(sambungan)
Lalu lihat bagaimana cara hidup jemaat mula-mula yang dicatat dalam kitab Kisah Para Rasul. "Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing." (Kisah Para Rasul 2:44-45). Tidak dikatakan bahwa yang kekayaannya luar biasa melimpah yang membantu, tapi mereka secara kolektif saling berbagi sesuai kemampuan masing-masing. Ada yang kaya, ada yang cukup, berapapun yang ada pada mereka, semua mereka pergunakan untuk kepentingan bersama dalam kebersatuan yang begitu indah. Hal ini kembali disinggung dalam pasal 4. "Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorangpun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama." (4:32). Kembali kita melihat disini bahwa tidak ada batasan kaya untuk memberi, dan kita bisa melihat bagaimana Tuhan memberkati jemaat mula-mula ini dalam banyak hal, terutama dalam hal pertumbuhan jumlah jemaat.
Dalam renungan terdahulu kita sudah melihat Firman Tuhan yang berbunyi: "Allah berkuasa memberi kepada kalian berkat yang melimpah ruah, supaya kalian selalu mempunyai apa yang kalian butuhkan; bahkan kalian akan berkelebihan untuk berbuat baik dan beramal." (2 Korintus 9:8 BIS). Tuhan selalu rindu untuk mengucurkan berkat kepada kita, tetapi kita harus tahu untuk apa sebenarnya berkat itu diberikan kepada kita. "...hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat..." (1 Petrus 3:9). Itulah hakekatnya mengapa kita diberkati, yaitu untuk memberkati orang lain. Banyak sedikit uang yang dimilikinya bukanlah menjadi ukuran, tetapi kerelaan hatinya dalam memberi atas dasar belas kasih, itulah yang seharusnya menggerakkan kita untuk berbuat baik dan beramal. Ini sesuai dengan bunyi Firman Tuhan bahwa kita diminta untuk memberi "menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan." Mengapa? "Sebab Tuhan mengasihi orang yang memberi dengan sukacita." Ini bisa kita baca dalam 2 Korintus 9:7. Artinya, besar kecilnya pemberian kita, dalam bentuk apapun, berapapun yang kita punya saat ini, selama kita memberi dengan kerelaan dan sukacita, maka Tuhan akan menghargai itu dengan sangat besar.
Anda merasa tidak punya cukup untuk diberikan? Anda merasa kemampuan anda terbatas dan anda merasa tidak ada yang istimewa dengan kemampuan anda itu? Berhentilah berpikir seperti itu, karena itu tidak akan pernah bisa menjadi alasan untuk tidak memberi. Sesungguhnya jika kita mau melihat atau memeriksa kembali apa yang kita punya, Tuhan sudah melengkapi kita untuk melakukan setiap perbuatan baik. (2 Timotius 3:17). Artinya kita tinggal memiliki sebentuk hati yang penuh kasih, yang rindu untuk menolong orang lain, siapapun mereka. Selebihnya sudah disediakan langsung oleh Tuhan. Mari luangkan waktu untuk meresapi ayat berikut: "Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati." (Lukas 6:36). Kita tidak akan pernah kekurangan setelah memberi dengan kerelaan hati dan sukacita, Tuhan justru akan terus melipat gandakan agar selain kita mampu mencukupi kebutuhan kita, tetapi terlebih pula agar kita mampu memberkati orang lain lebih dan lebih lagi. Kita diberkati untuk memberkati, kita diberi untuk memberi. Hati yang bersukacita dalam memberi tidak akan memandang kekurangan atau keterbatasan diri sendiri, tetapi mampu melihat dengan penuh rasa syukur bagaimana Tuhan selama ini telah memberkati kita.
Jadilah orang murah hati seperti Bapa adalah murah hati
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2012
(2175)
-
▼
Oktober
(161)
- What Do You See? (1)
- renungan harian online: What Do You See? (1)
- Sabda bahagia
- Renungan Harian Air Hidup: FIRMAN TUHAN: Makanan R...
- 1 Nov - HARI RAYA SEMUA ORANG KUDUS:
- 31Okt
- Serius Dalam Mengemban Tanggung Jawab
- renungan harian online: Serius Dalam Mengemban Tan...
- Renungan Harian Air Hidup: MASIHKAH ADA BERHALA DI...
- Yesus "pintu" masuk Kerajaan Allah
- Panjangnya Kesabaran Tuhan
- renungan harian online: Panjangnya Kesabaran Tuhan
- Renungan Harian Air Hidup: MENJADI KEPALA DAN BUKA...
- Menjadi berguna bagi sesama
- 30 Okt
- Mencegah Pertengkaran
- renungan harian online: Mencegah Pertengkaran
- Renungan Harian Air Hidup: MENJADI KEPALA DAN BUKA...
- Membuka diri bagi rahmat dan sentuhan Tuhan
- 29 Okt
- Keras Hati
- renungan harian online: Keras Hati
- Renungan Harian Air Hidup: JANJI TUHAN PASTI DIGEN...
- Minggu Biasa XXX
- Menjadi bangsa yang meneladan Yesus Kristus Sang I...
- Memperhatikan Pergaulan
- renungan harian online: Memperhatikan Pergaulan
- 27Okt
- Renungan Harian Air Hidup: JANJI TUHAN PASTI DIGEN...
- Menjadi pribadi yang semakin baik untuk Tuhan dan ...
- 26 Okt
- 25 Okt
- Pertumbuhan Iman
- renungan harian online: Pertumbuhan Iman
- Renungan Harian Air Hidup: LUNTURNYA 'HATI HAMBA' (2)
- Kejernihan dan Kepekaan membaca tanda-tanda zaman
- Confirm your unsubscription from 'Renungan Harian ...
- Confirm your unsubscription from 'renungan harian ...
- Confirm your unsubscription from 'Renungan Harian ...
- Phototaxis
- renungan harian online: Phototaxis
- Renungan Harian Air Hidup: LUNTURNYA 'HATI HAMBA' (1)
- Kehadiran Yesus menjadi api yang membarui cara hid...
- Renungan Harian Air Hidup: BERTOBAT: Ada Pertolong...
- Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakuk...
- renungan harian online: Tumpukan Batu dan Dosa
- Tumpukan Batu dan Dosa
- 24 Okt
- Renungan Harian Air Hidup: HIDUP DALAM PIMPINAN RO...
- Pro aktif membaharui diri
- renungan harian online: The God of Second Chance (2)
- The God of Second Chance (2)
- Kisah Bunga Putih
- Bibir Seorang Kristen
- Kisah Burung Rajawali
- 23 Okt
- renungan harian online: Kemana Mata Memandang
- Kemana Mata Memandang
- 22 Okt
- Renungan Harian Air Hidup: TUHAN TIDAK PERNAH MELU...
- Sikap yang benar terhadap harta benda
- Yang ingin menjadi besar harus menjadi pelayan
- Renungan Harian Air Hidup: HORMATILAH PEMIMPIN ROH...
- renungan harian online: Jangan Lupa Mengucap Syukur
- Jangan Lupa Mengucap Syukur
- Minggu Biasa XXIX
- 20Okt
- Renungan Harian Air Hidup: JANGAN TAMAK TERHADAP K...
- Mengakui Tuhan di hadapan sesama
- Menyampaikan Lewat Roh Kudus (2)
- renungan harian online: Menyampaikan Lewat Roh Kud...
- Renungan Harian Air Hidup: JANGAN TAMAK TERHADAP K...
- 19 Okt
- Takut akan Tuhan
- renungan harian online: Menyampaikan Lewat Roh Kud...
- Menyampaikan Lewat Roh Kudus (1)
- Renungan Harian Air Hidup: TUHAN ADALAH BENTENG BA...
- 18 Okt
- Terlibat dalam misa karya keselamatan Allah
- renungan harian online: Roh Kudus
- Roh Kudus
- Renungan Harian Air Hidup: MATA ROHANI YANG TERBUKA
- Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa
- renungan harian online: Periksa Diri Sendiri
- Periksa Diri Sendiri
- 17 Okt
- 16 Okt
- Renungan Harian Air Hidup: KUNCI MENGALAMI KETENAN...
- Keseimbangan dan keselarasan dalam hidup
- renungan harian online: Hikmat
- Hikmat
- 15 Okt
- Renungan Harian Air Hidup: MILIKILAH HATI YANG TAA...
- Syarat Menerima Kerajaan Allah adalah percaya dan ...
- renungan harian online: Petani
- Petani
- Renungan Harian Air Hidup: MILIKILAH HATI YANG TAA...
- Minggu Biasa XXVIII
- Apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup ya...
- renungan harian online: Berlatih
-
▼
Oktober
(161)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar