehingga seharusnya kita tidaklah layak menerima anugerah sebesar ini, tapi begitulah Tuhan mengasihi kita. Tuhan Yesus rela datang dan mati untuk menyelamatkan kita. Roh Kudus hadir dalam setiap kita yang percaya untuk terus menuntun kita melewati berbagai rintangan dalam kehidupan. Semua ini adalah kasih karunia Tuhan. Ini tentu berbeda dengan sifat manusia yang biasanya pamrih ketika memberikan sesuatu. "sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu. Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba itu." (ay 11-13). Tapi Tuhan Yesus tidaklah demikian. "Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku." (Yohanes 10:14-15). Dalam Yesus kita menemukan sosok Gembala yang baik, yang akan senantiasa menuntun kita supaya tidak tersesat dan binasa.

Mazmur Daud menggambarkan demikian indah. "TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku." (Mazmur 23:1). Memiliki Tuhan sebagai Gembala, kita yang lemah bak domba-domba ini tidak perlu takut dalam melangkah. "Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya." (ay 2-3). Bahkan dalam kekelaman sekalipun kita tidak perlu takut, karena Tuhan akan selalu ada beserta kita. (ay 4). Jika ada satu domba yang keluar dari jalur sekalipun, Sang Gembala yang baik akan segera mencarinya. Demikian gambaran yang diberikan Tuhan Yesus: "Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya? Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira, dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetanggan serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan. Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan." (Lukas 15:4-7). Inilah gambaran dari Gembala yang baik, yang peduli terhadap domba-dombaNya satu per satu. Semua domba berharga di mataNya, tidak ada satu domba pun yang dianggap lebih rendah di banding domba lainnya.

Tuhan Yesus adalah Gembala pemilik, bukan gembala upahan. Dia berkuasa penuh atas hidup kita dan sanggup menjaga kita semua, karena Dia sendiri lah yang memiliki kita. Mungkin ada diantara teman-teman yang hari ini mulai menyerah akibat tekanan hidup yang demikian berat, mulai merasa ragu untuk melangkah, dicekam rasa takut dan khawatir akan hari esok. Kelemahan dan keterbatasan kita sebagai manusia memang bisa membuat kita menyerah. Tapi ingatlah bahwa ada Gembala kita yang luar biasa yang akan selalu menuntun kita, menjaga dan memelihara kita. Apapun masalah kita hari ini, datanglah pada Gembala yang baik. Selalu ada jalan keluar, karena Gembala kita mengenal siapa diri kita dan pasti tahu apa yang terbaik buat kita.

Yesus adalah Gembala yang baik yang mengetahui pergumulan domba-dombaNya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Kumpulan Khotbah Stephen Tong

Khotbah Kristen Pendeta Bigman Sirait

Ayat Alkitab Setiap Hari