Ayat bacaan: Amsal 20:27
=====================
"Roh manusia adalah pelita TUHAN, yang menyelidiki seluruh lubuk hatinya."
Dalam menelusuri area gelap di malam hari, kita pun tentu butuh penerangan agar bisa melihat disana. Tadi malam air berhenti mengalir di rumah, sehingga saya harus menelusuri sambungan-sambungan pipa air yang menuju rumah. Saya membutuhkan sebuah senter untuk bisa melakukan itu, karena mustahil saya bisa memeriksa sambungan-sambungan pipa atau mendeteksi kebocoran tanpa adanya sarana penerangan apapun pada saya. Ketika saya memeriksa, saya bertemu dengan penjaga malam yang juga membawa senter dalam menjaga keamanan lingkungan. Yang jelas, kita butuh sumber cahaya untuk menerangi kita dalam kegelapan. Tanpa itu, kita harus rela berada di dalam gelap.
Arti sebuah terang sangatlah penting di mata Tuhan. Terang akan memisahkan kita dari kegelapan. Jika kita melihat kepada proses penciptaan mula-mula dalam kitab Kejadian, kita akan melihat bahwa Tuhan segera menciptakan terang sesaat setelah Dia menciptakan langit dan bumi. "Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi." (Kejadian 1:3). Lantas bagaimana penilaian Allah terhadap terang? "Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap." (ay 4). Seperti itulah Allah memandang terang. Terang sangatlah penting, namun biar bagaimanapun dalam hidup ini kita akan tetap bertemu dengan yang namanya gelap. Baik gelap dalam artian tidak ada cahaya di sekitar kita, atau ketika kita berada dalam kegelapan secara rohani. Ada kalanya kita diselubungi oleh kegelapan sehingga sulit bagi kita untuk mampu melihat apakah perbuatan atau keputusan kita sudah benar atau tidak. Sama halnya ketika kegelapan membuat kita tidak bisa melihat benda-benda atau lingkungan di sekitar kita, demikian pula ketika kegelapan menyelubungi hati kita. Ketika itu terjadi, kita pun tidak akan bisa melihat apa yang bisa menjadi konsekuensi dari keputusan atau tindakan kita.
Tuhan menganggap penting adanya terang, baik di dunia maupun dalam hati kita. Firman Tuhan berkata: "Roh manusia adalah pelita TUHAN, yang menyelidiki seluruh lubuk hatinya." (Amsal 20:27). Pelita Tuhan. Jika kita analogikan dengan sumber terang yang kita peroleh dalam kehidupan sehari-hari di jaman sekarang maka kita bisa pula mengatakannya seperti ini: Roh manusia adalah bola lampu Tuhan. Apa yang dimaksudkan dengan bola lampu Tuhan? Ayat ini berbicara mengenai bagaimana Tuhan bisa berfungsi sebagai sumber terang bagi kita, yang bisa menerangi dan membimbing kita secara roh, melalui roh kita. Dari sinilah kita akan bisa mendapat sorotan dengan jelas mengenai segala sesuatu yang sedang terjadi di dalam lubuk hati atau batin kita. Ada banyak orang bahkan dikalangan anak-anak Tuhan sekalipun yang akan lebih tertarik untuk mencari petunjuk dengan jalan atau cara duniawi meski Tuhan sudah menyatakan bahwa jalan terbaik yang kita tempuh seharusnya mengacu kepada petunjuk dan rencana yang telah Dia sediakan untuk kita. Seharusnya kita mengikuti langkah demi langkah sesuai tuntunan Tuhan, namun Tuhan tidak memberikan itu secara langsung atau secara fisik. Tuhan lebih memilih untuk memberikan bimbingan kepada kita melalui hati kita, mental dan pikiran kita, secara roh. Dari Roh Allah kepada roh kita.
Oleh sebab itu membiarkan roh kita dipimpin oleh Roh Allah merupakan esensi yang sangat penting untuk diperhatikan. Firman Tuhan berbicara jelas mengenai hal ini: "Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah." (Roma 8:14). Untuk mengalami pimpinan Roh Allah ini, Yesus mengatakan bahwa kita harus dilahirkan kembali dari Roh. "Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh." (Yohanes 3:6). Dan Yesus pun melanjutkan "Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali." (ay 7). Hanya dengan dilahirkan kembalilah kita akan mendapatkan kehidupan yang dipimpin oleh Roh, yang akan memungkinkan kita untuk bisa melihat Kerajaan Allah. (ay 3). Ketika kita mengalami kelahiran kembali maka kita bisa dipenuhi oleh Roh Kudus yang dianugerahkan Tuhan secara langsung untuk tinggal diam (dwell) dalam diri kita. Dilahirkan, dipenuhi dan dipimpin oleh Roh. Ini penting untuk kita miliki agar roh kita bisa diterangi oleh cahaya terang dari 'bola lampu' Allah.
Sebagaimana sulitnya kita hidup sehari-hari tanpa adanya terang, demikian pula akan sulit bagi kita untuk hidup tanpa adanya pelita dalam hati kita. Akan ada banyak hal yang mampu membuat kita terjerumus ke dalam gelap, dan itu bisa membuat kita tidak lagi bisa melihat apa-apa mengenai kebenaranNya, dan meluputkan kita dari segala berkat dan janjiNya. Kegelapan akan membuat kita tidak mampu untuk menilai sesuatu secara benar. Tuhan tahu itu, dan Dia selalu siap untuk menjadi Penerang bagi kita. Itu akan Dia lakukan lewat roh kita. Sekarang semuanya tergantung kita, apakah kita memilih untuk terus berjalan dalam gelap atau kita mau memiliki roh yang diterangi terang Tuhan sendiri. Sudahkah anda menyalakan lampu roh anda hari ini?
Melalui roh kita diterangi cahaya Tuhan yang mampu membimbing kita agar keluar dari kegelapan
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2012
(2175)
-
▼
September
(190)
- 2 Okt
- Renungan Harian Air Hidup: MEMPERSEMBAHKAN TUBUH U...
- Yesus: pembawa kelegaan di tengah kesesakan
- Biji Mata Tuhan
- renungan harian online: Biji Mata Tuhan
- Confirm your unsubscription from 'Renungan Harian ...
- Confirm your unsubscription from 'renungan harian ...
- Confirm your unsubscription from 'Renungan Harian ...
- Confirm your unsubscription from 'Renungan Harian ...
- Confirm your unsubscription from 'Renungan Harian ...
- Confirm your unsubscription from 'Renungan Harian ...
- 1Okt
- Renungan Harian Kita: Salah Jurusan
- Salah Jurusan
- Renungan Harian Air Hidup: ORANG MERDEKA (2)
- Kerajaan Allah sangat berharga
- renungan harian online: Dari Tanah Liat
- Dari Tanah Liat
- RS: Kebanggaan atas Karya Sempurna
- Kekuatan Rohani
- 29 sept
- Minggu Biasa XXVI
- Renungan Harian Air Hidup: ORANG MERDEKA (1)
- renungan harian online: Great is the Lord, and Gre...
- Great is the Lord, and Greatly to be Praised
- Renungan Harian Kita: Allah Bekerja
- Allah Bekerja
- Renungan Harian Kita: Ayah
- Ayah
- 28 sept
- Renungan Harian Air Hidup: JADIKAN DIRI RUMAH PUJIAN!
- Penolakan
- renungan harian online: Bimbang
- Bimbang
- Renungan Harian Air Hidup: PERSEMBAHAN BAGI TUHAN
- Kebenaran adalah kebenaran yang tidak akan sirna k...
- renungan harian online: Lembut Hati
- Lembut Hati
- Renungan Harian Kita: Kesehatan Emosi
- Kesehatan Emosi
- 27sept
- Renungan Harian Air Hidup: PERCAYA KEPADA YESUS: B...
- Ketulusan dalam mewartakan Injil
- renungan harian online: Pulang
- Pulang
- 26 Sept
- Renungan Harian Air Hidup: BERDOA DENGAN IMAN DAN ...
- Persaudaraan dibangun dengan dasar Iman
- renungan harian online: Layang-Layang
- Layang-Layang
- 25 sept
- 24 Sept
- Renungan Harian Air Hidup: BERDOA DENGAN IMAN DAN ...
- Pelita bagi sesama
- renungan harian online: Menunjukkan Kerendahan Hati
- Menunjukkan Kerendahan Hati
- Renungan Harian Kita: Pengalaman Buruk
- Pengalaman Buruk
- Minggu Biasa XXV
- Renungan Harian Air Hidup: BUKTI MENGASIHI TUHAN!
- Pemimpin yang melayani
- Tergantung Ada Ditangan Siapa
- renungan harian online: Tergantung Ada Ditangan Siapa
- Renungan Harian Air Hidup: KESETIAAN IMAN ZADOK
- Perumpamaan tentang penabur
- Kuasa Tuhan Dibalik Kelemahan
- renungan harian online: Kuasa Tuhan Dibalik Kelemahan
- Renungan Harian Kita: Berpikir
- Berpikir
- 22 Sept
- Berpihak pada yang terpinggirkan
- 21 Sept
- 20 Sept
- 19 Sept
- Renungan Harian Air Hidup: MEMENTINGKAN DIRI SENDIRI!
- renungan harian online: Alarm Hati Nurani (2)
- Alarm Hati Nurani (2)
- Renungan Harian Air Hidup: TUHAN KITA TUHAN YANG H...
- Kebangkitan Yesus Kristus
- renungan harian online: Alarm Hati Nurani (1)
- Alarm Hati Nurani (1)
- Renungan Harian Air Hidup: JANGAN SOMBONG: Segala ...
- Kasih Allah
- Tetap Berjalan Lurus
- renungan harian online: Tetap Berjalan Lurus
- Renungan Harian Air Hidup: TUHAN TAHU MOTIVASI KITA
- Yesus Maha Kuasa
- Terkenal itu Keren?
- renungan harian online: Terkenal itu Keren?
- 18 Sept
- 17 Sept
- Renungan Harian Air Hidup: PENYEMBAHAN YANG BENAR (2)
- Kekuatan Iman
- Terseret Arus
- renungan harian online: Terseret Arus
- Minggu Biasa XXIV
- Siapakah Yesus bagiku?
- Renungan Harian Air Hidup: PENYEMBAHAN YANG BENAR (1)
- Pujian di Malam Hari
- renungan harian online: Pujian di Malam Hari
-
▼
September
(190)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar