Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 8 Oktober 2012 -
Baca: Pengkotbah 11:1-8
"Siapa senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur; dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai." Pengkotbah 11:4
Ada tertulis: "Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya." (Yohanes 15:13). Ini adalah bukti nyata bahwa Tuhan telah terlebih dahulu mengasihi kita, bahkan Dia rela mengorbankan nyawaNya untuk menebus dosa-dosa kita.
Mengorbankan nyawa atau memberikan hidupNya adalah ekspresi kasih Tuhan kepada kita. Lalu, apa yang harus kita lakukan untuk membalas kasih Tuhan ini? Wujud dari kasih kita kepada Tuhan adalah taat melakukan semua yang diperintahkan Tuhan. Ada pun salah satu perintah Tuhan yang harus kita taati adalah keharusan untuk memberikan persembahan, baik itu kepada Tuhan dan juga sesama. Inilah perintah Tuhan: "Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu." (Lukas 6:38). Kalau kita sungguh-sungguh mengasihi Tuhan, kita akan melakukan perintah ini dengan sukacita dan penuh kerelaan hati.
Perintah untuk memberi dan memuliakan Tuhan dengan harta yang kita miliki juga disampaikan Salomo: "Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya." (Amsal 3:9-10). Ayat ini jelas menunjukkan bahwa Tuhan juga ingin dimuliakan dengan harta kita. Tuhan ingin melatih kita untuk memberikan sesuatu terlebih dahulu kepadaNya sebelum kita menerima sesuatu dari Tuhan. Itulah sebabnya Tuhan akan menyediakan segala sesuatu yang kita perlukan agar kita mampu memberi persembahan. Tertulis: "Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu." (2 Korintus 9:10).
Sesungguhnya Tuhan tidak memberlukan uang atau harta kita karena Dia punya segala-galanya, Ia hanya ingin melatih sejauh mana kita punya kemauan dan kerelaan untuk memberi.
Related Posts :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar