Sabtu, 08 September 2007

Syukur atas Adaku !



Bacaan Matius 1:1-16.18-23

Dalam semua tradisi kebudayaan manusia, kelahiran merupakan peristiwa yang penting sekali maknanya. Bahkan, sebelum kelahiran anak baru terjadi, ada acara-acara khusus yang dibuat untuk mempersiapkan kelahiran itu. Di Jawa misalnya ada tradisi mendoakan ibu dan bayi dalam kandungannya saat kandungan itu berusia tiga bulan, lima bulan dan tujuh bulan. Setelah lahir ada juga perayaan syukur seperti selapanan (setelah 35 hari kelahiran).
Hari ini kita merayakan pesta kelahiran bunda perawan Maria. Tentang kapan dan bagaimana dia dilahirkan tidak diceritakan dalam kitab suci. Kitab kitab apokrif (yakni kitab-kitab yang tidak termasuk dalam daftar resmi kitab suci) yang ada dalam tradisi Gereja mengatakan bahwa Maria lahir dari pasangan Yoakim dan Anna. Gereja mewarisi terus tradisi itu dan hingga kini orangtua maria digelari kudus.
Meski tidak tertulis dalam kitab suci, Maria tetap menjadi salah satu tokoh sentral dalam Perjanjian Baru. Sebenarnya, hemat saya, merayakan kelahiran Maria - sebagaimaan kita selalu merayakan hari ulang tahun kita - bukanlah sekedar syukur atas peristiwa kelahiran atau syukur atas kehadiran kita, tapi terutama syukur atas seluruh karya kita sepanjang hidup kita. Demikian pun merayakan pesta kelahiran Maria adalah merayakan seluruh hidup Maria yang betul-betul menjadi anugerah Allah bagi kita. Yesus tidak saja memberi hidup-Nya tapi juga ibunya sendiri.
Kata-kata Yesus kepada Yohanes, "inilah ibumu" adalah kata-kata yang diperuntukkan kepada kita semua. "Inilah ibumu" tidak hanya berisi pernyataan tapi perintah dan nasihat supaya mengikuti teladan Maria. Dalam pribadi Maria, kita menemukan cara bagaimana mengikuti Yesus dalam jalan yang sederhana tapi total seratus persen. Maria, orang yang sederhana tapi setia, sabar, lembut dan penuh penyambutan. Dia sekaligus berani, tekun dan penuh iman.
setiap hari dalam doa-doa saya, saya selalu minta rahmat dari Yesus agar bisa menjadi seperti ibunya. Doa yang setiap hari saya ucapkan adalah magnificat...Bersama Maria saya bersyukur dan mengagungkan Tuhan atas rahmat bahwa saya pernah ada dan lahir sebagai manusia; lebih-lebih syukur atas panggilan untuk menjadi rekan kerjanya di dunia ini.
"Aku mengagungkan Tuhan, hatiku bersukaria karena Allah penyelamatku. Mulai sekarang aku disebut bahagia oleh sekalian bangsa. Kuduslah nama-Nya. Kasih sayangnya turun temurun kepada orang yang takwa. Perkasalah perbuatan-Nya. Diceraiberaikannya orang yang angkuh hatinya. Orang yang berkuasa diturunkannya dari tahkta. Yang hina dina diangkatnya. Orang lapar dikenyangkannya dengan kebaikan. Orang kaya diusirnya pergi dengan tangan kosong. Menurut janjinya kepada leluhur kita, Allah telah menolong Israel hambanya. Demi kasih sayangnya kepada Abraham serta keturunannya untuk selama-lamanya. Amin!
Bersyukurkah anda atas hidup anda? Doakanlah selalu magnificat itu. Ini adalah doa yang jika didoakan dengan sungguh-sungguh membuat anda menyatu dengan seluruh umat manusia, seluruh dunia dan ciptaan. Ini doa misioner.
salam,
ronal,s.x.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Kumpulan Khotbah Stephen Tong

Khotbah Kristen Pendeta Bigman Sirait

Ayat Alkitab Setiap Hari