Kemudian ketujuh puluh murid itu kembali dengan gembira dan berkata: "Tuhan, juga setan-setan takluk kepada kami demi nama-Mu." Lalu kata Yesus kepada mereka: "Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit. Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu. Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga." Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu. Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak ada seorangpun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakan hal itu." Sesudah itu berpalinglah Yesus kepada murid-murid-Nya tersendiri dan berkata: "Berbahagialah mata yang melihat apa yang kamu lihat. Karena Aku berkata kepada kamu: Banyak nabi dan raja ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya."
Renungan:
13 Frater diutus ke kampung-kampung untuk pelayanan Natal. Jaraknya sekitar 150 - 200 km dari pusat kota. Mereka dihantar dari satu stasi ke stasi yang lain dengan membonceng sepeda motor. Sebagian jalan berlumpur dan becek. Selama 1 minggu mereka mengalami kebersamaan dengan umat dan masyarakat setempat. Mereka tinggal di rumah umat, dan makan dan minum apa saja yang disediakan oleh tuan rumah. Meski medannya berat, mereka pulang dengan gembira, karena telah "mengalami kuasa Allah melalui umatNya".
Dalam Injil hari ini, 70 murid yang diutus Yesus itu mengalami sendiri bahwa kuasa yang diberikan kepada mereka itu sungguh dahsyat. Tidak ada kekuatan/ kuasa yang membahayakan mereka. Mereka berhasil "mengatasi kesulitan" (penyakit, racun, ular, dan lain-lain) bahkan mengalahkan kekuatan setan. Allah sungguh mahakuasa, maha pengasih dan penyayang kepada umat manusia. Mereka telah menyaksikan bahwa Allah sanggup melakukan segala sesuatu. Itulah sebabnya mereka kembali dari medan perutusan dengan gembira. Bagi Allah, tidak ada yang mustahil.
(Renungan Harian Mutiara Iman 2012, Yayasan Pustaka Nusatama, dimuat dalam mirifica.net)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar