Rabu, 22 Oktober 2014

Membersihkan Lemari


Sampai hari ini seakan-akan masih terngiang di telinga saya perintah ibu kepada saya untuk membereskan kamar tidur. Dengan taat, saya akan naik ke kamar untuk mulai merapikannya, tetapi tidak lama kemudian perhatian saya teralihkan dan saya mulai membaca buku komik yang seharusnya saya susun rapi. Namun belum lama saya membaca, ibu saya kembali memberi peringatan bahwa dalam waktu 5 menit ia akan naik untuk memeriksa kamar saya. Karena tahu saya tidak akan mampu membersihkan kamar itu sampai rapi dalam waktu sesingkat itu, saya memilih untuk menyembunyikan semua barang yang tidak tahu harus saya apakan di dalam lemari, merapikan tempat tidur, lalu menanti Ibu masuk ke kamar—dan berharap ia tidak akan membuka-buka lemari saya.


Hal itu mengingatkan saya akan apa yang dilakukan oleh kebanyakan dari kita dengan hidup ini. Kita membersihkan bagian luar kehidupan kita, dengan berharap tidak ada orang yang akan melongok ke dalam “lemari”—tempat kita menyembunyikan dosa-dosa kita dengan mencari-cari pembenaran serta alasan dan dengan menyalahkan orang lain atas kesalahan-kesalahan kita.


Masalahnya, meskipun kita berpenampilan baik dan saleh, kita menyadari betul kebobrokan yang tersimpan di dalam diri kita. Pemazmur mendorong kita untuk menyerahkan diri pada karya Allah yang menyelidiki dan membersihkan kita: “Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!” (Mzm. 139:23-24). Marilah kita mengundang-Nya untuk menyelidiki dan membersihkan setiap sudut dari hidup kita.



Ya Tuhan, ampunilah aku karena aku membuat diriku terlihat baik di luar sambil berupaya menyembunyikan kesalahan dan kegagalanku. Aku rindu agar Engkau membersihkan hidupku sehingga aku bisa berjalan bersama-Mu dengan integritas diri yang utuh.


Kita perlu mengakui dosa kita—bagaimanapun juga kita takkan bisa menyembunyikannya dari Allah.






from Santapan Rohani http://ift.tt/1yYGiYu

via IFTTT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Khotbah Kristen Pendeta Bigman Sirait

Error loading feed.