Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 15 September 2012 -
Baca: Mazmur 34:1-23
"Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya." Mazmur 34:19
Pemungut cukai yang merasa dirinya najis, berdosa dan tidak layak di hadapan Tuhan "...berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: 'Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.'" (Lukas 18:13). Dengan menyadari dirinya sebagai orang berdosa, pemungut cukai datang kepada Tuhan dan mengakui segala dosa-dosanya; ia pun beroleh pengampunan dari Tuhan Allah dan dibenarkanNya. Pemazmur berkata, "Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah." Sedangkan orang Farisi yang merasa dirinya benar, doanya tidak berkenan kepada Tuhan, malahan menjadi kebencian bagi Dia karena Ia sangat menentang orang-orang yang congkak, tapi mengasihani orang yang rendah hati (baca 1 Petrus 5:5).
Seseorang yang menyadari 'siapa dirinya' di hadapan Tuhan pasti akan merasa gentar dan memiliki hati yang takut akan Dia. Ketika bertemu dengan Tuhan dan beroleh panggilanNya, Yesaya dengan penuh kegentaran berkata, "...Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam." (Yesaya 6:5). Begitu pula Paulus yang menyatakan, "Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa, dan di antara mereka akulah yang paling berdosa." (1 Timotius 1:15). Sikap doa dari orang-orang yang rendah hatilah yang diperhatikan dan beroleh jawaban dari Tuhan. Ini menjadi pelajaran berharga bagi kita!
Mungkin saat ini banyak orang Kristen yang doanya tidak beroleh jawaban Tuhan karena sikap hati mereka tidak benar saat berdoa. Dalam berdoa kita harus punya kerendahan hati karena hanya orang yang rendah hati berkenan kepada Tuhan. Jangan malu ketika air mata kita mengalir deras saat berdoa, karena air mata kita ditampung ke dalam kirbat-Nya (baca Mazmur 56:9). Dan jangan bersikap seperti orang Farisi yang datang kepada Tuhan dengan hati sombong, memamerkan kebenaran dan kesucian hidupnya. Tidak ada alasan bagi kita menyombongkan diri di hadapan Tuhan.
Tidak ada alasan bermegah di hadapan Tuhan karena keberadaan kita sepenuhnya anugerah Tuhan semata.
Related Posts :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar