Ayat bacaan: Matius 6:33
====================
"Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."
Bagi saya yang berkecimpung dalam pekerjaan yang kebanyakan berada di dunia maya, agak mengherankan bagi saya ketika mendengar pandangan-pandangan negatif yang sering digelontorkan di media mengenai bahaya internet. Banyak orang yang dengan sempit mengartikan cyber world sebagai sebuah dunia yang melulu berisi hal yang buruk. Benar, ada banyak hal buruk yang bisa menjadi dipermudah aksesnya dengan menggunakan internet, tetapi itu hanyalah sebagian kecil dari begitu banyak manfaat positif yang bisa kita peroleh lewat itu. Bayangkan ketika dahulu kita harus repot duduk di perpustakaan untuk mencari referensi, saat ini kita cukup duduk di rumah dan dengan beberapa klik kita bisa memperoleh informasi atau data yang kita butuhkan. Bukankah saya mempergunakan media internet untuk menulis renungan setiap hari untuk membagi berkat sesuai panggilan saya bagi teman-teman sekalian? Itu membuktikan juga bahwa internet bukan melulu berisi hal yang buruk, tapi bisa juga dipakai sebagai media yang mewartakan Injil Kerajaan bagi orang-orang yang hidup didalamnya. Mulai dari resep membuat sambal terasi sampai bom atom bisa kita peroleh di internet. Masalahnya bukan dari teknologinya, tetapi justru dari kita sebagai pengguna atau pengakses. Anda bisa menyebutkan pisau sebagai benda tajam berbahaya yang bisa membunuh, tapi bagaimana kita bisa memotong dalam memasak tanpa adanya pisau? Apakah pisau masih merupakan senjata berbahaya ketika dipakai untuk memasak di dapur? Itu sebuah analogi sederhana yang mungkin bisa menggambarkan bahwa berbahaya atau bermanfaat, semua tergantung dari si pengguna. Dengan kata lain, baik atau buruknya sesuatu, itu tergantung dari tangan siapa yang menggunakannya.
Mari kita lihat sisi lain dari ayat yang sudah sangat kita kenal berikut ini. "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."(Matius 6:33). Ayat ini biasanya dipakai untuk menjelaskan bahwa Tuhan menjamin hidup kita, anak-anakNya yang selalu rindu untuk dekat dengan Tuhan. Itu benar. Tapi disamping itu kita bisa melihat ayat ini dari sudut pandang topik seperti ilustrasi kecil di atas. Jika kita mendahulukan Kerajaan Allah dan kebenarannya, jika kita hidup benar sesuai firman Tuhan, maka apapun yang ada di tangan kita bisa menjadi berkat bagi banyak orang dan tidak akan menjadi senjata berbahaya atau awal dari kebinasaan. Akan sangat berbeda penggunaan alat apapun jika berada di tangan yang benar dibandingkan jika ada di tangan yang salah. Yang penting adalah bagaimana kita mendahulukan untuk hidup dalam kebenaran, hidup benar sesuai firman Tuhan. Jika kita memprioritaskan hal ini, kita pun akan terbentuk menjadi manusia yang benar, sehingga apapun yang ada di tangan kita tidak akan menjadi benda mematikan, senjata berbahaya atau sesuatu yang menghancurkan. Itu tidak akan menjadi sesuatu yang negatif, namun justru bisa menjadi sebuah berkat yang berguna bagi sesama dimana kemuliaan Tuhan bisa dinyatakan.
Tuhan Yesus berkata: "Jikalau suatu pohon kamu katakan baik, maka baik pula buahnya; jikalau suatu pohon kamu katakan tidak baik, maka tidak baik pula buahnya. Sebab dari buahnya pohon itu dikenal." (Matius 12:33). Dari ayat ini kita bisa melihat bahwa apa yang harus kita perhatikan adalah pohonnya, dan bukan buahnya. Sebuah pohon yang baik akan selalu menghasilkan buah-buah yang baik. Demikianlah orang-orang yang selalu mendahulukan Kerajaan Allah dan kebenarannya, tentu akan mempergunakan berbagai berkat jasmani dan benda-benda yang dipercayakan Tuhan kepadanya untuk sesuatu yang memberkati orang lain.
Dalam Ibrani tertulis: "Janganlah kamu menjadi hamba uang.." (Ibrani 13:5). Ini pun sesungguhnya bisa menunjukkan sebuah pesan yang tegas, bahwa bukan uangnya yang salah, namun bagaimana orang memandang uang atau memposisikan dirinya terhadap uanglah yang menentukan hasil akhirnya. Apakah uang dianggap lebih penting dari segala-galanya sehingga kita jadi menghamba kepada uang, atau uang dipakai untuk mencukupi keluarga dan kemudian dipakai untuk memberkati orang lain yang membutuhkan pertolongan. Amsal berkata: "Orang yang baik hati akan diberkati, karena ia membagi rezekinya dengan si miskin." (Amsal 9:22). Jadi bukan soal ada rezeki atau tidak ata tidak, bukan pula salah untuk memperoleh penghasilan, tapi bagaimana kita memperolehnya dan untuk apa kita memanfaatkannya. Tuhan lebih dari sekedar mampu untuk memberikan kita hidup yang berkelimpahan. Berkat-berkat Tuhan siap tercurah pada kita. Namun sebelumnya, pastikan dulu diri kita untuk mendahulukan untuk mencari Kerajaan Allah dan kebenarannya, sehingga semua berkat yang Dia tambahkan tidak akan membawa kita membuka pintu-pintu dosa yang menjerumuskan kita ke dalam kematian kekal, melainkan menjadikan kita sebagai anak-anak Tuhan yang selalu membagi berkat dan membantu sesama dimana kemuliaan Tuhan bisa dinyatakan. Pisau akan sangat bermanfaat di tangan orang yang benar, tetapi bisa berbahaya ketika ada ditangan yang jahat. Internet bisa sangat menolong dalam banyak hal, tetapi bisa menjadi sumber dosa bagi orang yang salah memanfaatkannya. Semua tergantung kita. Karena itu pastikan bahwa kita hidup seturut kehendak Allah terlebih dahulu agar apapun yang ada pada kita hari ini bisa menjadi alat berkat dimana Tuhan dipermuliakan.
Prioritaskan Kerajaan Allah dan kebenarannya sehingga segala sesuatu di tangan kita menjadi alat yang berguna bagi orang lain
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2012
(2175)
-
▼
September
(190)
- 2 Okt
- Renungan Harian Air Hidup: MEMPERSEMBAHKAN TUBUH U...
- Yesus: pembawa kelegaan di tengah kesesakan
- Biji Mata Tuhan
- renungan harian online: Biji Mata Tuhan
- Confirm your unsubscription from 'Renungan Harian ...
- Confirm your unsubscription from 'renungan harian ...
- Confirm your unsubscription from 'Renungan Harian ...
- Confirm your unsubscription from 'Renungan Harian ...
- Confirm your unsubscription from 'Renungan Harian ...
- Confirm your unsubscription from 'Renungan Harian ...
- 1Okt
- Renungan Harian Kita: Salah Jurusan
- Salah Jurusan
- Renungan Harian Air Hidup: ORANG MERDEKA (2)
- Kerajaan Allah sangat berharga
- renungan harian online: Dari Tanah Liat
- Dari Tanah Liat
- RS: Kebanggaan atas Karya Sempurna
- Kekuatan Rohani
- 29 sept
- Minggu Biasa XXVI
- Renungan Harian Air Hidup: ORANG MERDEKA (1)
- renungan harian online: Great is the Lord, and Gre...
- Great is the Lord, and Greatly to be Praised
- Renungan Harian Kita: Allah Bekerja
- Allah Bekerja
- Renungan Harian Kita: Ayah
- Ayah
- 28 sept
- Renungan Harian Air Hidup: JADIKAN DIRI RUMAH PUJIAN!
- Penolakan
- renungan harian online: Bimbang
- Bimbang
- Renungan Harian Air Hidup: PERSEMBAHAN BAGI TUHAN
- Kebenaran adalah kebenaran yang tidak akan sirna k...
- renungan harian online: Lembut Hati
- Lembut Hati
- Renungan Harian Kita: Kesehatan Emosi
- Kesehatan Emosi
- 27sept
- Renungan Harian Air Hidup: PERCAYA KEPADA YESUS: B...
- Ketulusan dalam mewartakan Injil
- renungan harian online: Pulang
- Pulang
- 26 Sept
- Renungan Harian Air Hidup: BERDOA DENGAN IMAN DAN ...
- Persaudaraan dibangun dengan dasar Iman
- renungan harian online: Layang-Layang
- Layang-Layang
- 25 sept
- 24 Sept
- Renungan Harian Air Hidup: BERDOA DENGAN IMAN DAN ...
- Pelita bagi sesama
- renungan harian online: Menunjukkan Kerendahan Hati
- Menunjukkan Kerendahan Hati
- Renungan Harian Kita: Pengalaman Buruk
- Pengalaman Buruk
- Minggu Biasa XXV
- Renungan Harian Air Hidup: BUKTI MENGASIHI TUHAN!
- Pemimpin yang melayani
- Tergantung Ada Ditangan Siapa
- renungan harian online: Tergantung Ada Ditangan Siapa
- Renungan Harian Air Hidup: KESETIAAN IMAN ZADOK
- Perumpamaan tentang penabur
- Kuasa Tuhan Dibalik Kelemahan
- renungan harian online: Kuasa Tuhan Dibalik Kelemahan
- Renungan Harian Kita: Berpikir
- Berpikir
- 22 Sept
- Berpihak pada yang terpinggirkan
- 21 Sept
- 20 Sept
- 19 Sept
- Renungan Harian Air Hidup: MEMENTINGKAN DIRI SENDIRI!
- renungan harian online: Alarm Hati Nurani (2)
- Alarm Hati Nurani (2)
- Renungan Harian Air Hidup: TUHAN KITA TUHAN YANG H...
- Kebangkitan Yesus Kristus
- renungan harian online: Alarm Hati Nurani (1)
- Alarm Hati Nurani (1)
- Renungan Harian Air Hidup: JANGAN SOMBONG: Segala ...
- Kasih Allah
- Tetap Berjalan Lurus
- renungan harian online: Tetap Berjalan Lurus
- Renungan Harian Air Hidup: TUHAN TAHU MOTIVASI KITA
- Yesus Maha Kuasa
- Terkenal itu Keren?
- renungan harian online: Terkenal itu Keren?
- 18 Sept
- 17 Sept
- Renungan Harian Air Hidup: PENYEMBAHAN YANG BENAR (2)
- Kekuatan Iman
- Terseret Arus
- renungan harian online: Terseret Arus
- Minggu Biasa XXIV
- Siapakah Yesus bagiku?
- Renungan Harian Air Hidup: PENYEMBAHAN YANG BENAR (1)
- Pujian di Malam Hari
- renungan harian online: Pujian di Malam Hari
-
▼
September
(190)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar