Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 6 Oktober 2012 -
Baca: 2 Korintus 8:1-15
"Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka." 2 Korintus 8:3
Tuhan menghendaki kita tetap kuat dan senantiasa bersyukur meski di tengah pencobaan seperti jemaat Makedonia. Itu yang disebut proses. Kita harus menyadari bahwa setiap orang percaya pasti akan mengalami proses pembentukan dari Tuhan. "Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas." (Ayub 23:10). Proses dari Tuhan selalu bertujuan untuk membentuk dan memurnikan kita, sebab itu jangan memberontak ketika kita sedang dalam prosesNya.
Tidak hanya bersukacita di tengah kesesakan, jemaat Makedonia adalah jemaat yang juga suka memberi. Meskipun mereka miskin, namun kaya dalam kemurahan. Kemurahan seseorang tidak diukur oleh besarnya jumlah yang ia berikan/persembahkan tapi pada motivasi saat ia memberi. Ayat nas menyatakan bahwa mereka bahkan memberi melampaui kemampuan yang ada. Bagi mereka, memberi bukanlah suatu beban atau keterpaksaan, tapi sebagai suatu kesempatan. Luar biasa! Tidak sedikit orang Kristen yang pelit dan selalu hitung-hitungan bila ingin memberi; ada juga yang memberi karena terpaksa atau punya motivasi terselubung; ingin dipuji atau untuk menunjukkan kalau dirinya mampu. Rasul Paulus menasihati, "Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita." (2 Korintus 9:7). Jika kita memberi, kita harus melakukannya dengan rela hati; tanpa kerelaan, kita akan cenderung menunda-nunda waktu untuk memberi dan akhirnya kita mengurungkan niat untuk memberi.
Inilah kasih yang sesungguhnya! Tanda seseorang memiliki kasih adalah memberi. Kasih tidak perlu digembar-gemborkan melalui ucapan, tapi harus dibuktikan dengan perbuatan. Suka memberi haruslah menjadi karakter hidup orang Kristen! Apa pun keadaan kita marilah kita belajar untuk memberi. Mungkin ada yang yang berkata, "Jangankan memberi, untuk diri sendiri saja tidak cukup!" Perhatikan ayat ini: "Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan. Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan," (Amsal 11:24-25a).
Walau miskin, jemaat Makedonia kaya dalam kemurahan!
Related Posts :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar