Renungan:
Harta kekayaan telah menjerumuskan banyak orang ke jurang malapetaka. Harta juga telah menyulut banyak sengketa. Hari ini, ada orang yang bersengketa mengenai warisan datang kepada Yesus dan minta supaya Yesus membantu pembagian warisan. Pasti Yesus merasa geli karena tiba-tiba diangkatmenjadi "hakim warisan." Tetapi, Yesus memanfaatkan peristiwa ini untuk mengajarkan sikap yang benar terhadap harta dunia.
Harta dunia tidak menjamin kebahagiaan dan keselamatan seseorang. Dewasa ini, di negara kita, banyak contoh mengenai hal itu. Banyak orang kaya selalu gelisah menyembunyikan kekayaannya hanya untuk menghindari pajak; lalu mereka membuat laporan paslu mengenai kekayaannya. Mungkin ia berhasil mengelabui petugas pajak tapi hatinya tetap tidak tenang. Ada orang kaya yang harus "bersembunyi" dalam kegelisahan karena kekayaannya merupakan hasil korupsi dan ia terus diburu oleh polisi. Banyak terjadi kerusuhan dan pembunuhan karena sengketa mengenai harta. Hari ini Yesusmemberikan peringatan keras kepada para penimbun harta: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu... untuk siapakah semua harta yang telah kaukumpulkan.
Para penimbun harta tidak akan selamat dan bahagia kalau mereka tidak kaya di hadapan Allah. Jadi, yang menjamin keselamatan dan kebahagiaan bukanlah harta dunia (betapa pun berlimpahnya) tetapi harta rohani. Maka, marilah kita berjuang untuk menjadi kaya di hadapan Allah."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar