Ayat bacaan: Ayub 35:10
=======================
"tetapi orang tidak bertanya: Di mana Allah, yang membuat aku, dan yang memberi nyanyian pujian di waktu malam"
Buat saya yang bekerja di dunia musik, saya merasakan betul bahwa Tuhan sungguh Seniman yang Agung. Tanpa adanya musik yang Dia ciptakan, maka tidak akan ada musik setiap saat sanggup menghibur hati kita. Benar, manusialah yang bermain musik, terus mengembangkan dan menciptakan kreasi-kreasi baru dalam berbagai rupa dan gaya, tetapi tanpa musik, talenta, kemampuan dan kepintaran yang semuanya berasal dari Tuhan, niscaya semua itu tidak akan pernah hadir dalam hidup kita. Saya hidup ditengah-tengah bunyi musik setiap harinya, dan kerap saya menyempatkan diri untuk mengucap syukur atas adanya musik ini, terutama ketika saya bekerja di malam hari. Ketika musik bisa menghibur, membuat kita rileks dan merasa bahagia, ingatlah bahwa nyanyian dan musik itu seharusnya tidak berhenti sampai disitu saja. Alangkah baiknya apabila kebaikan yang Tuhan ciptakan lewat musik itu bisa kita kembalikan sebagai sarana memuji dan menyembahNya.
Seringkali ketika sedang tertimbun persoalan, kita hanya fokus kepada permasalahan yang terjadi ketimbang menyadari kasih setia Tuhan yang senantiasa menyertai kita. Hidup sama sekali tidak mudah. Terkadang dalam perjalanan hidup kita akan bertemu dengan saat-saat dimana kita merasa bahwa hidup ini tidaklah selalu berjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan. Ada saat senang, ada pula saat susah, bahkan terkadang kita harus berjalan dalam kegelapan. Tetapi ingatlah bahwa di saat seperti itupun kita tetap berjalan dengan penyertaan Tuhan, tidak akan pernah sendiri. Firman Tuhan berkata "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku." (Mazmur 23:4). Sudah beberapa hari terakhir ini saya berhadapan dengan tumpukan deadline yang mengalir bagai air bah. Saya merasa kelelahan, lemas dan mengantuk. Tetapi Puji Tuhan Dia telah menciptakan musik dan telah memberkati saya dengan suara yang sedikit-sedikit bisa dipakai untuk bernyanyi. Sambil menulis saya menyanyi kecil mengikuti puji-pujian yang saya putar, dan nyata benar Tuhan memberikan kekuatan agar saya bisa menyelesaikan tugas demi tugas, dan yang pasti Tuhan pun memberikan rasa sukacita disamping kelegaan dan kekuatan yang hadir lewat puji-pujian yang saya panjatkan untuk Tuhan. Menjalani tugas-tugas yang berat pun terasa jauh lebih ringan dengan sebentuk rasa yang sadar bahwa saya tidak sendirian, melainkan ada Tuhan yang tengah menemani saya dalam menyelesaikan semua itu satu persatu dengan hasil terbaik.
Lewat kitab Ayub kita bisa melihat betapa seringnya manusia hanya fokus kepada masalahnya dan melupakan Tuhan. "Orang menjerit oleh karena banyaknya penindasan, berteriak minta tolong oleh karena kekerasan orang-orang yang berkuasa" kata Ayub (Ayub 35:9), "tetapi orang tidak bertanya: Di mana Allah, yang membuat aku, dan yang memberi nyanyian pujian di waktu malam.." (ay 10). Betul sekali. Mengapa kita hanya berteriak dalam kesesakan tetapi lupa untuk memuji penyertaan Tuhan yang tidak pernah hilang dari hidup kita? Pemazmur tahu betul akan hal itu, ia berkata "TUHAN memerintahkan kasih setia-Nya pada siang hari, dan pada malam hari aku menyanyikan nyanyian, suatu doa kepada Allah kehidupanku." (Mazmur 42:9). Sepanjang kita melakukan berbagai aktivitas di siang hari Tuhan dengan setia terus bersama kita, tidakkah indah apabila pada malam hari sebelum kita beristirahat kita pun memanjatkan nyanyian-nyanyian pujian dan penyembahan kepadaNya?
Ada kuasa dalam puji-pujian. Itu tidak boleh kita lupakan. Lihatlah bagaimana tembok Yerikho runtuh di hari ke tujuh setelah dikelilingi berhari-hari. Apa yang membuat tembok itu runtuh pada akhirnya? Selain memang Allah sendiri yang telah menjanjikan, "Berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: "Ketahuilah, Aku serahkan ke tanganmu Yerikho ini beserta rajanya dan pahlawan-pahlawannya yang gagah perkasa." (Yosua 6:2), tapi lihatlah bahwa pujian dan sorak sorai bagi Tuhan membuat tembok itu akhirnya runtuh. "Lalu bersoraklah bangsa itu, sedang sangkakala ditiup; segera sesudah bangsa itu mendengar bunyi sangkakala, bersoraklah mereka dengan sorak yang nyaring. Maka runtuhlah tembok itu, lalu mereka memanjat masuk ke dalam kota, masing-masing langsung ke depan, dan merebut kota itu." (ay 20). Dalam kisah lain yang belum lama sudah saya sampaikan, kita tahu bagaimana Gideon dengan prajurit berjumlah hanya 300 orang mampu menaklukkan musuh tak terhitung banyaknya, seperti belalang dan pasir di tepi laut, lewat puji-pujian dan gemuruh suara sangkakala seperti yang bisa kita baca dalam Hakim Hakim 7. Kemudian perhatikan pula apa yang terjadi ketika Paulus dan Silas yang tengah terpasung di dalam penjara memutuskan untuk tidak meratapi diri melainkan berdoa dan memanjatkan puji-pujian kepada Tuhan. "Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka." (Kisah Para Rasul 16:25). Apa yang terjadi kemudian? Alkitab mencatat hadirnya gempa menyelamatkan mereka (ay 26). Bukan itu saja, tetapi keputusan mereka pun membawa pertobatan orang lain. (ay 30-33). Lihatlah bagaimana besarnya kuasa di balik puji-pujian, dan itu semua bisa terjadi karena ada Tuhan yang bertahta/bersemayam di atas puji-pujian. (Mazmur 22:4).
Setelah lelah bekerja sepanjang hari atau mungkin ada yang seperti saya masih tertimbun tugas hingga malam hari, masihkah kita menyadari bahwa Tuhan sebenarnya tidak pernah absen menyertai kita? Sudahkah kita memuji Dia malam ini? Ingatlah bahwa ada kuasa di balik puji-pujian. Bukan saja kita memuliakan dan menyenangkan hati Tuhan lewat puji-pujian tulus dari hati kita, tetapi kita pun akan diberi kelegaan, kekuatan, semangat dan sukacita baru untuk terus melangkah melewati hari demi hari yang sulit dengan hati lapang dan bersukacita. Malam ini marilah kita panjatkan pujian dan penyembahan dengan sepenuh hati kepadaNya. Let's sing and praise Him with it!
Jangan lupakan kebaikan dan kasih setiaNya, it's time to praise Him tonight!
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2012
(2175)
-
▼
September
(190)
- 2 Okt
- Renungan Harian Air Hidup: MEMPERSEMBAHKAN TUBUH U...
- Yesus: pembawa kelegaan di tengah kesesakan
- Biji Mata Tuhan
- renungan harian online: Biji Mata Tuhan
- Confirm your unsubscription from 'Renungan Harian ...
- Confirm your unsubscription from 'renungan harian ...
- Confirm your unsubscription from 'Renungan Harian ...
- Confirm your unsubscription from 'Renungan Harian ...
- Confirm your unsubscription from 'Renungan Harian ...
- Confirm your unsubscription from 'Renungan Harian ...
- 1Okt
- Renungan Harian Kita: Salah Jurusan
- Salah Jurusan
- Renungan Harian Air Hidup: ORANG MERDEKA (2)
- Kerajaan Allah sangat berharga
- renungan harian online: Dari Tanah Liat
- Dari Tanah Liat
- RS: Kebanggaan atas Karya Sempurna
- Kekuatan Rohani
- 29 sept
- Minggu Biasa XXVI
- Renungan Harian Air Hidup: ORANG MERDEKA (1)
- renungan harian online: Great is the Lord, and Gre...
- Great is the Lord, and Greatly to be Praised
- Renungan Harian Kita: Allah Bekerja
- Allah Bekerja
- Renungan Harian Kita: Ayah
- Ayah
- 28 sept
- Renungan Harian Air Hidup: JADIKAN DIRI RUMAH PUJIAN!
- Penolakan
- renungan harian online: Bimbang
- Bimbang
- Renungan Harian Air Hidup: PERSEMBAHAN BAGI TUHAN
- Kebenaran adalah kebenaran yang tidak akan sirna k...
- renungan harian online: Lembut Hati
- Lembut Hati
- Renungan Harian Kita: Kesehatan Emosi
- Kesehatan Emosi
- 27sept
- Renungan Harian Air Hidup: PERCAYA KEPADA YESUS: B...
- Ketulusan dalam mewartakan Injil
- renungan harian online: Pulang
- Pulang
- 26 Sept
- Renungan Harian Air Hidup: BERDOA DENGAN IMAN DAN ...
- Persaudaraan dibangun dengan dasar Iman
- renungan harian online: Layang-Layang
- Layang-Layang
- 25 sept
- 24 Sept
- Renungan Harian Air Hidup: BERDOA DENGAN IMAN DAN ...
- Pelita bagi sesama
- renungan harian online: Menunjukkan Kerendahan Hati
- Menunjukkan Kerendahan Hati
- Renungan Harian Kita: Pengalaman Buruk
- Pengalaman Buruk
- Minggu Biasa XXV
- Renungan Harian Air Hidup: BUKTI MENGASIHI TUHAN!
- Pemimpin yang melayani
- Tergantung Ada Ditangan Siapa
- renungan harian online: Tergantung Ada Ditangan Siapa
- Renungan Harian Air Hidup: KESETIAAN IMAN ZADOK
- Perumpamaan tentang penabur
- Kuasa Tuhan Dibalik Kelemahan
- renungan harian online: Kuasa Tuhan Dibalik Kelemahan
- Renungan Harian Kita: Berpikir
- Berpikir
- 22 Sept
- Berpihak pada yang terpinggirkan
- 21 Sept
- 20 Sept
- 19 Sept
- Renungan Harian Air Hidup: MEMENTINGKAN DIRI SENDIRI!
- renungan harian online: Alarm Hati Nurani (2)
- Alarm Hati Nurani (2)
- Renungan Harian Air Hidup: TUHAN KITA TUHAN YANG H...
- Kebangkitan Yesus Kristus
- renungan harian online: Alarm Hati Nurani (1)
- Alarm Hati Nurani (1)
- Renungan Harian Air Hidup: JANGAN SOMBONG: Segala ...
- Kasih Allah
- Tetap Berjalan Lurus
- renungan harian online: Tetap Berjalan Lurus
- Renungan Harian Air Hidup: TUHAN TAHU MOTIVASI KITA
- Yesus Maha Kuasa
- Terkenal itu Keren?
- renungan harian online: Terkenal itu Keren?
- 18 Sept
- 17 Sept
- Renungan Harian Air Hidup: PENYEMBAHAN YANG BENAR (2)
- Kekuatan Iman
- Terseret Arus
- renungan harian online: Terseret Arus
- Minggu Biasa XXIV
- Siapakah Yesus bagiku?
- Renungan Harian Air Hidup: PENYEMBAHAN YANG BENAR (1)
- Pujian di Malam Hari
- renungan harian online: Pujian di Malam Hari
-
▼
September
(190)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar